RadarJateng.com, Pendidikan – Menurut Glen Dolman, ahli perkembangan kemampuan anak, menyatakan bahwa perkembangan yang paling pesat terhadap pertumbuhan otak manusia terjadi pada usia 0-7 tahun. Dikatakan pula bahwa perkembangan otak pada usia dini bisa dicapai secara maksimal apabila diberikan rangsangan yang tepat terhadap semua unsur-unsur perkembangan baik rangsangan terhadap motorik, rangsangan terhadap perkembangan intelektual, rangsangan terhadap sosial-emosional dan rangsangan untuk berbicara (language development). Tersedianya fasilitas dan alat-alat bantu yang memadai serta lingkungan yang sesuai dengan usia anak-anak sangatlah penting peranannya dalam mendukung perkembangan dan kemampuan anak-anak.
Dalam perkembangannya, setiap anak memiliki kecerdasan masing-masing. Kecerdasan anak bukan hanya sekedar kecakapan mengenal angka dan berhitung, Menurut Howard Gardner, Ph.D., pakar psikologi dari Amerika Serikat, kecerdasan mencakup banyak aspek dalam kehidupan sehari-hari. Ada 9 bentuk kecerdasan menurut Horward Gardner, atau disebut juga kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Sembilan kecerdasan majemuk tersebut berupa kecerdasan musikal, naturalis, linguistik, interpersonal, intrapersonal, visual spasial, logika matematika, kinestetik, dan moral.
Salah satu kecerdasan yang perlu dikembangkan pada anak usia dini yaitu kecerdasan naturalis. Kecerdasan naturalis ini meliputi ketertarikan mempelajari alam serta memiliki kepekaan terhadap lingkungan, hewan, tumbuhan, dan luar angkasa. Anak yang memiliki kecerdasan naturalis yang menonjol akan tertarik untuk memahami semua jenis makhluk hidup yang dilihat. Untuk mengasah rasa penasarannya dan mengembangkan kecerdasan naturalis si anak, orang tua bisa mengajaknya untuk memelihara tumbuhan atau hewan, berwisata di alam, dan memaparkan ilmu seputar alam. Dengan demikian diharapkan, agar anak-anak sebagai generasi penerus dan calon pemimpin negeri ini akan memiliki karakter yang lebih ramah terhadap lingkungan dan memiliki kesadaran untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati.
Salah satu upaya untuk mengembangkakan kecerdasan naturalis adalah dengan melakukan keiatan bercocok tanam pada anak usia dini. Dengan kegiatan bercocok tanam dapat memberikan manfaat pada anak,seperti :
1. Mengajarkan Rasa Tanggung jawab
Anak diajarkan rasa tanggung jawab atas apa yang dikerjakan,sebab saat menanam tumbuhan mereka harus merawat dengan maksimal mula dari memberi pupuk,menyiram setiap pagi agar bisa tumbuh maksimal.
2. Mengajarkan Kesabaran
Bercocok tanam juga mengajarkan ank untuk sabar dalam melakukan apa saja,sebab ketika menanam/berkebun merekan harus melakukan setiap tahpan secara benar dan tidak tergesa-gesa.
3. Belajar berhitung
Melalui kegiatan menanam /berkebun anak juga dapat berhitung. Seperti jumlah bibit,lama proses tanam hingga panen,kedalaman media tanam untuk dijadikan tempat tumbuhnya bibit.
4. Mengembangkan kemampuan motorik anak
Manfaat berkebun juga dapat membantu mengembangkan koordinasi tangan-mata dan membangun kekuatan fisik anak-anak. Berkebun membuat anak aktif bergerak saat bekerja keras menggali, membawa, mengangkat, menyaring, menyiram, dan lain-lain
5. Mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan
Ketika anak berkebun, mereka dapat menyadari betapa pentingnya merawat dan menjaga kebersihan lingkungan bila mereka ingin kebun mereka bertumbuh dengan baik dan menghasilkan tanaman yang sehat. Ini juga dapat menjadi kesempatan yang sempurna bagi orangtua untuk memberitahu anak mengenai konsep-konsep, seperti polusi pestisida, dan daur ulang.
6. Mendorong anak agar mau makan sayur
Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh anak. Namun, anak-anak biasanya paling sulit bila disuruh makan buah-buahan dan sayur-sayuran. Nah, dengan mengajak anak berkebun, orangtua dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan pada anak mengenai pentingnya makan buah dan sayur-sayuran.
7. Mengatasi stress
Berkebun juga bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk menghilangkan stres pada anak, karena aktivitas ini mengajarkan cara untuk rileks, tenang, dan mengendalikan emosi. Menghabiskan waktu di luar rumah, di antara bunga-bunga dan pepohonan sudah terbukti dapat membuat anak-anak dan orangtua merasa lebih bahagia.
Dengan belajar menanam anak dapat memiliki karakter yang lebih baik. Dengan bimbingan orang tua ketika dirumah dan pendampingan guru jika menanam disekolah. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para orang tua dan guru yang membutuhkan alternatif kegiatan untuk anak dalam mengoptimalkan perkembangan anak.
Penulis : Isnayni Retno Tri Mulyani, S.Psi, TK Pertiwi II Tanjung, Kec Purwokerto Selatan, Kab Banyumas – Jateng