RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang bertujuan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (Depdiknas, 2003).
Untuk menstimulasi perkembangan anak dibutuhkan media yang tepat dan menarik, Peran media dalam pembelajaran khususnya dalam pendidikan anak usia dini semakin penting artinya mengingat perkembangan anak pada saat itu berada pada masa berfikir konkrit. Oleh karena itu salah satu prinsip pendidikan untuk anak usia dini harus berdasarkan realita artinya bahwa anak diharapkan dapat mempelajari sesuatu secara nyata. Dengan demikian dalam pendidikan untuk anak usia dini harus menggunakan sesuatu yang memungkinkan anak dapat belajar secara konkrit. Prinsip tersebut mengisyaratkan perlunya digunakan media sebagai saluran penyampai pesan-pesan pendidikan untuk anak usia dini. Seorang guru pada saat menyajikan informasi kepada anak usia dini harus menggunakan media agar informasi tersebut dapat diterima atau diserap anak dengan baik dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilannya
Keterampilan dan kreatifitas anak perlu dikembangkan agar anak mempunyai sikap kemandirian dan dapat menghasilkan karya serta menciptakan suasana yang sangat menyenangkan, sehingga anak bebas secara psikologis dalam artian anak merasa guru menerima ia apa adanya,baik kekurangan mampu kelebihan yang dimilikinya dan guru tidak menekankan apa yang harus dicapai oleh anak terlebih pada hasil kegiatan yang dilakukan anak sehingga anak akan mampu meningkat kreativitasnya dengan baik tanpa ada hambatan
Dalam peningkatan kreatifitas anak, TK Aisyiyah Bustanul Athfal yang berlokasi didesa martopuro Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan dimana lingkungan sekolahan berdekatan dengan area persawahan dan perkebunan yang disitu banyak terdapat pohon pisang, maka lembaga berusaha mengangkat dan memperkenalkan pelepah pisang sebagai media pembelajaran.
Untuk pengenalan pelepah pisang dimasukan dalam tema tanaman, sub tema pohon pisang. Dalam pelaksanaannya anak dikenalkan dengan berbagai kreasi seni yang bisa diciptakan dari pelepah pisang, diantaranya bisa dipakai membuat mobil-mobilan, pistol, kuda-kudaan, ketapel, alat music dan perahu.
Terlihat anak-anak sangat tertarik dengan kegiatan ini, selain anak dilibatkan langsung cara pembuatanya anak juga bisa mengunakan hasil karyanya untuk bermain bersama anak lain disekolah. Tampak anak bermain kuda-kudaan, bermain tangkap maling dengan pistol, bermain perahu, ketapel dan juga pesawat untuk diterbangkan. Anak terlihat bangga dengan hasil karyanya sendiri-sendiri.
Kegiatan membuat mainan sederhana dengan media pelepah pisang di TK Aisyiyah Bustanul Athfal ini diharapkan bisa melatih kreatifitas anak, melatih fisik anak, melati jiwa social anak untuk bisa bermain dalam kelompok, menstimulasi motoric halus dan anak bisa menyatu dengan alam. Pemanfaat bahan-bahan bermain sederhana seperti pelepah pisang bertujuan untuk mengenalkan anak pada alat permainan sederhana yang bisa dibuat sendiri dan diharapkan bisa mengurangi ketergantungan anak pada gadget, seperti diketahui bahwa anak dizaman ini lebih suka bermain game online.
Penulis : Indah Wayuni, S. Pd, TK Aisyiyah Bustanul Athfal, Desa martopuro Kec. Purwosari Pasuruan Jawa Timur
