Kegiatan Bermain 3M (Mewarnai, Menggunting, dan Menempel) untuk Melatih Kemempuan Motorik Halus Anak Usia Dini.

Kegiatan Bermain 3M (Mewarnai, Menggunting, dan Menempel) untuk Melatih Kemempuan Motorik Halus Anak Usia Dini

RadarJateng.com, Pendidikan Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak disebut perkembangan motorik. Motorik berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat kan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak (Sujiono, 2012:1.3).

Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi (Hurlock, 1978:150). Pada dasarnya, perkembangan motorik berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak, sehingga setiap gerakan sesederhana apapun, merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan fisik motorik anak dapat ditandai dari pertumbuhan fisiknya yang meliputi peningkatan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.

Perkembangan otot dan tulang, membuat anak semakin kuat. Berbagai perubahan ini, yang dikoordinasi oleh kematangan otak dan sistem saraf, yang menghasilkan berbagai keterampilan motorik pada anak. Perkembangan motorik adalah perkembangan saraf motorik kasar dan motorik halus anak. Dari pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Perkembangan motorik setiap anak tentu tidak sama, dengan stimulasi yang diberikan sesuai dengan karakter perkembangan motorik anak akan berjalan dengan optimal. Perkembangan  motorik sangat berkaitan dengan aspek perkembangan lainnya. Anak mempelajari tentang beberapa pola gerakan yang dapat mereka lakukan yang dapat melatih ketangkasan, kecepatan, kekuatan, kelenturan serta ketepatan koordinasi tangan dan mata. Anak juga harus memiliki keterampilan dasar terlebih dahulu sebelum anak mampu memadukannya dengan kegiatan motorik yang lebih kompleks. Menurut Sujiono (2012:1.13) secara umum gerakan motorik ada dua macam, yaitu:

Read More

1) Gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar tubuh anak. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak.

2) Gerakan motorik halus merupakan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.

Motorik halus merupakan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil seperti menggunakan jari jemari tangan dan pergelangan tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang berkelanjutan secara rutin. Kegiatan motorik halus meliputi bermain puzzle, menyusun balok, meronce, menggambar, mewarnai, menggunting, dan melipat. Kecerdasan motorik halus setiap anak berbeda-beda, dalam hal kekuatan dan ketepatannya.  Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulasi yang didapatkannya. Disetiap tahapan, anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya.

Kegiatan Bermain 3M (Mewarnai, Menggunting, dan Menempel) untuk Melatih Kemempuan Motorik Halus Anak Usia Dini

Kegiatan 3M merupakan salah satu kegiatan pengembangan kemampuan motorik halus yang ada di TK. Kegiatan 3M merupakan kegiatan yang terdiri dari tiga tahapan yaitu mewarnai, menggunting, dan menempel. Sumantri (2005:124) menjelaskan tentang pengertian kegiatan 3M (mewarnai, menggunting, dan menempel) “Mewarnai merupakan salah satu aktivitas seni membubuhkan warna pada suatu gambar selanjutnya menggunting merupakan kegiatan memotong objek gambar, dan yang terakhir menempel merupakan kegiatan merekatkan  potongan gambar yang digunting ke objek kertas yang diberi tanda garis putus”.

Aktivitas 3M ini menggunakan bahan kertas bergambar, crayon untuk mewarnai, gunting untuk menggunting, lem untuk merekatkan, dan kertas yang telah diberi garis-garis putus untuk tempat menempel guntingan gambar yang sudah diberi warna. Sumantri (2005:145) mengatakan bahwa “aktivitas pengembangan keterampilan motorik halus anak usia TK bertujuan untuk melatihkan kemampuan koordinasi motorik anak, koordinasi antara tangan dan mata dapat dikembangkan melalui kegiatan permainan membentuk atau memanipulasi dari tanah liat/ lilin/ adonan, memalu, menggambar, mewarnai, menempel, menggunting, dan meronce.

Untuk memperoleh hasil akhir dari kegiatan 3M dibutuhkan ketelatenan, ketelitian, dan kerapian. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa 3M adalah kegiatan yang terdiri dari tiga tahap, tahap pertama dari kegiatan ini yaitu mewarnai dilanjutkan kegiatan menggunting dan yang terakhir menempel gambar guntingan yang telah diwarnai di kertas yang sudah diberi gari-garis putus untuk tempat menempel. Dari ketiga manfaat kegiatan 3M dapat diuraikan sebagai berikut: (1) melatih keterampilan oleh gerakan tangan yang berulang-ulang sehingga semakin lama anak akan mampu mengendalikan, sehingga apa yang dihasilkan oleh tangan anak sesuai dengan apa yang dikendaki, melatih kerapian dalam meletakkan warna-warna yang di tempat yang telah ditentukan, semakin lama anak akan semakin tepat dalam meletakkan warnanya, dari berlatih terus menerus semakin lama anak akan memiliki sikap yang pada akhirnya menjadikan anak tersebut mempunyai sikap sabar, (2) suka atau tidak suka dengan hasil potongan yang telah ia lakukan untuk dipasang pada tempat yang telah disediakan, dari beberapa hal yang ia lakukan tentu melatih sikap anak terhadap yang ia lakukan  dan tata cara yang harus dijalankan, melatih ketahanan tangan anak dalam kegiatan memotong kertas, seberapa lama anak bisa memotong dengan benar, (3) melatih kepercayaan diri anak, terutama ketika dia sudah mampu menyelesaikan semua tugasnya dengan baik dan benar.

Dalam kegiatan 3M diperlukan bahan dan peralatan yang dapat digunakan saat proses pembelajaran. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan 3M yaitu kertas bergambar, gunting, lem, dan kertas yang diberi garis-garis putus untuk tempat menempel. Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam kegiatan 3M antara lain: (1) guru menyediakan fasilitas yang dibutuhkan anak, (2) guru memberi contoh tahap-tahap cara pengerjaannya, (3) guru menunjukkan hasil kegiatan 3M, (4) guru membimbing dan menemani anak saat melakukan aktivitasnya, (5) setelah anak selesai melakukan aktivitas bermain 3M guru mengevaluasi hasil dari kegiatan anak.

Kegiatan 3M sangat bermanfaat bagi anak karena dalam kegiatan ini kemampuan motorik halus dapat dikembangkan. Selain dapat mengembangkan kemampuan motorik halus, kegiatan 3M ini juga memberi manfaat lain yaitu: (1) melatih keterampilan, kerapian, dan kesabaran, (2) keterampilan mengoperasikan alat gunting, keterampilan memotong di tempat yang benar, kecermatan mana yang harus dipotong dan tidak boleh dipotong, ketahanan tangan dalam memotong kertas dalam waktu yang lama (3) meningkatkan kepercayaan diri.

Penulis : Yulistia Susanti, S. Pd, TKN Pedesaan Sambirobyong, Tulungagung – Jawa Timur

Related posts