RadarJateng.com, Pendidikan – Lingkungan bagi manusia merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupannya, karena lingkungan tidak saja sebagai tempat manusia beraktivitas, tetapi juga sangat berperan dalam mendukung berbagai aktivitas manusia. Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari peran lingkungan. Segala sesuatu yang dibutuhkan manusia selalu disediakan oleh alam. Makan,minum, pakaian, telah tersedia di alam, dan tugas manusia adalah mengolahnya untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya (Syukri,H, 2013:1). Realita keadaan lingkungan pada saat ini bisa dinilai sangat memprihatinkan.
Permasalahan sampah pun terjadi pada negara kita yang sampai saat ini masih menjadi tugas yang belum terselesaikan dengan baik khususnya di berbagai daerah di Indonesia. Setiap tahunnya jumlah sampah terus meningkat setiap tahunnya di tahun 2014 indonesia tercatat menduduki negara penghasil sampah pelastik kedua terbesar di dunia hal yang tidak patut dibanggakan karena peringkat ini secara tidak langsung menyinggung negara kita yang kurang mampu dalam mengelola limbahnya sebagai upaya pelestarian lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan menjadi sarana dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan. Menurut Hartono dkk. (2009:19), kebersihan adalah keadaan di mana bebas dari kotoran yaitu debu, sampah, dan bau.
Lebih lanjut Uno, H. B. dan Mohamad, N, (2011: 136) menyebutkan bahwa, penanaman, pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian kualitas lingkungan sangat baik apabila mulai diterapkan melalui pendidikan. Pendidikan yang paling dasar yaitu sekolah dasar. Pada masa usia sekolah ini menurut Sadulloh, U, (2010: 141) menyebutkan bahwa anak sangat efektif mempelajari apa saja yang ada dilingkungannya, dorongan untuk mengetahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar. Dalam hal ini selain pemerintah perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak termasuk guru sebagai sarana memperkenalkan pada anak tentang peduli lingkungan melalui program yang dibuat.
Penanganan masalah sampah ini. Berkaitan dengan program menjaga lingkungan hidup, hal ini sudah dilakukan oleh guru dengan memperkenalkan program “Kurangi Sampah di Sekolah Kita (KURASAKI)” program ini dimaksudkan sebagai upaya menanggulangi sampah di sekolah. Dalam pelaksanaannya program ini dianjurkan kepada setiap siswa-siswi disekolah agar tidak lagi jajan sembarangan dan diharuskan membawa bekal dari rumah baik itu makanan dan minuman sehingga populasi sampah yang ada disekolah akibat dari sisa sisa makanan atau jajanan siswa dapat berkurang sehingga hal ini menjadikannya sebuah terobosan baru untuk mengurangi sampah dari hasil jajanan. Alasan atau penyebab di buatkannya program Kurangi Sampah Sekolah Kita (KURASAKI) ini adalah disebabkan dengan potensi sampah di lingkungan sekolah sangat besar selain menyumbat, sampah juga dapat menimbulkan penyakit. Sanitasi-sanitasi disekolah banyak yang tidak berfungsi karena terjadinya penyumbatan-penyumbatan yang terjadi oleh sampah yang kemudian pada akhirnya akan terjadi kerusakan pada sanitasi tersebut. .
Pembiasaan – pembiasaan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dalam rangka memberi kesadaran siswa dalam mengurangi sampah di sekolah yaitu dengan mengintruksikan siswa agar selalu membawa tempat makan dan minum dari rumah hal ini dilakukan sebagai wujud mendukung program kurangi sampah sekolah kita ( KURASAKI) dalam mengurangi sampah terutama sampah pelastik di sekolah yang termasuk didalamnya ada pembiasaan mengenai membawa tempat makan dan minum dari rumah. Pembiasaan ini dimaksudkan agar siswa tidak lagi melakukan aktifitas jajan disekolah yang secara tidak langsung hal itu akan menimbulkan tumpukan-tumpukan sampah terutama sampah pelastik.
Kemudian selain itu terdapat pembiasaan lainnya seperti adanya pembiasaan yang dilakukan dengan cara melakukan daur ulang sampah pelastik atau biasa disebut dengan ecobrick. Ecobrick ini dilakukan dengan cara siswa membawa sampah sampah pelastik atau mengumpulkan sampah-sampah pelastik baik itu di sekolah ataupun dirumah lalu nantinya dipadatkan di dalam botol pelastik kemudian botol-botol tersebut disusun yang nantinya akan menjadi barang barang yang bermanfaat seperti meja dan kursi melalui kegiatan ecobrick. Setelah itu selalu melakukan aktifitas bersih-bersih kelas setiap harinya agar pembelajaran dapat berjalan dengan nyaman. Kemudian selalu berperan aktif dalam kegiatan menghias kelas agar kelas selain bersih dapat nyaman dan enak dipandang.
Penulis : Riska Hidayat, S.Pd Guru SDN SANGIANG III, Kec. Sepatan Timur Kab. Tangerang – Banten.