Selain itu, pojok baca juga harus memiliki koleksi yang menarik untuk siswa. Pemilihan koleksi bisa berupa cerpen, novel atau cerita-cerita yang menarik. Selain itu, guru dapat mengelola dan mengubah ruang fisik pojok baca untuk menciptakan ruangan kondusif serta memfasilitasi siswa agar dapat mengundang daya tarik siswa untuk membaca.
Keberadaan pojok baca memiliki tujuan terkait dengan penumbuhan dan peningkatan budaya membaca peserta didik. Pojok baca bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa beragam sumber bacaan untuk dimanfaatkan sebagai media, sumber belajar, serta memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan kepada siswa.
Selain itu, pojok baca juga bertujuan untuk mendekatkan siswa kepada buku. Kadang dalam rentang kegiatan belajar-mengajar di kelas, ada jeda di mana guru dan siswa tidak bertemu.
Misalnya saat pergantian jam pelajaran, guru absen (sakit, dll), atau rapat guru. Jeda waktu ini dapat digunakan siswa untuk membaca buku yang disukai. Dampak pojok baca terhadap minat baca juga ditentukan oleh pengelolaan dari pojok baca, seperti penataan, dekorasi, koleksi buku, pembaruan koleksi buku, dan lain sebagainya