RadarJateng.com, Pendidikan – Anak merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang diciptakan dengan berbagai macam potensi, pada masa usia dini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga dia dapat mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Masa anak usia dini disebut juga dengan Golden Age atau periode keemesan. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya. Salah satu bentuk pendidikan Anak Usia dini formal yaitu Taman Kanak-Kanak (TK), dimana semua aspek perkembangan kemapuan anak akan di kembangkan, salah satunya yaitu perkembangan kemampuan bahasa.
Diera sekarang ini, kemampuan bahasa sering dikenal dengan istilah Literasi, Lalu Apakah Itu Literasi Untuk Anak Usia Dini ? Literasi berasal dari bahasa Latin, yaitu literatus, artinya ditandai dengan huruf, melek huruf atau berpendidikan (Toharudin, 2011, hal. 1). Literasi merupakan bagian dari perkembangan kemampuan bahasa anak yang sangat penting untuk distimulasi sejak usia usia dini. Sebelum anak dapat membaca dan menulis, melalui literasi dapat memberikan pengalaman pada anak tentang konsep pengetahuan huruf, kesadaran fonologi, pemahaman, kosakata, menulis dan membaca (Justice dan Sofka,2013: 6; Rosemary dan Abouzeid, 2002: 182-183). Apabila anak memiliki pengalaman literasi maka anak akan dapat dengan mudah belajar membaca dan menulis, sehingga berdampak pada pencapaian akademik yang lebih baik (Dunphy, 2012: 297; Elliott dan Olliff, 2008: 555; Van Oers dan Duijkers, 2013: 512).
Perkembangan literasi pada anak berhubungan erat dengan kemampuan berbahasa atau berkomunikasi. Komunikasi dimaksudkan untuk memenuhi fungsi pertukaran pikiran dan perasaan. Menurut Harlock (1978, hal.178) terdapat dua unsur penting dalam berkomunikasi pada anak usia dini. Pertama, anak harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi orang yang mereka ajak komunikasi. Kedua,dalam berkomunikasi anak harus memahami bahasa yang digunakan orang lain, sehingga kemampuan berbicara mempengaruhi penyesuaian sosial dan pribadi anak.
Menurut Hariyanto dalam Maysaroh (2018), pendidikan di Taman Kanak-kanak anak sudah diperkenalkan abjad dari a sampai dengan z. Pada proses pengenalan keaksaraan awal terutama bagi anak kelompok A (usia 4-5 tahun) di Taman Kanak-kanak.
Pembelajaran pengenalan keaksaraan awal pada anak usia dini dilakukan dengan mengenalkan huruf-huruf vokal dan konsonan yang merupakan dasar dalam membaca. Melalui pengenalan huruf vokal dan konsonan, anak akan memahami bentuk huruf dan selanjutnya dapat membentuk suku kata dan kata tertentu. Dalam mengoptimalkan pelaksanaannya, anak perlu dibimbing oleh guru sehingga kemampuan anak dalam membaca akan meningkat. Upaya untuk meningkatkan kemampuan anak dalam keaksaraan awal dapat dilakukan dengan memperkenalkan bentuk huruf sehingga anak dapat memahami kata-kata yang diajarkan.
Penggunaan kartu huruf untuk mengenalkan huruf pada anak mungkin sudah jadi hal yang biasa, nah disini kita akan sedikit memodifikasi kartu huruf tadi menjadi sesuatu yang menarik bagi anak, yaitu penggunanaan stik kartu huruf dan penggunaan media IT untuk video pembelajarnnya.
Media stik kartu huruf ini sangat mudah di buat, Alat dan Bahan yang digunakan antara lain, Kartu Huruf, Stik Es, Lem, Styrofoam/Kotak Kardus Bekas.
Cara Membuatnya :
- Siapkan alat dan bahan
- Tempelkan kartu huruf pada stik es menggunakan lem
- Siapkan Styrofoam/kotak kardus bekas sebagai alas tempat tusukan stik kartu hurufnya
Contoh Kegiatan guru menyiapkan video pembelajaran mengenal huruf “papaya” lalu anak akan menyusun huruf papaya.
Cara Permainan :
- Guru menjelaskan tata cara permainan
- Guru menyiapkan video pembelajaran mengenalkan huruf “papaya”
- Guru meletakkan bermacam-macam kartu stik huruf pada wadah
- Anak di bagi dalam beberapa kelompok
- Lalu setiap kelompok mengambil 1 styrofoam/ kotak kardus bekas
- Anak berlomba menyusun stik kartu huruf berdasarkan video pembelajaran yang di lihatnya dan menyusunnya di atas styrofoam/ kotak kardus bekas
- Kelompok yang duluan selesai akan menyebutkan apa saja huruf “papaya”
Tujuan dari penggunaan media stik kartu huruf ini adalah untuk menarik minat anak dalam pembelajaran mengenal huruf, dimana dalam permainan ini anak menonton video, lalu berlomba dan bekerjasama menyusun stik kartu hurf menjadi sebuah kata. Sehingga kemampuan bahasa anak yang mengarah pada tahap keaksaraan awal anak bisa berkembang dengan baik. Selain itu anak tidak terbebani dalam belajar mengenal huruf yang biasanya hanya menggunakan buku dan pensil saja.
Guru atau orangtua harus kreatif dalam merancang pembelajaran dengan menggunakan berbagai cara agar semua anak bisa memahami sesuai dengan kemampuannya.
Terimakasih. Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Ayu Irma Sari, S.Pd, TK Nurul Ilmi, Balai Ahad, Kec. Lubuk Basung, Kab. Agam Sumatera Barat
