RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang sangat penting, anak usia dini memerlukan bimbingan dan stimulasi yang tepat untuk bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Pembinaan dan rangsangan yang diberikan akan membimbing anak dalam menggali serta mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri anak, sehingga memungkinkan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal menjadi bekal bagi anak untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Pemberian rangsangan pendidikan kepada anak sejak dini merupakan waktu yang tepat untuk membimbing anak dalam proses tumbuh kembangnya. Anak usia dini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat atau yang disebut golden age.
Adapun perkembangan anak usia dini meliputi enam aspek perkembangan. Aspek perkembangan tersebut yaitu perkembangan nilai agama dan moral, sosial-emosional, fisik-motorik, bahasa, kognitif, serta seni. Keenam aspek perkembangan tersebut perlu distimulasi dengan tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu aspek perkembangan yang perlu mendapatkan rangsangan dan perhatian khusus adalah aspek perkembangan kognitif.
Menurut Soemiatri (2003:27) Kognitif memiliki arti yang luas mengenai berfikir dan mengamati yang akan menjadikan anak memperoleh pengetahuan. Piaget dalam Slamet Suyanto (2005: 68) anak TK berada pada fase perkembangan pra operasional menuju konkret. Anak pada fase tersebut belajar terbaik dari benda nyata. Kemampuan memahami konsep bilangan merupakan bagian dari aspek pengembangan kognitif di Taman Kanak-kanak pada bidang matematika. Pembelajaran yang paling efektif adalah kegiatan dengan menggunakan media konkret dan berorientasi bermain.
Menurut (Hardiatmi, 2011) Pembuatan dan penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE) bagi anak usia dini dengan memanfaatkan benda-benda di lingkungan sekitar adalah tersedianya APE yang menarik dan efektif untuk mengajarkan konsep bilangan, meningkatnya kemampuan guru dalam menciptakan APE sederhana namun bermanfaat bagi peserta didik serta melakukan inovasi-inovasi pembelajaran, dan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam mengenal konsep bilangan. Salah satu media yang tepat dan menarik untuk anak mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan yaitu dengan menggunakan kardus bekas, botol dan tutup botol bekas dan pompom (bisa diganti dengan yang lainnya).
Langkah langkah :
- Potong kardus bekas ukuran 50cm x 25cm. Kardus ini gunanya sebagai nampan.
- Potong botol dengan menggunakan pisau.
- Beri lem ( lem tembak yang sebelumnya sudah dipanaskan) pada bagian bawah botol yang sudah dipotong. Lalu tempelkan ditampan
- Beri kartu angka di sisi depan botol dan tempelkan. Dan pada tutup botol berikan dot menggunakan spidol.
Pada permainan ini anak mengambil dan menjepit pompom sebanyak jumlah bilangan yang ada di botol angka. Misalkan anak mengambil pompom sebanyak tiga buah lalu anak menjepitnya dan memasukannya kedalam botol yang ada diangka 3. Permainan ini juga bisa dilakukan anak dengan memasangkan tutup botol yang sudah diberikan dot ke botol angka. Misalkan anak menghitung jumlah empat dot yang ada ditutup botol, maka anak mengambil dan menutup botol yang di angka 4. Permainan ini tentunya akan mempermudah dan menyenangkan bagi anak dalam mengenalkan konsep bilangan dan lambang bilangan. Selamat mencoba
Penulis : NURINA NASUTION, S.Pd, TK SWASTA ISLAM TERPADU AL-KHALISH MEDAN.