RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini merupakan individu yang berbeda dan unik serta memiliki karakteristik sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini merupakan masa yang sering dipandang sebagai masa keemasan (golden age) dan hanya terjadi sekali dalam perkembangan kehidupan manusia. Masa golden age merupakan masa yang kritis di dalam perkembangan anak, sehingga stimulasi atau rangsangan dari lingkungan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan segala aspek perkembangan anak usia dini. Salah satu apek penting di dalam perkembangan anak usia dini yaitu aspek kemampuan berhitung. Kemampuan berhitung untuk anak usia dini disebut pula kegiatan menyebutkan urutan bilangan atau membilang buta. Anak menyebutkan urutan bilangan tanpa menghubungkan dengan benda-benda konkret disekitar. Pada usia 4 tahun mereka dapat menyebutkan urutan bilangan sampai sepuluh. Sedangkan usia 5 sampai 6 tahun dapat menyebutkan bilangan lima puluh sampai dengan seratus. Menurut Hariwijaya & Sustiwi. (2008: 186) berhitung merupakan bagian dari komponen mengenai konsep bilangan, lambang bilangan atau angka. Anak diharapkan mengenal konsep bilangan, lambang bilangan atau angka, sehingga mampu untuk berhitung dengan baik dan benar.
Permendiknas No 58 tahun 2009, maka program pengembangan peningkatan kemampuan berhitung 1-20 pada anak kelompok B yang dapat dipergunakan sebagai rujukan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, materi pengembangan kegiatan pembelajaran, dirumuskan dan didefinisikan dalam tingkat pencapaian indikator kemampuan berhitung pada anak kelompok B (usia 4-6 tahun), sebagai berikut: 1) Membilang lambang bilangan dari 1 sampai 20 diantaranya: (a) membilang/menyebutkan urutan bilangan 1-20, (b) menunjukkan lambang bilangan dari 1 sampai 20 2) Mengenal berbagai macam lambang bilangan diantaranya: (a) menghitung urutan lambang bilangan 1-20, (b) menyebutkan hasil penambahan dari 1-20.
Permainan dadu angka adalah permainan yang diatur sebagai pusat permainan bagi anak. Melalui dengan dadu angka dimana anak dalam permainan ini dapat memperkuat pengenalan angka 1-10, menyebutkan urutan bilangan dan meniru lambang bilangan 1–10. Dengan menggunakan permainan dadu angka, anak menjadi lebih semangat dalam melaksanakan permainan. Dalam permainan ini anak bisa belajar bersabar untuk menunggu giliran, terbiasa antri dalam bermain adanya kerjasama dengan sesama teman dan yang paling utama anak mampu untuk menyebut dan menunjukkan urutan bilangan angka dan mengenal angka 1 – 10.
Untuk dapat berhitung dengan baik dan benar anak dapat menggunakan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunkan yaitu permainan dadu angka. Permainan dadu angka adalah suatu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang melibatkan anak secara langsung, dan dalam pembelajaran dimana media tersebut diharapkan agar anak lebih aktif dalam pembelajaran.
Cara menggunakan media :
- Guru atau anak bergantian melempar dadu
- Guru memberi contoh menangkap dadu kemudian menyebutkan angka yang muncul pada dadu tersebut
- Anak mempraktekkan satu persatu secara bergantian
Alat dan bahan : Kardus bekas, kertas lipat, Lem, Gunting, solasi, spidol hitam
Cara membuat dadu angka :
- Gunting kardus bekas berbentuk persegi sebanyak 4 buah
- Kemudian kardus ditempel membentuk persegi
- Lapisi kardus dengan menempel kertas lipat warna warni pada setiap sisinya
- Tulisi angka dengan spidol hitam pada tiap sisi
- Lapisi semua sisi dengan solasi bening sampai rata
- Dadu siap digunakan
Tujuan penggunaan media dadu anka pada anak adalah untuk menstimulasi kemampuan kognitif anak khususnya pada kemampuan berhitung dan membilang sebagai kemampuan matematika dasar. Terimakasih semoga bermanfaat.
Penulis : Nurul Alfi Azizah, S.Pd. Guru TK Sawahan Kec. Sawahan Kab. Madiun, Jawa Timur