Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Anak Usia Dini Dalam Menceritakan Kembali Cerita Yang Telah Didengarkan .

Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Anak Usia Dini Dalam Menceritakan Kembali Cerita Yang Telah Didengarkan

RadarJateng.com, Pendidikan Seorang guru yang profesional adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan dasar, diantaranya adalah dapat mengelola program pembelajaran, memggunakan metode pembelajaran yang tepat, menggunakan media /sumber belajar yang menarik bagi siswa, mengelola interaksi belajar dan mengajar, dan yang tak kalah penting adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Namun pada kenyataannya, guru belum sepenuhnya membuat persiapan, belum menggunakan metode mengajar yang tepat dan belum menggunakan media / sumber belajar yang menarik bagi siswa. Mereka sibuk dengan kegiatan administrasi. Dengan mempersiapkan segala sesuatu sebelum pembelajaran, diharapkan dalam proses pembelajaran menghasilkan hasil yang optimal, dan dengan media/ sumber belajar yang tepat dan menarik, diharapkan siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh semangat.

Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan pengembangan dan pembelajaran di kelas, penulis menemukan adanya masalah rendahnya kemampuan bercerita anak yang ditandai dengan kondisi berikut. Pertama, anak kurang memperhatikan ketika guru melakukan kegiatan bercerita,  mereka kurang bersemangat, hanya ada beberapa anak saja yang antusias memperhatikan sampai kegiatan selesai. Kedua, saat sesi tanya jawab, anak terlihat bingung dan tidak bisa menjawab pertanyaan. Ketiga, anak tidak dapat menceritakan kembali cerita yang telah dibacakan.

Read More

Berdasarkan kondisi yang tersebut di atas, penulis perlu mengambil tindakan atau solusi guna mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut yaitu memperbaiki proses pembelajaran yang membuat anak menjadi tertarik. Melihat permasalahan yang telah di kemukakan diatas, penulis melakukan refleksi untuk mengatasi masalah tersebut, alternatif tindakan atau rancangan pembelajaran yaitu kegiatan bercerita menggunakan media boneka tangan.

Menurut M. Nur Mustakim (2005:20) bercerita adalah upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan kemudian menuturkannya kembali dengan tujuan melatih keterampilan anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan. (www.definisi-pengertian.com)

TK Aisyiyah Bustanul Athfal Bongkok, Kec. kramat, Kab. Tegal – Jateng

Menurut Moeslichatun R., 1996, Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak dipergunakan di Taman Kanak-Kanak. Metode bercerita merupakan salah satu pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak TK. Cerita yang dibawakan guru secara lisan harus menarik dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK (Strategi Pembelajaran TK, Masitoh)                                                                                                                                                                                     Menurut Nurbiana Dhieni, dkk (2015,5.21) pada anak usia TK (4-6 tahun) kemampuan berbahasa yang paling umum dan efektif adalah kemampuan berbicara. Hal ini selaras dengan karakteristik umum kemampuan bahasa anak pada usia tersebut. karakteristik ini meliputi  kemampuan anak untuk dapat berbicara dengan mendengar dan menceritakan kembali cerita sederhana dengan urutan yang mudah dipahami; menyebutkan nama, jenis kelamin dan umurnya; menggunakan kata tanya, seperti: bagaimana, apa, mengapa, kapan, membandingkan dua hal, membandingkan dua konsep timbal balik, menyusun kalimat, mengucapkan lebih dari tiga kalimat, dan mengenal tulisan sederhana.

Belajar berbicara dapat dilakukan dengan bantuan dari orang dewasa melalui percakapan. Dengan bercakap-cakap, anak akan menemukan pengalaman dan meningkatkan pengetahuannya serta mengembangkan bahasanya. Anak membutuhkan  reinforcement (penguat), reward (hadiah, pujian), stimulasi dan model atau contoh yang baik dari orang dewasa agar kemampuannya dalam berbahasa dapat berkembang secara maksimal.

Penulis : Sobiroh, S.Pd, TK Aisyiyah Bustanul Athfal Bongkok, Kec. kramat, Kab. Tegal – Jateng

Related posts