RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia dini atau biasa di singkat PAUD, adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan Pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki Pendidikan lebih lanjut. Pendidikan usia dini diselenggarakan sebelum jenjang Pendidikan dasar. Pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD harus mengacu pada standart Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini ( STPPA). STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan. Sebagai guru dan orang tua jangan sampai terlambat untuk melakukan stimulasi dini pada anak anda, karena kesempatan ini hanya datang satu kali saja di dalam kehidupannya yaitu pada masa yang disebut golden period. Golden period adalah masa keemaasan atau sering disebut jendela kesempatan (window of opportunity) yaitu masa pembelajaran dan masa pengkayaan, masa yang sangat peka bagi otak anak untuk menerima berbagai rangsangan pertumbuhan dan perkembangan.
Apa yang disebut Stimulasi Anak Usia Dini?
Stimulasi anak usia dini adalah kegiatan merangsang secara memadai kemampuan dasar anak agar tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimilikinya. Yang disebut perangsangan yang memadai adalah perangsangan yang dilakukan dengan benar dan teratur sesuai kelompok usia anak.
Stimulasi pada anak usia 4-6 tahun
Para peneliti telah menggunakan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) scan untuk mengetahui, mengukur dan membandingkan bagaimana perubahan dan pertumbuhan otak anak usia 6 tahun yang diberikan stimulasi yang memadai. Hasil MRI tersebut menunjukkan terjadi pertumbuhan yang pesat pada area otak yang mengatur dalam mempelajari perilaku baru dan kemampuan keterampilan baru pada usia 4-6 tahun. Ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan stimulasi untuk mendorong pemikiran yang kompleks dengan cara memperkenalkan permainan dan keterampilan baru pada anak usia 4-6 tahun.
Banyak sekali kegiatan yang menunjang perkembangan anak, Setiap guru dan orang tua pasti menginginkan si kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas. Dan setiap anak pasti mempunyai kemampuannya sendiri-sendiri. Baik dalam kemampuan berbahasa, berkarya seni sosial maupun kemampuan fisik motoriknya.Lalu bagaimana caranya menstimulasi kemampuan kognitif pada anak. Yaitu di antaranya dengan mengajaknya bermain permainan yang kreatif, menyebutkan warna dan bentuk, mengajari anak dengan mengetahui konsep bilangan dengan benda-benda.
Menurut Takdirotun(Rahmawati, 2020)”angka atau bilangan adalah lambang atau symbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka”. Suatu contoh bilangan 10 bisa di tulis dengan angka 1 dan 0. Untuk meningkatkan kemampuan anak berhitung dengan baik dan benar bisa melalui media pembelajaran karena dapat merangsang anak untuk merespon dengan baik apa yang telah disampaikan. Salah satu media tersebut yaitu kantong bilangan . Media kantong bilangan adalah suatu media yang digunakan dalam pembelajaran yang melibatkan anak secara langsung dalam pembelajaran dimana media tersebut mengharapkan anak lebih aktif dalam pembelajaran sehingga peran siswa lebih banyak daripada guru, media ini sangat mudah di gunakan dan mudah juga dalam pembuatannya.
Cara menggunakan media kantong bilangan
- Guru atau orang tua menunjuk angka yang ada dikantong bilangan
- Guru atau orang tua memberi contoh cara menggunakan dengan menyesuaikan angka dan stik
- Anak mempraktekkan satu persatu secara bergantian
Alat dan bahan
- Kardus bekas/ kertas karton
- Kertas Pelangi
- Lem
- Stik es krim
- Gambar Pelangi
- Gunting
- Kertas lipat
Cara membuatnya
- Gunting Kardus bekas/ kertas karton berbentuk persegi Panjang
- Lapisi kardus menggunakan kertas Pelangi lalu rekatkan menggunakan lem tembak
- Lipatlah kertas lipat berbentuk kantong dan tempel
- Beri angka pada kantong bilangan
- Prin gambar Pelangi kecil – kecil
- Gunting dan tempet di stik es krim
Tujuan Penggunaan media kantong bilangan ini pada Anak usia dini adalah untuk menstimulasi kemampuan kognitif anak,menemukan angka, menyebutkan urutan bilangan mengurutkan angka 1-10, mengenal warna, dan bisa juga untuk menstimulasi sosial emosial anak dengan mengantri menunggu giliran main. Para guru dan orang tua bisa mencobanya semoga bermanfaat untuk kita semua.
Penulis: Siti Afidhoh, S.Pd. TK Dharma Wanita Persatuan Cahaya Bunda. Kec. Dander Kab. Bojonegoro- JATIM