RadarJateng.com, Pendidikan – Usia dini merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai aspek dan potensi yang dimiliki oleh anak. Salah satu aspek yang penting dikembangkan pada anak usia dini yaitu aspek kognitif dalam hal berhitung. Frank (1989: 14) menyatakan bahwa mengembangkan kemampuan berhitung anak merupakan bagian yang sangat penting dari program pembelajaran matematika dan prasyarat keterampilan matematika, karena matematika diperlukan dan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari terutama dalam memecahkan permasalahan.
Mengenal konsep bilangan merupakan salah satu kemampuan berhitung yang dikembangkan pada anak usia dini sebagai kemampuan matematika awal/permulaan. Menurut Susanto dalam Eva Roliana (2019) menyatakan bahwa pemahaman konsep bilangan pada anak usia 4-5 tahun yakni: (a) Membilang, (b) menyebut urutan bilangan 1-20, (c) membilang atau mengenal konsep bilangan dengan benda-benda, (d) menghubungkan /memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda hingga 10, (e) membedakan dan membuat dua benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.
Salah satu prinsip pembelajaran dalam PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) adalah bermain sambil belajar. Dunia anak merupakan dunia bermain, begitu pula pada penerapannya dalam pendidikan. Pada pendidikan di lembaga PAUD, anak-anak disediakan beragam kegiatan bermain, namun tidak hanya sekedar bermain. Guru merancang kegiatan bermain yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan pada anak, salah satunya aspek kognitif dalam hal berhitung. Kegiatan ini disebut dengan kegiatan bermain yang bermakna. Salah satu kegiatan bermain yang dapat mengembangkan aspek kognitif terutama pada pengenalan konsep bilangan yaitu bermain peran jual beli atau pasar-pasaran.
Alat dan bahan yang digunakan sederhana yaitu benda-benda kongkrit disekitar anak atau disesuaikan dengan tema. Pada kegiatan ini menggunakan benda kongkrit berupa sayur-sayuran. Ada daftar belanja sebagai media pengenalan angka, kantong plastik sebagai tempat sayur yang dibeli, uang mainan, dan penjepit yang akan digunakan untuk menjepit daftar belanja pada kantong plastik sebagai penanda. Anak-anak akan diajak bermain peran sebagai penjual dan sebagai pembeli. Anak yang berperan sebagai penjual akan menghitung benda sesuai dengan yang ada pada daftar belanja yang diberikan oleh pembeli. Sedangkan anak yang berperan sebagai pembeli dapat mengamati penjual menghitung pesanannya dan juga menghitung kembali pesanan yang diberikan oleh penjual untuk memastikan pesanannya sudah sesuai.
Dalam kegiatan ini, anak-anak akan belajar berhitung dengan cara yang menyenangkan. Beberapa kelebihan mengenalkan konsep bilangan dengan bermain peran jual beli yaitu pertama, benda yang kongkrit seperti yang akan digunakan yaitu sayuran yang menarik bagi anak sehingga anak akan mengikuti pembelajaran atas kemauannya sendiri, bukan paksaan dari guru. Kedua, metode bermain peran juga mengenalkan anak mengenai penerapan konsep bilangan dalam kehidupan nyata. Ketiga, bermain peran jual-beli akan mudah dilakukan oleh anak, karena dalam kehidupan sehari-hari kegiatan tersebut sering disaksikan oleh anak bahkan dilakukan oleh anak seperti saat membeli jajan dikantin sekolah. Keempat, bermain peran tidak hanya mengembangkan aspek kognitif saja, melainkan juga aspek-aspek lain seperti sosial emosional, fisik motorik dan juga bahasa.
Penulis : Daniati, S.Psi, Guru Kelas TK DHARMA WANITA CAMPURASRI 2. Dsn. Dungwaluh, Desa. Campurasri, Kec. Karangjati, Kab. Ngawi, Jawa Timur.