RadarJateng.com, Pendidikan – Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang dikemas dalam bentuk cerita yang dapat didengarkan dengan rasa menyenangkan. Pada pendidikan anak usia dini, bercerita merupakan salah satu metode pengembangan bahasa yang dapat mengembangkan beberapa aspek fisik maupun psikis anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Nurgiyantoro (2014) berpendapat bahwa bercerita merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif. Artinya, dalam bercerita seseorang melibatkan pikiran, kesiapan mental, keberanian, perkataan yang jelas sehingga dapat dipahami oleh orang lain
Menurut Heri Gunawan metode adalah suatu cara dalam menyampaikan materi pendidikan secara efektif dan efisien dari guru kepada peserta didik sesuai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.1 Metode pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini terbagi dalam dua hal yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru dan pembelajaran yang berpusat pada anak. Jika berpusat pada guru sifat pembelajarannya guru secara langsung sebagai fasilitator dalam mengarahkan dan membimbing anak. Selanjutnya pembelajaran berpusat pada anak diberikan kesempatan dan kebebasan dalam mengemukakan pemikiran.
Sedangkan pengertian bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara lisan dengan alat atau tanpa alat yang disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang bersifat menyenangkan. 2 Anak mulai tertarik dan menikmati cerita ketika dia mengerti jalan ceritanya dan mampu menangkap isi cerita di dalam otak. Kemampuan anak dalam memahami cerita tersebut terjadi pada usia 4 – 6 tahun. Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan.3 Metode bercerita berupa kegiatan menyimak tuturan lisan yang mengisahkan suatau peristiwa. Metode ini untuk mengembangkan daya imajinasi, daya pikir, emosi, dan penguasaan bahasa anak.4 Jika disimpulkan metode bercerita adalah suatu kegiatan dalam menyampaikan pesan atau informasi dari sebuah cerita atau kisah atau dongeng secara lisan yang mampu memikat dan menyita perhatian anak dengan tujuan dapat mengembangkan bahasa dan daya serap makna yang terkandung.
Alhamdulillah dengan menggunakan alat peraga dalam bercerita atau mendongeng dalam kegiatan pembelajaran di anak usia dini, disini saya sangat bersyukur dapat berbagi informasi bahwa dengan alat peraga yang saya buat mampu memberikan motivasi anak dalam memahami materi pembelajaran yaitu tentang tema binatang serangga/metamorfosis kupu-kupu,saya terinspirasi dan termotivasi mengenalkan metamorfosis kupu-kupu tentang lingkungan sekitar kita tinggal, karena masa sekarang dimana masa pandemi kebanyakan orang dewasa tidak terkecuali anak-anak semua nya disibukan dengan mencegahan virus dan pastinya semua nya disibukan dengan berbagai tugas kantor, tugas sekolah dan kesemuanya pasti sibuk dengan hpnya masing-masing.
Jadi penulis mencoba berbagi mengajak sejenak kepada anak-anak paud untuk mengenal lingkungan sekitar tentang binatang metamorfosis kupu-kupu proses perubahan dari telur, telur berubah menjadi ulat,ulat berubah menjadi kepompong, kepompong berubah menjadi kupu-kupu.Betapa indahnya proses itu,dan penulis pun bahagia karena ketika mempraktekkan pembelajaran ini ditempat penulis mengajar anak-anak sangat antusias dalam materi pembelajaran ini karena anak-anak dapat mengurutkan urutan proses metamorfosis kupu-kupu dengan media alat peraga melalui bercerita, kemudian anak dapat melanjutkan sebagian cerita yang diperdengarkan yaitu tentang proses perubahan telur menjadi ulat, ulat menjadi kepompong, kepompong menjadi kupu-kupu.
Kegiatan juga penulis lanjutkan dengan metamorfosis nyamuk, setelah melakukan kegiatan mengenal metamorfosis nyamuk anak-anak dapat banyak tahu tentang proses perubahan nyamuk,dan anak-anak juga dapat mengetahui bahaya yang dapat diakibatkan oleh nyamuk, anak-anak dapat mencegah bahaya dari nyamuk yaitu DBD dan diare, mereka pun disiplin menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar sekolah dan rumah, dapat membangun karakter dan kedisiplinan anak dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan, semoga dengan mengenalkan tentang alam sekitar dengan metode bercerita melalui alat peraga sederhana dan kreatif tentunya anak – anak akan timbul kesadaran akan Kebersihan diri dan lingkungan maka akan cepat hilang pula virus-virus yang ada disekitar kita dengan mengenalkan lingkungan dan kebersihan dilingkungan kita. Dengan mengenal kan lingkungan kepada anak-anak kita maka akan timbul kecintaan mereka pada lingkungan dan pada bangsa negara kita untuk lebih menjaga kelestarian dan budaya kita.
Penulis : Diah Esti Rahayu, S.Pd. TK Bina Insan Mandiri Banyumas, Jawa Tengah