RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan, sebagai bentuk bantuan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh dimensi perkembangan anak.
Bilangan merupakan salah satu dari konsep matematika yang perlu diberikan pada anak. Menurut Susanto (2012:100), konsep ini perlu diperkenalkan kepada anak secara bertahap sesuai dengan tingkat penguasaan tahapan yang dimiliki anak. Tingkat pemahaman yang dimaksud adalah tingkat pemahaman konsep, tingkat menghubungkan konsep konkret dengan lambang bilangan dan tingkat lambang bilangan. Ketiga tingkat penguasaan tahapan ini dimulai dari memahami konsep matematika, konsep menghubungkan benda-benda nyata dengan lambang bilangan dan akhirnya anak akan memahami lambang bilangan. Untuk mengoptimalkan pelaksanaannya, guru perlu membimbing anak untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan. Upaya untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan pada anak dapat dilakukan dengan memperkenalkan lambang bilangan dengan cara yang menyenangkan. Menurut Renew (2002:1) metode yang perlu diterapkan dalam mengembangkan kemampuan mengenal bilangan pada anak dilakukan dengan permainan-permainan yang menyenangkan, suasana belajar yang menggembirakan dan bagaimana anak tertarik untuk belajar.
Pada kenyataannya banyak guru mengajarkan anak bilangan sebatas menulis saja padahal banyak hal yang bisa dilakukan diantaranya membuat alat permainan edukatif dengan memanfaatkan barang bekas seperti kardus. Salah satu pemanfaatan barang bekas untuk dijadikan alat permainan edukatif yaitu kotak “asyika” (asyik bermain angka). Kotak asyika terdiri dari 4 sisi yang berhubungan dengan bilangan, sisi 1 yaitu mengenal konsep bilangan, sisi 2,3,dan 4 yaitu bermain menyesuaikan jumlah bilangan dengan benda.
Alat dan bahan kotak asyika:
- Kardus
- Kertas manila
- Kertas origami
- Stik es krim
- Cup plastik
- Perekat
- Gunting
Cara membuat kotak asyika:
- Potong kardus menjadi bentuk segi empat.
- Lapisi sekeliling kardus dengan kertas manila.
- Tempel kertas yang sudah dicetak bilangan 1-10 pada sisi 1 kardus.
- Sisi 2 dan 3, tempel kertas origami berbentuk amplop sebanyak 10 amplop dengan warna yang berbeda. Kemudian tulis lambang bilangan di setiap amplopnya. Tempelkan kertas origami pada stik es krim sesuai dengan jumlah bilangan dan warna yang terdapat pada amplop yang sudah dibuat.
- Pada sisi 4, tempelkan cup plastik sebanyak 5 buah, kemudian beri gambar benda yang berbeda pada setiap cup. Setelah itu buat kartu bergambar disertai lambang bilangan. Kartu bergambar harus sama dengan gambar pada cup plastik. Siapkan beberapa gambar yang sama dengan gambar yang ada di cup plastik untuk dijadikan sebagai isi dari cup tersebut.
- Kotak asyika siap digunakan.
Cara penggunaan kotak asyika:
- Guru menunjukkan dan menjelaskan bilangan 1-10 pada sisi 1 kotak
- Guru memberikan contoh bermain angka pada sisi 2 ,3 dan 4 pada anak
- Anak bermain kotak asyika
Tujuan dari penggunaan kotak asyika adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan pada perkembangan kognitif . Anak juga dapat mengenal warna, bentuk, dan benda-benda disekitarnya. Dengan bermain menggunakan kotak asyika, anak dapat memahami konsep bilangan secara menyenangkan.
Semoga bermanfaat.
Penulis : Nurimayani, S.Pd, TK Islam Terpadu Al Ihya Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara – Sumatera Utara