RadarJateng.com, Pendidikan – Usia dini merupakan usia dimana semua perkembangan aspek anak dapat dikembangkan secara optimal. Di usia golden age (masa emas) ini anak berada pada masa sensitif dimana anak mudah menerima stimulus dari lingkungan sekitarnya. Usia dini pada anak yang hanya datang sekali seumur hidup dan tidak akan terulang kembali adalah paling tepat untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak. Adapun aspek perkembangan anak meliputi aspek perkembangan fisik motorik, perkembangan sosial emosional, perkembangan bahasa, dan perkembangan moral agama.
Perkembangan Bahasa merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak, kemampuan berbahasa dipengaruhi oleh kematangan seiring dengan pertumbuhan anak. Bromley (1992) mendefinisikan bahasa sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri atas simbol-simbol visual maupun verbal. Simbol-simbol visual tersebut dapat dilihat, ditulis, dan dibaca, sedangkan simbol-simbol verbal dapat diucapkan dan didengar. Anak dapat memanipulasi simbol-simbol tersebut dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan berpikirnya.
Kajian tentang bahasa dan komunikasi pada dasarnya menelaah persamaan dan perbedaaan kedua definisi tersebut. Beberapa ahli sepakat bahwa bahasa mencakup cara untuk berkomunikasi, pikiran, dan perasaan individu dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol, seperti lisan, tulisan, isyarat, bilangan yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu. Bahasa sebagai fungsi dari komunikasi memungkinkan dua individu atau lebih mengekspresikan berbagai ide, arti, perasaan, dan pengalaman. Badudu (1989) menyatakan bahwa Bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri atas individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya.
Adapun pengertian looseparts adalah bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar kita, dimana bahan-bahan tersebut dapat dipindahkan, digabungkan, dan didesain ulang, dibawa dan dibongkar, serta dapat disatukan kembali. Dengan penggunaan media looseparts (bahan lepasan) yang bisa kita temukan dimana saja seperti daun kering, ranting, batu, tutup botol, kain perca, potongan kayu, kancing, renda, bambu,dsb . Penggunaan media looseparts ini menjadi sumber belajar yang diperlukan anak untuk bermain dan dapat menciptakan lingkungan yang lebih kaya, mengembangkan kemampuan berpikirnya karena looseparts memberikan kemungkinan-kemungkinan yang tak terbatas. Anak usia dini dalam perkembangannya memiliki imajinasi yang luar biasa yang dapat mereka tuangkan dalam berbagai hasil karya. Melalui media looseparts anak akan bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan obyek-obyek di sekitarnya sehingga pembelajaran lebih bermakna.
Proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak yaitu dunia bermain yang menyenangkan sebagai kebutuhan alamiah anak usia dini yang bisa kita gunakan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia dini dan yang terpenting dari semua itu anak tidak merasa terbebani melakukan aktifitas tersebut karena dilakukan dalam suasana bermain yang menyenangkan. Dalam proses pembelajaran pengenalan huruf pada anak usia dini untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan awal dapat dilakukan dengan memperkenalkan bentuk-bentuk huruf dimana anak bisa membuat sendiri dari bahan-bahan looseparts yang akan menjadi pengalaman bermakna bagi anak sehingga akan mendapatkan hasil yang optimal.
Penulis : Indah Nurhayati, S.Pd TK Al Furqon Taman Pinang Indah Sidoarjo Jawa Timur
