Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Belajar matematika merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Karena dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif, dan aktif.
Matematika penting untuk dipelajari siswa di sekolah dasar, karena matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berkaitan langsung dengan seluruh aktivitas manusia sehari-hari, Oleh karena itu, penting bagi siswa sekolah dasar untuk mempelajari matematika agar dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini Pada usia siswa Sekolah Dasar (7-13 tahun), masih pada tahap operasi konkret. Karena pada usia ini, peserta didik berpikir logikanya didasarkan atas manipulasi fisik dari objek-objek. Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka anak usia sekolah dasar pada umumnya mengalami kesulitan dalam memahami matematika yang bersifat abstrak.
Abstrak dalam segi pengungkapan fakta, penyampaian konsep serta prinsipnya. Karena keabstrakannya matematika relatif tidak mudah untuk dipahami oleh siswa sekolah dasar pada umumnya.
Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, guru harus mampu menemukan cara terbaik dalam menyampaikan konsep matematika yaitu mempergunakan media pembelajaran. Dalam memahami materi matematika jika tidak menggunakan media pembelajaran maka hasil belajar yang didapat siswa rendah, hal ini dikarenakan tidak semua siswa dapat memahami penjelasan guru tanpa adanya media dan dapat menyulitkan siswa untuk membayangkan materi pelajaran hanya dengan menyimak penjelasan guru.
Dengan menggunakan media dalam proses pembelajaran diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Secara umum pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang kurang menarik bagi siswa bahkan siswa berasumsi bahwa pelajaran matematika itu sulit sehingga menjadi momok bagi sebagian murid yang akhirnya berpengaruh pada interaksi proses belajar mengajar.
Selain permasalahan tersebut, hal lain berupa sedikitnya sumber belajar dan terbatasnya media atau alat peraga merupakan salah satu penyebab yang mengakibatkan pembelajaran lebih bersifat searah dan membosankan sehingga berdampak pada penurunan hasil belajar siswa.