RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak–anak sejak lahir hingga usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lanjut. Pendidikan anak usia dini bahkan sampai saat ini bahkan masih menjadi sebuah kebutuhan penting bagi persiapan manusia yang unggul (Agustiningrum, 2020).
Berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 ayat 14 menyatakan bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dalam hal ini orang tua harus mengetahui dan memperhatikan tentang pentingnya aspek perkembangan dan pertumbuhan serta masa depan seorang anak secara keseluruhan. Selain orang tua dan lingkungan sekitar anak, lembaga pendidikan anak usia dini juga perlu menyediakan berbagai bentuk kegiatan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak.
Salah satu aspek perkembangan adalah aspek perkembangan kognitif yang sangat penting dikembangkan pada anak usia dini dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir anak dalam mencari pemecahan masalah dan mengembangkan kemampuan logika matematika. Kemampuan logika matematika termasuk kemampuan yang harus mendapat stimulasi dan mampu dikuasai dalam bidang perkembangan aspek kognitif. Kemampuan logika matematika yang dapat dikembangkan di Taman Kanak-Kanak antara lain mengenal konsep bilangan, perhitungan, pengurangan, geometri, pemecahan masalah dan strategi permainan. Dari beberapa kemampuan logika matematika pada anak usia dini yang telah disebutkan, geometri adalah ilmu yang mempelajari bangun datar dan bangun ruang beserta salah satu cirinya.
Belajar mengenal bentuk-bentuk geometri membantu anak untuk memahami, mendeskripsikan, dan menggambarkan objek atau benda-benda yang ada disekitar lingkungan anak. Maka dari itu, pengenalan bentuk geometri perlu diberikan sejak dini menggunakan cara yang tepat sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Fakta yang terlihat masih banyak anak usia 5-6 tahun kurang memahami macam-macam bentuk geometri bangun datar yang disebabkan
pembelajaran lebih diwarnai dengan metode ceramah dan pemberian tugas melalui lembar kerja siswa. Hal ini sesuai anggapan bahwa anak hanya mengandalkan kemampuan auditifnya ketika guru menjelaskan materi pembelajaran memalui metode ceramah menggunakan bahasa verbal. Sedangkan permasalahan masing-masing anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam menangkap materi pembelajaran hanya melalui pendengaran.
Permasalahan yang menyangkut aktivitas anak dalam proses pembelajaran mengenal bentuk geometri, dapat dilihat dari sebagian besar anak yang tidak tertarik dan tidak senang dalam pembelajaran. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan kelas. Sebagian besar anak terlihat bersikap pasif terhadap kegiatan pembelajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran di TK adalah bermain. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan anak secara spontan karena disenangi, dan sering tanpa tujuan tertentu. Bermain merupakan proses belajar yang menyenangkan. Ia membantu anak mengenal dunianya, mengembangkan konsep-konsep baru, mengambil resiko, meningkatkan keterampilan sosial, dan membentuk perilaku. Bermain membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak usia prasekolah usia 4-6 tahun mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik fisik, intelektual, bahasa, sosial, dan emosional mereka tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda (Montolalu dkk, 2009:10).
Sriningsih (2009) menyebutkan bahawa bermain dapat pula dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan kecintaan anak terhadap matematika. Penanaman konsep matematika dapat dilakukan sedini mungkin melalui kegiatan permainan matematika yang
menyenangkan bagi anak. Kegiatan permainan matematika selain dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi yang menyenangkan, dapat juga dijadikan sebagai sarana untuk membangun kesiapan dalam belajar matematika pada tahapan selanjutnya.
Permainan yang sesuai untuk mengenalkan bentuk-bentuk geometri datar pada anak usia dini adalah permainan lompat geometri. Anak usia dini pada dasarnya lebih suka bermain, dimana segala permainan yang dimainkannya dapat mempengaruhi memori ingatan dan sangat membantu mengembangkan seluruh bagian dalam otak. Permainan lompat geometri ini menurut penulis dapat mendukung, meningkatkan dan memudahkan anak dalam meningkatkan kemampuan kognitif dengan mampu mengenal bentuk-bentuk geometri yang sudah disediakan (Nafi’ah : 2019).
Alat dan bahan yang digunakan untuk permainan lompat geometri antara lain : karton jerami, kain flanel, lem tembak, cutter, gunting, perekat velcro, kardus bekas, solasiban, dan kertas origami.
Cara membuatnya :
- Buat pola ikan pada karton jerami, kemudian potong sesuai pola tersebut. Pola ikan sebagai media untuk menempel bentuk geometri.
- Lapisi bentuk pola ikan dengan kain flanel menggunakan lem tembak
- Gunting bentuk geometri dengan kain flanel, lalu tempel pada badan ikan
- Gunting bentuk kepingan geometri dengan kertas origami, lalu tempel pada kardus bekas, dan sisi kardus yang tidak dilapisi tempel perekat velcro. Bentuk geometri sesuaikan dengan apa yang ditempel pada badan ikan
- Buat bentuk geometri dari kertas origami yang lebih besar untuk ditempel di lantai sebagai mediasi anak melompat
Cara penggunaan:
- Anak mengambil kepingan geometri yang ditempel dengan kardus
- Anak melompat pada bentuk geometri yang sudah ditempel di lantai sesuai dengan bentuk kepingan geometri yang di ambil
- Setelah sampai diujung bentuk geometri, anak mencocokkan dan memasangkan bentuk geometri yang dibawa dengan bentuk geometri yang ada pada badan ikan
- Begitu seterusnya
Manfaat permainan lompat geometri yaitu melatih daya nalar anak. Ketika anak mengambil salah satu bentuk kepingan geometri disitu anak akan berpikir menyesuaikan bentuk kepingan geometri tersebut dengan bentuk geometri yang sudah ditempel di lantai. Kemudian ketika melompati bentuk geometri di lantai, juga dapat melatih daya ingat anak pada bentuk-bentuk geometri yang telah dilompatinya tanpa membayangkan lagi. Selain itu permainan lompat geometri ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam
mengenal macam-macam bentuk geometri sehingga setelah melakukan lompatan anak akan dengan mudah mengingatnya. Adapun kelebihan permainan lompat geometri adalah:
- Sangat aman digunakan untuk anak usia dini karena bahannya tidak berbahaya bagi anak
- Menarik anak untuk melakukan permainan dengan melompat sehingga anak dapat bergerak bebas
- Permainan lompat geometri tidak hanya untuk mengenalkan bentuk geometri tapi juga dapat mengenalkan warna pada anak
- Anak terbiasa sabar menunggu giliran karena permainan ini dilakukan secara bergantian
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Nanda Purnama Jushar, S.Pd, TK Bunga Harapan, Kec. IV Jurai, Kab. Pesisir Selatan, Prov. Sumatera Barat