Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Menggunakan Bubur Kertas.

Pembuatan Bubur Kertas di TK Cendekia Cabean, Demak – Jawa Tengah

RadarJateng.com, Pendidikan = Keterampilan motorik halus merupakan gerakan yang mempunyai hubungan antara koordinasi tangan dan mata. Keduanya sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan keterampilan motorik halus anak. Pada usia dini atau prasekolah masih terdapat beberapa anak yang mengalami keterlambatan motorik halusnya. Anak mengalami kesulitan untuk mengkoordinasikan gerakan-gerakan tangan dan jari-jaritanganya secara fleksibel. Hal tersebut dapat menyebabkan kurang berkembangnya otot halus pada jari-jari tangan anak. Keterlambatan tersebut akan menyebabkan anak kesulitan dalam menulis dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan motorik halus. Kemampuan motorik halus merupakan kemampuan anak untuk melakukan kegiatan yang melibatkan koordinasi antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan, lengan yang digunakan untuk aktivitas seni, seperti menggunting, melukis dan mewarnai (Gunarti,  dkk, 2008:2.17).

Tujuan mengembangkan motorik halus anak adalah agar anak dapat berlatih koordinasi tangan, mata, dan pikirannya dalam menggunakan berbagai alat atau media kreatif sehingga memperoleh keterampilan yang berguna untuk perkembangan selanjutnya (Asmawati, 2008: 5.8).

Tujuan pengembangan  motorik halus anak usia 4-6 tahun adalah sebagai berikut :

Read More
  1. Mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan.
  2. Mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari jemari, seperti kesiapan menulis, menggambar, dan memanipulasi benda-benda.
  3. Mampu mengkoordinasikan indera mata dan aktivitas tangan.
  4. Mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus.

Menurut Saputra, (2005: 116) fungsi pengembangan motorik halus adalah:

  1. Sebagai alat untuk mengembangkan keterampuilan gerak kedua tangan.
  2. Sebagai alat untuk mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan gerakan mata.

Sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi. Pengembangan keterampilan motorik halus anak akan berpengaruh pada kesiapan menulis. Banyaknya kegiatan melatih motorik halus sangat dianjurkan meskipun penggunaan tangan secara utuh belum mungkin tercapai. Kemampuan daya lihat merupakan kegiatan motorik halus lainnya yang dapat melatih kemampuan melihat kearah kiri dan kanan yang sangat diperlukan dalam persiapan kegiatan membaca (Sumantri, 2005: 121).

Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Menggunakan Bubur Kertas

Pengembangan motorik halus dapat dilaksanakan dengan prinsip-prinsip berikut :

  1. Memberikan bimbingan dan pembinaan sesuai dengan kemampuan dan taraf perkembangan anak.
  2. Memberikan rasa gembira kepada anak dengan prinsip bermain sambil belajar.
  3. Memupuk keberanian anak dalam melakukan kegiatan-kegiatan dengan menghindari petunjuk-petunjuk atau bantuan yang justru dapat merusak perkembangan anak, dan lebih mengutamakan proses dari pada hasil.
  4. Memberikan rangsangan dan bimbingan kepada anak untuk menemukan teknik atau cara-cara yang baik dalam melakukan kegiatan dan bermacam-macam media kreatif.
  5. Menyediakan alat-alat yang dapat merangsang anak untuk melakukan kegiatan dan dapat menumbuhkan keterampilan dan kreativitas.
  6. Memberikan bimbingan dan dorongan.
  7. Memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada anak untuk berekspresi melalui berbagai media.
  8. Merencanakan waktu, mengatur tempat dan menjaga beraneka media untuk menstimulasi anak dalam melakukan kegiatan keterampilan yang akan dicapai.
  9. Bahan keterampilan dikaitkan dengan tema dan mengacu pada kemampuan yang akan dicapai.

Melalui bubur kertas anak dapat bermain membuat adonan secara langsung, dan anak dapat menggerakkan jari-jarinya dengan cara meremas, menggenggam adonan bubur kertas & memberi warna. Kemampuan koordinasi yang baik antara mata dan jari-jari tangan anak ini akan berpengaruh pada kesiapan anak dalam menulis dan mengurus diri sendiri, seperti menggosok gigi, memegang sendok, atau mengikat tali sepatu sendiri.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan motorik halus hendaknya berdasarkan pada tingkat perkembangan dan kebutuhan anak, melalui kegiatan tematik yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak. Perkembangan motorik halus dilaksanakan melalui kegiatan bermain sambil belajar dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan, memberi kebebasan anak dalam bereksplorasi, serta menumbuhkan kreativitas dan kemandirian anak, memberikan bimbingan dan dorongan serta memupuk keberanian anak.

Penulis : Kurniawati Setyaningsih, S.Pd Guru TK Cendekia Cabean, Demak – Jawa Tengah

Related posts