RadarJateng.com, Pendidikan – Early childhood (anak masa awal) adalah anak yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai umur 6 tahun ia akan dikategorikan sebagai anak usia dini. Beberapa orang menyebut fase atau masa ini sebagai golden age karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan. Sedangkan hakikat anak usia dini adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Dari berbagai definisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental yamg biasanya di sebut dalam fase golden age. Dalam keadaan ini anak usia dini memiliki karakteristik yag berbeda dengan tahapan usia lainnya. Sehingga dengan karakteristik yang berbeda perlunya pembinaan berupa pendidikan yang cocok pula.
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan, pendidikan untuk membantu pertumbuhan, dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Tujuan dari adanya pendidikan anak usia dini adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak, kemampuan dalam memecahkan masalah, dan kemampuan untuk berfikir secara teliti.
Pendidikan anak usia dini yang baik adalah pendidikan yang mampu mencakup dalam 6 aspek perkembangan yakni : (1)Perkembangan fisik motorik (2)Perkembangan kognitif (3)Kemampuan Bahasa (4)Aspek pengembangan sosio-emosional (5)Aspek pengembangan seni (6)Aspek Perkembangan nilai agama moral.
Aspek perkembangan anak usia dini dapat dikembangkan secara efektif dengan menggunakan bantuan media pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Sehingga media memiliki manfaat : Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar, Pembelajaran dapat lebih menarik, Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar, Waktu pelakasanaan pembelajaran dapat diperpendek, Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun diperlukan, Sikap positif siswa terhadap materi pelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan, Peranan guru ke arah yang positif.
Keragaman dan jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sangat banyak dan variatif oleh karena itu dalam perkembangannya jenis media pembelajran dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : (1)Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema. Contoh media audio yaitu program kaset suara dan program radi; (2)Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat. Jenis media visual ini nampaknya yang paling sering digunakan oleh guru pada lembaga pendidikan anak usia dini untuk membantu menyampaikan isi dari tema pendidikan yang sedang dipelajari, contohnya : flash card, buku cerita, dll; (3)Media audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media audio-visual ini maka penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal, contohnya : televisi/video pendidikan/instruksional, program slide suara.
Salah satu dari bagian media pembelajaran visual yakni buku cerita. Dalam hal ini buku cerita dapat dikembangkan dengan menggunakan bigbook. Media pembelajaran bigbook adalah media dalam bentuk buku bacaan yang disajikan dalam format ukuran yang besar dan dilengkapi dengan tulisan dan gambar yang juga berukuran besar. Media Bigbook dalam bentuk buku bacaan yang disajikan dalam format ukuran yang besar dan dilengkapi dengan tulisan dan gambar yang juga berukuran besar. Bigbook memiliki ukuran yang beragam, misalnya ukuran A3, A4, A5, atau seukuran koran. Ukuran tersebut disesuaikan dengan aspek keterbacaan semua siswa di kelas. Media Bigbook memiliki tujuan, diantaranya sebagai : pemberian pengalamam membaca dan berbicara pada anak usia dini, memperkenalkan beragam sumber bacaan kepada anak usia dini, memberikan kesempatan guru untuk memberikan contoh bacaan yang baik, memudah anak usia dini dalam memahami isi bacaan, mengikut sertakan anak usia dini untuk mengikuti pembelajaran secara aktif dan partisipatif, memberikan ragam contoh bacaan yang sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran, dan sebagai sumber informasi.
Bigbook juga memiliki banyak manfaat antara lain : memperkaya media pembelajaran sehingga minarik minta belajar anak, mempermudah penyampaian materi kepada anak, pembelajaran menggunakan bigbook akan lebih interaktif, membuat efisiensi waktu dan tenaga serta mengubah peran guru kearah yang produktif. Penggunaan media Bigbook dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan Metode bercerita, praktek langsung dan kegiatan unjuk kerja sehingga dapat meningkatkan 6 aspek kemampuan anak usia dini, karena penggunaan Bigbook media yang cocok diterapkan dalam pembelajaran anak usia dini dengan menggunakan metode bercerita.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan Bigbook pada anak usia dini mampu menstimulasi aspek perkembangan anak sehingga perkembangan anak akan memperoleh hasil yang optimal.
Penulis : Roudlotul Badi’ah, S.Pd, TK Muslimat NU 254 Nurul Islah, Randuagung Kebomas Gresik – Jatim
Daftar Pustaka
John W. Santrock, Psikologi Pendidikan – Educational Psycology terjemahan Diana Angelica (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), hh. 48-49.
Sundari Septiyani, Nina Kurniah “pengaruh media big book terhadap kemampuan berbicara pada anak usia dini”, Jurnal ( UNIB, 2017)
Undang-undang SISDIKNAS Pasal 1 butir 14
USAID. Buku Sumber untuk Dosen LPTK : Pembelajaran Literasi Kelas Awal SD/MI di LPTK. (Jakarta : 2014).: USAID.