Mengenal Lambang Bilangan Melalui Media Permainan Memancing Angka.

Kegiatan Penggunaan Media Permainan Untuk Mengenalkan Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini

RadarJateng.com, Pendidikan Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, ilmu pendidikan juga mengalami perkembangan yang sangat pesat dan sudah terspesialisasi. Salah satunya adalah Pendidikan Anak Usia Dini yang mengalami perkembangan sangat pesat. Pendidikan Anak Usia Dini sekarang ini mendapatkan perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat. Pendidikan Anak Usia Dini berbeda dengan pendidikan sekolah dasar, tingkat menengah, maupun perguruan tinggi. Pendidikan Anak Usia Dini memerlukan pendekatan, metode, dan cara pembelajaran khusus yang disesuaikan dengan karakteristik belajar anak. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang sangat penting, anak usia dini memerlukan bimbingan dan stimulasi yang tepat untuk bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.

Pembinaan dan rangsangan yang diberikan akan 2 membimbing anak dalam menggali serta mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri anak, sehingga memungkinkan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal menjadi bekal bagi anak untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Pertumbuhan dan perkembangan anak akan optimal apabila pemberian rangsangan dilakukan secara tepat dan berkesinambungan. Pemberian rangsangan yang tepat yaitu pemberian rangsangan yang disesuaikan dengan tahap perkembangan dan tingkat kematangan otak anak. Pemberian rangsangan ini dilakukan secara bertahap, mulai dari yang sederhana sampai ke yang lebih kompleks. Rangsangan juga diberikan secara berkesinambungan atau terus menerus sampai anak benar-benar telah memahami konsep yang diajarkan. Pemberian rangsangan pendidikan kepada anak sejak dini merupakan waktu yang tepat untuk membimbing anak dalam proses tumbuh kembangnya. Anak usia dini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat atau yang disebut golden age.

TK Melati, Desa Kencono Kecamatan Tulis Kabupaten Batang Jawa Tengah

Perkembangan kecerdasan anak usia dini khususnya usia 4-6 tahun menurut Yuliani Nurani Sujiono (2010: 8) mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Kemampuan belajar manusia 50% ditentukan dalam 4 tahun pertama, 30% kemampuan yang lain dicapai sebelum usia delapan tahun. Pada masa ini, otak anak memiliki daya serap yang tinggi melalui pengalaman-pengalaman sensorinya. Anak mudah belajar banyak hal dari lingkugan sekitar. Masa ini perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga seluruh potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal. Adapun perkembangan anak usia dini meliputi lima aspek perkembangan. Aspek perkembangan tersebut yaitu perkembangan fisik-motorik, bahasa, kognitif, nilai agama dan moral, serta sosial-emosional. Kelima aspek perkembangan tersebut perlu distimulasi dengan tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu aspek perkembangan yang perlu mendapatkan rangsangan dan perhatian khusus adalah aspek perkembangan kognitif.

Read More

Rendahnya kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia dini selalu menjadi topik hangat yang sering diperbincangkan baik di kalangan pendidik, orang tua maupun masyarakat. Yang mana pada aspek perkembangan kognitif di bidang berpikir simbolik seharusnya anak usia empat sampai lima tahun diharapkan sudah mampu membilang banyak benda dari satu sampai sepuluh, mengenal konsep bilangan, mengenal lambang bilangan, dan mengenal lambang huruf. Ketidakmampuan anak usia empat sampai lima tahun dalam mengenal lambang bilangan biasanya sering ditunjukkan melalui beberapa kasus seperti anak yang masih terbolak-balik dalam melafalkan atau menyebutkan lambang bilangan, anak yang hanya mengetahui “satu, dua, tiga, …” saja tanpa mengetahui bentuk lambang bilangannya seperti apa, dan anak yang sudah mengenal beberapa lambang bilangan tetapi masih sering terbolak-balik atau salah dalam menulisnya. Bahkan ada juga anak yang diusianya seharusnya sudah mampu mengenal lambang bilangan tetapi sama sekali belum mengetahui bentuk lambang bilangan dan masih banyak lagi kasus atau permasalahan-permasalahan yang dialami oleh anak usia dini mengenai kemampuan mengenal lambang bilangan.

Mengenal Lambang Bilangan Melalui Media Permainan Memancing Angka

Menurut Sofia Hartati (2005: 21), karakteristik anak TK Kelompok A terutama dalam pengenalan lambang bilangan (angka), diantaranya adalah mengenal lambang bilangan, dan menghubungkan konsep dengan lambang bilangan. Melihat hal tersebut maka ditekankan pada anak awal masa sekolah untuk pengenalan lambang bilangan yang disebut angka. Salah satu prinsip perkembangan anak usia dini adalah belajar melalui media. Penggunaan media yang sesuai untuk anak usia dini dalam pengenalan matematika memiliki peranan yang sangat besar. Manfaat penggunaan media dalam pengenalan matematika yaitu untuk membantu anak dalam memahami berbagai konsep matematika yang bersifat abstrak dapat disajikan dalam bentuk kongkrit sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh anak (Pujiastutik dan Setyowati, 2010).

Kenyataan menunjukkan bahwa pembelajaran matematika ditingkat TK seringkali kurang menarik bagi anak. Ada beberapa hal yang menyebabkan demikian, diantaranya adalah penyajian pembelajaran yang kurang menarik, dan alat peraga yang sangat minim. Pembelajaran di TK disampaikan dengan cara bermain maka alat peraga sangat diperlukan agar anak tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran berhitung, karena selama ini berhitung biasanya menggunakan angka baku, lalu menggunakan jari serta menghubungkan gambar dengan angka, hal tersebut membuat anak merasa jenuh dalam pembelajaran hasilnya anak menjadi sepele dalam pembelajaran mengenal angka ataupun berhitung.

Media dengan memancing angka merupakan salah satu teknik yang diterapkan untuk melatih daya ingat otak kanan dan kognitif pada anak. Media ini sangat baik diterapkan pada anak dengan pertimbangan pentingnya mengembangkan fungsi otak kanan dan kognitif anak. Memperkenalkan angka pada anak tidak dapat dipisahkan dari kegiatan menanamkan konsep bilangan dan lambang bilangan itu sendiri. Disini guru harus kreatif dalam membuat serta mencipta suatu alat permainan edukatif untuk meningkatkan kognitif anak salah satunya dengan media yang sederhana yang ada disekitar kita seperti kardus, sterofoam atau barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai.

Mengenal Lambang Bilangan Melalui Media Permainan Memancing Angka

Seperti media memancing angka berikut ini yang mudah dibuat. Alat dan bahan antara lain: Kardus, sterofoam, kertas warna, lem, spidol, mata-matan boneka, papper clip, pelubang kertas, benang, dan supit atau tusuk sate.

Cara pembuatannya:

  • Potong kardus. bentuk kardus menyerupai kolam
  • Bentuk pola ikan pada kertas warna, gunting dan kemudian beri sirip ikan dengan menggunakan kertas warna tempel mata ikan dengan menggunakan mata-mataan boneka. Lubangi pada bagian mulut ikan kemudian kaitkan papper clip
  • Beri angka menggunakan spidol pada bagian perut ikan
  • Buat alat pemancing dengan menggunakan supit dengan ujung supit ditali dengan menggunakan benang
  • Siapkan sterofoam kemudian lapisi dengan kertas warna emas kemudian tempel angka.

Hias pada bagian pinggir sterofoam. Bentuk papper clip menyerupai huruf ‘u’ kemudian tancapkan pada masing-masing angka untuk menggantungkan gambar ikan yang sesuai dengan lambang bilangan pada masing-masing perut ikan

Cara penggunaanya:

  • Anak memancing gambar ikan pada kolam
  • Anak dapat menyebutkan angka, warna pada ikan yang sudah dipancing
  • Kemudian anak dapat mencocokkan lambang bilangan dengan menggantungkan gambar ikan pada sterofoam sesuai angka pada perut ikan yang telah dipancing

Tujuan dari pengguanaan media tersebut ialah untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada perkembangan kognitif anak usia dini, dengan media permainan memancing angka kemudian mencocokkannya membuat anak sangat antusias dalam pembelajaran serta lebih meningkatkan daya ingat anak terhadap kemampuan kognitif.

Semoga bermanfaat.

Penulis : Septiani Santika Sari, S. Pd,  TK Melati Desa Kenconorejo Kecamatan Tulis Kabupaten Batang – Jawa Tengah

Related posts