RadarJateng.com, Pendidikan – Program pendidikan anak usia dini merupakan salah satu komponen penyelenggara pendidikan anak usia dini. Keberadaan program ini sangat penting karena melalui program inilah rencana, pelaksanaan, pengembangan dan penilaian dikembangkan. Program pendidikan ini juga untuk mempersiapkan anak dengan berbagai sikap / perilaku dan keterampilan agar anak dapat melanjutkan kegiatan yang sesungguhnyadi sekolah dasar. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan dan masa kritis anak dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakkan dasar dasar pengembangan kemampuan fisik, bahasa, sosial emosional, seni dan nilai-nilai moral agama. Sehingga upaya pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Hal ini sesuai dengan hak hak anak sebagaimana diatur dalam undang undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa : “ setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh kembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan fisik dan diskriminasi.”
Salah satu implementasi hak ini yaitu setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadi tingkat kecerdasan sesuai dengan minat dan bakatnya. Untuk itu pendidikan anak usia dini haruslah menarik dan menyenangkan agar upaya untuk menstimulas, membimbing dapat terlaksana dengan baik. Proses pembelajaran bagi anak usia dini adalah proses interaksi antara anak, sumber belajar, dan pendidik dalam suatu lingkungan belajar tertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Seorang pendidik harus kreatif dalam menyampaikan materi, sesuai dengan karakter anak usia dini yang aktif melakukan berbagai eksplorasi dalam kegiatan bermain.
Bermain merupakan salah satu sarana untuk belajar bagi anak, dengan bermain anak akan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari hal yang baru, serta merupakan sarana mengembangkan berbagai keterampilan sosialnya. Bremain merupakan kegiatan yang dilakukan anak secara berulang –ulang demi kesenangan tanpa adanya tujuan dan sasaran yang hendak dicapai pendapat ini dikemukan oleh (Hariwijaya, 2009: 103). Kegiatan berhitung anak usia dini yaitu kegiatan menyebutkan urutan bilangan atau membilang buta. Anak menyebutkan urutan bilangan tanpa menghubungkan dengan benda-benda kongkrit. Pada usia 4 tahun mereka dapat mneyebutkan urutan bilangan sampai sepuluh, sedangkan usia pada usia 5 sampai 6 tahun dapat menyebutkan bilang sampai seratus (Sriningsih, 2008: 63).
Kemampuan berhitung permulaan yaitu kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya. Karakteristik perkembangan dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan kemampuan anak dapat meningkat ke tahap pengertian mengenai jumlah ang berhubungan dengan pengurangan dan penjumlahan (Susanto, 2011: 98).
Pembelajaran berhitung pada anak usia dini menggunakan media yang menarik dan konkret supaya anak lebih mudah memahami konsep bilangan dan berhitung menggunakan media sederhana seperti gelas angka. Media gelas angka adalah media sederhana yang terbuat dari gelas plastik, stik es krim, kartu angka, selotip, lem.
Cara membuatnya :
- Siapkan gelas plastik
- Siapkan stik es krim
- Siapkan kartu angka yang sudah di tulis angka 1-10
- Tempelkan kartu angka pada stik es krim menggunakan lem
- Pasang kartu angka yang telah terpasang pada stik es krim, kemudian pasang pada gelas plastik menggunkan selotip
- Sediakan media batu kerikil atau media biji-bijan (jagung)
Cara penggunaannya :
- Guru / orang tua membuat media gelas angka 1-10
- Guru / orang tua mengajak anak berhitung dengan cara memasukkan kerikil pada kelas angka
- Guru/ orang tua memberi contoh cara berhitung menggunakan gelas angka.
- Anak memasukkan kerikil sebanyak 5 sambil berhitung pada gelas angka yang ada angka 5
- Anak berhitung menggunakan media gelas angka.
Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk perkembangan kognitif anak yang mengarah pada berfikir simbolik anak. Sehingga anak tidak terbebani dalam belajar berhitung, karena menggunkan media yang menarik dan berhitung menggunakan benda konkrit.
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua,
Penulis Nurul Khafidhoh, S. Pd Guru TK Muslimat NU, Tuban – Jatim