RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak, agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya (Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014). Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013, aspek perkembangan Anak Usia Dini meliputi: (1) Nilai Agama dan Moral, (2) Fisik-Motorik, (3) Kognitif, (4) Bahasa, (5) Sosial Emosional, dan (6) Seni. Anak usia dini disebut dengan masa keemasan (golden age) yang merupakan masa dimana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan pendidikan.
Bromley (Dhieni,dkk, 2008:1.11) kemampuan bahasa adalah salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengembangan kemampuan bahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia. Usia dini atau usia prasekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Salah satu potensi yang harus dikembangkan adalah kemampuan bahasa. Kemampuna bahasa meliputi bahasa ekspresif dan bahasa reseptif.
Menurut Steinberg (Susanto 2011: 90) bahwa, kemampuan membaca anak usia dini dibagi menjadi empat tahap perkembangan, yaitu sebagai berikut: 1) Tahap timbulnya kesadaran terhadap tulisan, 2) Tahap membaca gambar, 3) Tahap pengenalan bacaan, dan 4) Tahap membaca lancar. Mengajarkan membaca pada anak TK sangatlah penting untuk dilakukan, karena pemahaman membaca anak usia dini penting untuk mengembangkan kemampuan membaca dikemudian hari. Usia pada saat orang belajar kata-kata adalah kunci untuk memahami bagaimana seseorang mampu membaca di kemudian hari. Anak yang mempunyai pengalaman membaca sejak usia dini sangatlah berpotensi untuk mengembangkan kemampuan membaca seumur hidup, karena pada usia tersebut anak sedang mengalami rasa ingin tau yang lebih tinggi dan lebih mudah menyerap segala hal yang diajarkan dengan baik.
Hal ini sejalan dengan yang dikemukaan Moleong (Dhieni, 2008:5.4) yang menyatakan bahwa salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak usia dini (taman kanak –kanak) adalah kemampuan membaca menulis. Dengan kemampuan membaca yang dimilikinya, anak akan merasa sangat bahagia, karena rasa ingin tahu yang sedang berkembang dalam diri anak dapat terpenuhi dan tersalurkan secara baik melalui kegiatan membaca.
Menurut Asiani, dkk (2013: 2) guru Taman Kanak-Kanak memegang peranan di dalam menentukan pencapaian pendidikan yang berlangsung di dalam kelas, khususnya dalam mengenalkan huruf pada anak. Upaya yang dapat dilakukan guru dalam membaca permulaan salah satunya dengan mengenalkan huruf abjad pada anak melalui kegiaan bermain, salah satu langkah pertama untuk menjadi pembaca yang sukses adalah belajar mengenali huruf abjad. Belajar mengenal huruf dan membaca permulaan dapat dilakukan dengan berbagai media salah satunya menggunakan media kotak baca.
Kotak baca merupakan media pembelajaran 3D yang didalamnya terdapat huruf yang dibentuk menggunakan kawat mercy serta terdapat pola bentuk sawi (karena tema sawi) yang diberi angka dan terdapat gulungan kartu kata yang diberi angka. Adapun alat dan bahan serta langkah membuatnya yaitu:
Alat dan bahan:
- Kardus bekas
- Cutter
- Penggaris
- Gunting
- Kain flanel
- Lem tembak
- Kawat mercy
- Pita satin
Langkah membuat media kotak baca yaitu:
- Siapkan semua alat dan bahan
- Siapkan 2 kardus (ukuran kecil dan ukuran yang lebih besar)
- Ukur kardus yang ukurannya lebih besar kemudian lubangi sesuai ukuran kardus yang kecil
- Lapisi kardus menggunakan kain flanel
- Bentuk huruf menggunakan kawat mercy
- Buat pola daun sawi menggunakan kain flanel kemudian gunting dan di lem (bisa disesuaikan dengan tema)
- Buat gulungan kartu kata
- Kotak baca siap digunakan
Prosedur penggunaan:
- Anak mengambil kartu angka untuk membuat urutan
- Anak mengambil 1 pola daun sawi
- Anak berjalan ingkling menuju gulungan kartu kata
- Anak mengambil gulungan kartu kata sesuai angka pada pola daun sawi
- Anak menyusun huruf sesuai gulungan kartu kata yang diambil
- Anak membaca huruf yang telah disusun
Penulis : Taruri Deti Aniska, S.Pd Guru TK Masyithoh Kalangan, Kretek, Bantul – DIY