RadarJateng.com, Pendidikan – Salah satu tolak ukur keberhasilan suatu negara adalah rendahnya tingkat pengangguran. Ketersediaan lapangan kerja selain ditentukan dari modal, sumber daya manusia juga perlu disiapkn sejak dini. Dikalangan para pendidik terutama yg berkecimpung di dunia Bimbingan dan Konseling, ini adalah tantangan yang sangat berat sekaligus membanggakan jika cita cita yang diharapakan yaitu mengantarkan siswa siswi harapan bangsa menggapai impian terlaksana. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis meringkas 3 hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jurusan setelah lulus SMA:
1. Mengetahui secara detail kemampuan peserta didik.
“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” Ki Hajar Dewantara. Tokoh Pendidikan Ki Hajar Dewantara mengingatkan pentingnya para pendidik memahami keunggulan dan kelebihan peserta didiknya. Dengan demikian, pendidik bisa mengarahkan peserta didiknya untuk memilih jurusan yang tepat ke jenjang perguruan tinggi. Pemilihan jurusan yang tepat bisa menjadikan motivasi tersendiri bagi peserta didik sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang handal di dunia kerja.
2. Pentingnya mempertimbangkan biaya.
Peserta didik yang akan menempuh pendidikan di perguruan tinggi tentunya telah memiliki cita citanya masing masing. Jangan sampai faktor biaya menjadi demotivasi bagi peserta didik. Yang paling penting adalah biaya transportasi dan biaya hidup sehari hari sebagai calon Mahasiswa. Pemilihan perguruan tinggi yang dekat dengan tempat tinggal adalah prioritas nomor satu. Jika tidak ada, pastikan perguruan tinggi terhubung langsung dengan moda transportasi umum yang murah, misalnya angkat, metromini, kereta dll. Lingkungan perguruan tinggi juga mempengaruhi biaya hidup sehari hari. Ketersediaan makanan dan minuman yang terjangkau di sekitar perguruan tinggi juga harus jadi pertimbangan. Jika tidak ditemukan, bisa dilakukan dengan membawa bekal sendiri dari rumah
3. Ketersediaan Lapangan Kerja
Sebagai calon lulusan perguruan tinggi yang ditunggu oleh dunia kerja, pendidik dapat memberikan informasi kepada peserta didik tentang perlunya menyesuaikan ilmu pngetahuan yang di peroleh dengan kebutuhan dan ketersediaan lapangan kerja. Ini dimaksudkan agar salah salah satu tolak ukur keberhasilan negara yaitu mengurangi jumlah pengangguran dapat terwujud. Selain menyesuaikan secara langsung dengan ketersediaan lapangan kerja, pendidik juga bisa memberikan gambaran kepada peserta didik tentang kebutuhan konsumen dalam masyarakat. Ini dimaksudkan bagi peserta didik yang ingin terjun ke dunia usaha.
Dengan demikian fungsi utama pendidik yang berkecimpung di bimbingan dan konseling dapat terpenuhi, minimal dapat menjadi sebuah budaya yang baik bagi peserta didik ditingkat yang lebih rendah untuk mempertimbangkan faktor fakor penting sebelum memilih jurusan di Perguruan tinggi. Pada akhirnya tujuan memberikan pendidikan kepada peserta didik yang melibatkan sekolah dan instansi pendidikan secara umum dapat tercapai.
Penulis : Intan Octoriana Khaeruddin, S.Psi, Guru SMA Waskito Tangerang Selatan