RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6 tahun) merupakan masa keemasan (golden age) dimana stimulus seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Masa awal kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat (eksplosif), begitu pun dengan perkembangan fisiknya. Dengan kata lain, bahwa anak usia dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling pesat.
Perkembangan bahasa anak dapat dikembangkan sejak usia dini. Bahasa merupakan alat komunikasi. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi sehingga pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat, bunyi, lambang, dan gambar.
Menurut Mulyasa, kemampuan mengenal huruf merupakan perkembangan bahasa anak dalam bidang keaksaraan. Anak usia dini dalam bidang keaksaraan dapat menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya, menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama, memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, membaca nama sendiri, dan menuliskan nama sendiri.
Menurut Jindrich tentang tahapan dalam mengenal huruf, yaitu:
- Ajak anak menggambar atau menempel bagian-bagian
- Sediakan stensil (alat untuk merekam huruf) dengan menggunakan alat ini huruf menjadi timbul untuk diikuti lekuk-lekuknya.
- Beri anak sekotak permainan berwarna warni dan minta mereka mengelompokkannya menurut
- Buat bentuk-bentuk huruf dengan mengunakan plastisin dan minta anak-anak
- Mainkan permainan tebak huruf dengan merangkai berbagai
- Ajak anak bermain puzzle
- Minta anak untuk menggunting pola macam-macam
Sandpaper Letter adalah salah satu media pembelajaran yang digunakan dalam metode Montessori sebagai latihan untuk mengenal huruf juga membangun mekanisme otot yang diperlukan untuk kemampuan memegang dan menggunakan alat tulis kemudian jari anak yang telah terlatih melalui kegiatan meraba bentuk-bentuk huruf menjadi pelengkap pengetahuan visual anak tentang huruf. Adapun alat dan bahan serta langkah membuatnya yaitu:
Alat dan bahan:
- Kardus bekas
- Gunting
- Penggaris
- Lem fox
- Kertas lipat
- Kertas amplas
- Busa ati
- Cutter
Langkah membuat media Sandpaper Letter yaitu:
- Siapkan semua bahan
- Gunting kardus berukuran 10×12 cm
- Lapisi kardus dengan kertas lipat dan busa hati
- Gunting huruf abjad yang sudah diprint
- Cetak huruf diatas kertas amplas
- Tempel huruf abjad diatas busa hati
- Sandpaper Letter sia Sandpaper Letter digunakan
Langkah-langkah penggunaan media sandpaper letter yaitu sebagai berikut:
- Ambil salah satu media sandpaper letter
- Minta anak untuk meraba huruf alfabet
- Guru menyebutkan huruf dan anak mengulangi
- Ulangi kegiatan tersebut dan tanyakan pada anak tentang huruf apa yang dirabanya saat ini
- Setelah itu anak mencoba menulis huruf yang sudah dikenali tadi
Menurut Briton, manfaat dari huruf amplas yaitu memberi persiapan secara tidak langsung untuk menulis karena anak merasakan bentuk dari huruf yang dia akan tulis nantinya. Sandpaper Letters ini bertujuan mengajarkan anak tentang pengenalan huruf abjad dengan cara merasakan bentuk-bentuk huruf dan menelusuri arah bagaimana huruf-huruf tersebut ditulis sehingga anak bisa mengerti bagaimana cara menulis huruf yang benar. Lewat latihan ini, mereka belajar untuk membuat gerakan menuruti huruf.
Penulis : Anis Muarifah, S.Pd Guru TK Qiroati Demak – Jawa Tengah