RadarJateng.com, Pendidikan – Kreativitas anak usia dini sangat penting untuk distimulasi dan dikembangkan. Hal ini berguna agar di masa depan membuat manusia lebih ke arah kreatif dan produktif serta dapat meningkatkan kualitas hidup dan dapat mempermudah untuk mencari jalan keluar dari sebuah pokok permasalahan. Sesuai dengan kompetensi abad 21 yaitu (1) Critical Thinking and Problem Solving Skill) (2) Communiction (3) Creativity and Innovation, (4) Collaboration. Salah satunya adalah kreatifitas. Keterhambatan pengembangan ini dikarenakan adanya keterbatasan terkait lingkungan main anak dimana rancangan kegiatan bermain bebas banyak aturan yang mengikat.
Gaya belajar anak usia dini adalah dengan belajar sambil bermain. Bermain adalah penting untuk kesehatan dan kesejahteraan dan mempromosikan pengembangan kreativitas, imajinasi, kepercayaan diri, kemajuan diri, serta kekuatan dan keterampilan fisik social, kognitif dan emosional sehingga seluruh potensi anak berkembang. Itulah alasan utama pemilihan media yang akan digunakan dalam pengembangan kreativitas anak.
Media Loose Parts ini dirasa penting diberikan oleh guru maupun orang tua kepada anak selain bahannya mudah didapat mudah di kreasi hal ini penting diberikan pada anak usia 0-8 tahun karena ditahap perkembangan awal masa anak-anak, memiliki karakteristik berpikir konkret, sehingga dari matrial loose part yang disediakan guru dan orang tua berupa bahan kongret dirumah misalnya dari bahan alam seperti kerikil, tanah, pasir, lumpur, air, ranting, daun, buah, biji-bijian, bunga, kerang, bulu, potongan kayu, atau juga tidak menutup kemungkinan barang-barang yang ada dirumah seperti sendok, piring, garbu, botol cobek, mur, uang koin dimana bahan – bahan tersebut dapat dibentuk-bentuk oleh anak sehingga menghasilkan karya dalam memperluas imajinasi anak untuk berkreasi (Auliyalloh & Rakhman, 2020).
Loose parts merupakan bahan -bahan yang terbuka, dapat terpisah, dapat dijadikan satu kembali, dibawa digabungkan, dijajar, dipindahkan, dan digunakan sendiri atau digabungkan dengan bahan lain, yang dapat berupa bahan alam atau sintesis, dimana ketika anak bermain loose part anak dapat memainkan material sesuai keinginan anak dimana anak dapat mengkombinasi permainan dari bahan sejenis maupun dapat menambahkan bahan yang tidak sejenis secara bebas dan terbuka (Yulianti, 2020).
Adapun bahan-bahan loose part adalah bahan yang mudah didapat di lingkungan sehari-hari dimana mangandung unsur plastic, bahan alam, logam, bekas kemasan, kayu & bambu, kaca & keramik, benang & kain. Sehingga dari permain yang menggunakan material loose part anak dengan bebas dapat membangun suatu tempat maupun membuat suatu kegiatan melalui imajinasi mereka dengan bahan-bahan yang telah tersedia.
Konsep loose parts sudah diteliti juga oleh Spencer, dkk, (Mastuinda, Zulkifli, & Febrialismanto, 2020) dimana menegaskan dari hasil penelitian yang dilakukan bermain dengan konsep ini dapat membantu anak ketika berinteraksi hubungan sosialnya, karena mengembangkan keterampilan serta meningkatkan rasa percaya diri beserta kemandirian. Selain itu memanfaatkan loose partsakan menciptakan kreasi yang tiada batasnya bagai diri anak meningkat keinginan kreativitasnya mendalam serta menanamkan kepedulian anak terhadap lingkungan sekitarnya. Anak akan mengoptimalkan seluruh panca inderanya menyerap seluruh kegiatan yang berlangsung dan memperoleh pengalaman berharga dalam informasi pengetahuan.
Melalui media loose parts dapat meningkatkan kreativitas anak. Saat anak melakukan eksplorasi langsung di lingkungan memperkaya ide kreatif, rasa ingin tahu mencoba menemukan dengan optimalisasi panca indera anak. Melalui strategi tahapan yaitu dimulai dari pribadi, pendorong, proses dan produk yang diamati guru diharapkan dapat mengembangkan kreativitas anak lebih optimal.
Dari hasil dan pembahasan diatas, disarankan kepada guru PAUD dalam meningkatkan kreativitas anak dapat menggunakan media loose parts dengan bahan dari lingkungan sekitar anak. Bahan lepasan yang disekitar lingkungan anak memiliki keanekaragaman yang dapat memperkaya kegiatan bermain anak dalam menuangkan ide kreatifnya. Selain itu guru dapat mencoba strategi lain ataupun sama tetapi lebih dikembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing peserta didik dan kemampuan yang dimiliki guru dalam penerapan saintifik di lembaga PAUD tempatnya mengajar.
Penulis: DWI RAYAWATI, S.Pd, TK Dharma Wanita Gondang, Tulungagung, Jawa Timur
DAFTAR PUSTAKA
Auliyalloh, A. Q., & Rakhman, A. (2020). Media Pembelajaran Steam Untuk Meningkatkan Kreativitas Berbahan Loose Parts Di Kelompok B Tk Kasih Ibu. Jurnal Ceria, 3(6), 553–558.
Mastuinda, Zulkifli, & Febrialismanto. (2020). Persepsi Guru Tentang Penggunaan Loose Parts Dalam Pembelajaran Di PAUD Se- Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
Yulianti. (2020). Loose Part Material Lengkap Otentik stimulasi PAUD. Bandung: PT Sarang Seratus Aksara