Memanfaatkan Barang-Barang Bekas Menjadi Permainan Dan Juga Dapat Digunakan Sebagai Sarana Belajar Anak Yang Lebih Menyenangkan.

Memanfaatkan Barang-Barang Bekas Menjadi Permainan Dan Juga Dapat Digunakan Sebagai Sarana Belajar Anak Yang Lebih Menyenangkan

RadarJateng.com, Pendidikan Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Sugihartono dkk, 2012: 74). Aunnurahman (2010: 35) mendefinisikan belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keselurahan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Dewasa ini kita sebagai pendidik dan orang tua khususnya harus mampu mengikuti perubahan dan tuntutan zaman yang semakin maju dan berkembang. Pasalnya anak pada zaman ini atau yang lebih sering disebut dengan generasi alpha yaitu generasi yang dimulai dari anak kelahiran tahun 2012 dan akan berlanjut setidaknya hingga 2025.

Generasi Alpha atau Gen A dibesarkan di rumah dengan perangkat pintar di mana-mana dan perangkat teknologi, kesemua itu merupakan hal yang biasa di rumah mereka. Sehingga Gen A banyak yang mengikuti sekolah secara virtual karena adanya pandemic covid 19, sehingga Gen A lebih tertarik pada pembelajaran online yang menggunakan perangkat media seperti laptop dan HP. Disinilah tantangan bagi orang tua dan pendidik untuk bagaimana harus memberikan alat permainan yang sekaligus sebagai sarana belajar yang menarik bagi anak dengan tetap mengikuti perkembangan zaman.

Pendidik atau orang tua sebenarnya dapat memanfaatkan barang-barang bekas yang ada dilingkungan sekitar anak seperti botol bekas, kaleng susu, kardus bekas, atau pun plastic. Semua bahan tersebut dapat digunakan oleh pendidik dan orang tua sebagai salah satu suber belajar anak usia dini. Disamping orang tua memanfaatkan bahan bekas sebagai sarana belajar anak, orang tua juga dapat mengkolaborasikan media IT sebagai sarana bagaimana anaka akan membuat suatu permainan dengan bahan bekas tersebut. Orang tua atau pendidik dapat mendampingi anak dalam kegiatan seperti menonton video pembelajaran, video tutorial dalam membuat alat permainan dengan menggunakan aplikasi youtobe.

Read More
Memanfaatkan Barang-Barang Bekas Menjadi Permainan Dan Juga Dapat Digunakan Sebagai Sarana Belajar Anak Yang Lebih Menyenangkan

Dengan demikian anak akan belajar melalui aa yang dia lihat melalui yutobe dan akan mempraktekkan langsung agar anak memiliki kebermaknaan dalam sutu kegiatan belajar dengan menyenangkan. Salah satu contoh pemanfaatan bahan bekas yang data menjadikan suatu sumber belajar yaitu “papan sortir warna”.

Papan sortir warna adalah alat permainan yang bisa dibuat seorang pendidik, oaring tua, atau dengan melibatkan anak dengan menggunakan bahan-bahan bekas seperti kardus, tusuk sate, sedotan, bewarna, cup agar-agar, cat, atau kertas origami sebagai pengganti cat.

Papan sortir tersebut dapat mengembangkan beberapa aspek perkembangan pada anak uisa dini seperti:

  • Aspek Kognitif : Anak menyortir warna yang sesuai pada tempatnya
  • Aspek Emosional : Anak akan melatih kesabaran dalam melakukan kegitan memasukkan potongan sedotan pada tusuk sate
  • Aspek Fisik Motoric Halus : Melatih otot-otot halus anak pada saat mengambil dan memasukkan potongan sedotan pada tusuk sate
  • Aspek Bahasa : Melatih anak dalam mengucapkan warna seperti “ini warna kuning dimasukkan pada warna kuning, dst”

Dengan demikian, kegiatan belajar anak akan dapat menstimulus beberapa aspek perkembangan yang dibutuhkan oleh anak dengan proses yang menyenangkan dan dapat memanfaatkan bahan-bahan disekitar, serta dapat memanfaatkan teknologi sederhana seperti youtobe sebagai bagian dari proses belajar dari generasi A tersebut.

Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat papan sortir warna yaitu:

  • Kardus bekas
  • Cup agar-agar
  • Tusuk sate
  • Sedotan warna-warni
  • Lem tembak
  • Kertas origami

Cara membuat:

  • Potong kardus bekas menjadi lembaran
  • Bentuk bulat sebesar cup agar-agar
  • Potong bentuk tersebut, kemudian masukkan cup agar-agar dan lem
  • Potong kecil-kecil sedotan beraneka warna sesuai dengan warna yang ada pada cup agar-agar
  • Bentuk bulat kertas origami, potong lalu tempel dengan berhadapan pada cup agar-agar
  • Tancapkan tusuk satu sebagai tiang untuk mensortir sedotan yang sudah disiapkan

Cara penggunaannya:

  • Anak melihat dan menyebutkan warna yang ada
  • Anak akan mulai mensortir warna dengan mengambil pada cup agar-agar dan dimasukkan pada tusuk sate sesuai dengan warna yang ada ada lingkaran pada tusuk sate

Semoga bermanfaat.

Penulis : Yunita Akmalia, S.Pd Guru TK PERTIWI NO 24, Sampangan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul – DIY

Daftar Pustaka:

Aunurrahman. (2010). Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfa Beta.

Sugihartono, dkk. (2012) Psikologi pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Related posts