RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
Menurut Novan Ardi (2016), Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia enam tahun. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Masa ini ditandai oleh berbagai periode yang mendasar dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir perekembangannya. Salah satu periode yang menjadi penciri masa usia dini adalah The Golden Age atau periode keemasan.
Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.
Bermain sambil belajar merupakan kegiatan yang dilakukan seorang anak usia dini yang dilakukan dengan perasaan senang, tanpa paksaan, namun memiliki pola-pola yang diharapkan mampu menciptakan hasil guna perkembangan baik bagi diri anak. Melalui permainan, anak-anak juga dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal, baik potensi fisik maupun mental intelektual dan spiritual. Oleh karena itu, bermain bagi anak usia dini merupakan jembatan bagi berkembangnya semua aspek. Setiap anak memiliki bakat kreatif.
Karena anak–anak pada usia ini masih sangat suka bermain/permainan-permainan yang menyenangkan. Mereka tidak akan suka kegiatan yang sifatnya mereka harus berfikir keras untuk memperoleh suatu jawaban. Mereka hanya akan melakukan hal-hal yang menurut mereka menyenangkan.
Kemampuan motorik halus merupakan salah satu aspek esensial yang perlu distimulasi mulai dari anak masih berusia dini. Nyatanya, tidak perlu perlengkapan mewah atau metode yang sulit untuk memfasilitasinya. Bisa dengan kegiatan sehari-hari dan barang yang ada di rumah. Berikut ini contoh kegiatan yang dapat merangsang perkembangan motorik halus anak dengan media yang sederhana dan mudah dilakukan, yaitu
Belajar menjepit dengan penjepit pakaian atau di sebut dengan kegiatan Pin Activity
Dalam bermain, anak juga dapat diajarkan sesuatu yang sifatnya kontekstual dan dapat dilakukan pada kegiatan sehari-hari, sekaligus digunakan sebagai stimulasi motorik halus untuk menguatkan jari-jarinya dan sebagai pengenalan huruf yang mudah bagi anak, misalnya dengan menjepit menggunakan penjepit pakaian sebagai kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan di sekolah. Kegiatan ini dapat dilakukan di sekolah maupun di rumah, media Pin Activity dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf abjad. Pin Activity adalah aktivitas belajar menggunakan media berupa jepitan baju yang mana setiap jepitan terdapat huruf abjad yang berbeda-beda yang diletakkan di bagian mulut penjepit. Media Pin Activity berfungsi untuk mengenalkan huruf abjad pada anak usia dini. Dengan menggunakan media ini guru dapat membantu anak dalam mengenalkan huruf abjad dengan lebih cepat dan lebih mudah.
Kemampuan menjepit ini sangat baik untuk melatih kekuatan jari-jari anak. Tidak hanya kekuatan jari, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan koordinasi mata dan tangan anak serta dapat mengenal huruf dengan cara yang lebih menyenangkan. Permainan ini juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak.
Pembelajaran pengenalan huruf abjad yang terlalu monoton dan biasa-biasa saja membuat anak merasa bosan sehingga anak tidak semangat untuk belajar mengenal huruf abjad. Kegiatan pengenalan huruf abjad pada anak harus bisa menarik minat anak agar mereka tertarik untuk belajar mengenal huruf abjad. Maka dari itu, media pembelajaran yang digunakan juga harus bersifat menarik dan menyenangkan. Saat ini banyak digunakan berbagai macam media pembelajaran sederhana tetapi anak sudah mulai bosan menggunakannya. Guru harus memikirkan media pembelajaran seperti apa yang bisa menarik minat dan perhatian anak dalam belajar serta bersifat sederhana terutama tidak mengeluarkan banyak biaya dan mudah ditemukan.
Kegiatan paling utama sebelum pengenalan kata adalah kegiatan pengenalan huruf abjad. Pengenalan huruf abjad sangat penting bagi anak guna mengetahui karakteristik huruf abjad seperti bentuk, bunyi dan cara penulisannya. Apabila anak belum mengetahui dan memahami tentang huruf-huruf abjad maka anak tidak akan mampu merangkai kata dengan benar. Oleh sebab itu, kegiatan Pin Activity ini sangat efektif digunakan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak.
Penulis : Lidiya Ningsih, S. Pd. I, TK Gilang Andika, Remang Ketike Jaya Kec. Bandar Kab. Bener Meriah – Aceh