Mengenal Konsep Ukuran Menggunakan Bahan Di Sekitar Anak.

Mengenal Konsep Ukuran Menggunakan Bahan Di Sekitar Anak

RadarJateng.com, Pendidikan Pentingnya pendidikan sejak dini sudah diterapkan di Indonesia. Banyak orang tua Milenial yang berlomba untuk menyekolahkan anaknya sejak dini. Mulai usia 2 tahun anak-anak diajak untuk belajar sambil bermain. Namun, ada juga orang tua yang tidak peduli dengan Pendidikan anak-anak. Mereka memberikan gadget dengan tujuan agar anak diam dan tidak bermain diluar. Hal ini membuat mereka menjadi anak yang pendiam, pemurung dan pemalas. Sehingga mereka mengalami keterlambatan bicara dan berpikir. Apabila mereka di stimulus anak akan lebih cepat berkembang di usianya yang masih dini.

Salah satu faktor yang menyebabkan anak tertarik untuk belajar mengenal konsep pengukuran adalah karena alat bermain atau bahan yang digunakan menarik minat dan perhatian anak. Berdasarkan hal diatas bahwa bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui bermain anak akan memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Menurut Sujiono (2011) bermain adalah kegiatan yang anak- anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak luar. Dunia anak adalah dunia bermain dan belajar dilakukan dengan sambil bermain yang melibatkan semua indra anak.

Dengan demikian, bermain berpengaruh sangat penting bagi perkembangan seorang anak karena bermain merupakan dunia anak. Selain itu, bermain tidak hanya mempengaruhi satu perkembangan anak saja namun berbagai aspek perkembagan anak, baik itu fisik motorik, bahasa, sosial emosional, kognitif, dan lain sebagainya. Penerapan pengukuran yang penulis lakukan membuat anak tidak hanya bermain tanpa menghasilkan sesuatu, namun anak memperoleh informasi dan pengetahuan baru. Oleh karena itu, bagi anak usia dini tidak ada hari tanpa bermain dan bagi mereka bermain merupakan kegiatan pembelajaran yang sangat penting.

Read More

Sehingga anak dapat membangun pengetahuannya tentang konsep pengukuran melalui besar kecil, tebal dan tipis serta tebal tipis. Selanjutnya disebabkan oleh alat pembelajaran yang digunakan dapat menarik perhatian agar anak tidak merasa bosan selama proses pembelajaran.

Menurut Suharmanto (2010) pengukuran merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif bahkan merupakan instrument untuk melakukan penilaian. Sedangkan dalam Gunawan (2012) bahwasanya pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur sebagai satuan, misalnya dalam kegiatan mengukur meja menggunakan pensil.

Satuan dalam pengukuran terbagi menjadi dua yaitu satuan baku dan satuan tidak baku. Dalam budiyono (2010) pengertian dari satuan tidak baku adalah satuan yang ditetapkan sebagai pengukuran secara umum atau secara ilmiah, karena pengukuran secara umum atau secara ilmiah, karena pengukuran ini tidak dapat dinyatakan dengan jelas atau tidak dapat digunakan untuk memeriksa ketetapan suatu instrument, dimana mengukurnya menggunakan satuan tidak baku atau tidak standar.

Untuk mengenalkan ukuran tinggi ke rendah saya menggunakan balok dengan berbagai ukuran, salah satunya balok berbentuk tabung dari yang tertinggi, sedang, rendah dan terendah. Anak-anak lebih mudah menyusunnya karena mereka sudah terbiasa bermain balok.

Untuk mengenalkan ukuran terbesar dan terkecil saya menggunakan biji-bijian dengan berbagai macam ukuran. Ada biji pinus, kacang merah, kacang hijau dan jagung. Bahan-bahan ini juga mudah didapatkan, sehingga membuat anak mudah sekali untuk menyusunnya.

Untuk mengenalkan konsep tebal dan tipis saya menggunakan macam-macam daun dengan ukuran yang berbeda. Disini anak tidak hanya mengenal konsep tebal tipis tetapi belajar meraba dengan membedakan teksturnya. Bahan-bahan yang saya gunakan mudah di dapatkan. Anak-anak bermain mencari macam-macam daun dan menyusunnya dari daun yang tebal ke yang tipis.

Dari kegiatan diatas saya dapat menyimpulkan bahwa mengajarkan anak-anak konsep ukuran tidak sesulit yang dibayangkan apabila dengan bermain. Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan dan berada di sekitar anak. Anak- anak pun tidak merasakan jika mereka sedang belajar. Bagi orang tua yang sibuk bekerja luangkanlah waktu sedikit untuk mereka bermain sambil belajar. Semoga kegiatan pembelajaran diatas bermanfaat bagi kita semua. Penulis Ayu Dwijayanti

Penulis : Ayu Dwijayanti, S.Pd, TK Kamilia, Malang – Jatim

Related posts