RadraJateng.com, Pendidikan – Engklek adalah salah satu permainan tradisional di Indonesia yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Permainan ini sangat dikenal di berbagai daerah dengan nama yang beragam, seperti daerah Riau dikenal dengan nama setatak, daerah Sumatera utara dikenal dengan nama marsitetak serta daerah lainnya dengan nama yang berbeda-beda. Akan tetapi nama Engklek sendiri lebih umum digunakan karena cara bermainnya menggunakan satu kaki yang dalam bahasa jawa disebut “engklek”.
Permainan tradisional ini dimainkan dengan cara membuat gambar kotak-kotak di atas tanah dengan masing-masing pemain memiliki alat lempar atau ucak yang dilemparkan secara bergantian. Pemain pertama melemparkan ucak dan tidak boleh jatuh di luar kotak. Jika ucak jatuh di luar kotak, maka pemain dinyatakan gugur dan dilanjutkan oleh pemain kedua. Setelah melempar ucak, pemain melompati kotak pertama dengan satu kaki menuju kotak-kotak selanjutnya dengan cara yang sama. Siapa pemain yang lebih dahulu menyelesaikan kotak, itulah yang menjadi pemenang.
Akan tetapi, pada zaman sekarang hanya sedikit anak yang mengenal permainan tradisional Engklek ini bahkan banyak yang tidak mengetahuinya. Hal ini terjadi karena penyebab yang sudah tidak asing lagi kita rasakan, yakni pengaruh gadget/handphone pada anak yang mengalihkan perhatian anak terhadap permainan tradisional ke permainan modern di gadget/handphone. Sehingga hal ini mempengaruhi gaya hidup anak yang dapat menghambat perkembangan motorik dan kognitif mereka.
Kemampuan kognitif dan motorik sangat berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Kemampuan ini mempengaruhi intelektual, kesadaran serta gerakan yang dihasilkan oleh anak pada setiap tahap tumbuh kembangnya. Dan ternyata kemampuan ini dapat dipicu oleh permainan-permainan yang membutuhkan gerakan dan kelincahan, seperti permainan Engklek yang dapat melatih motorik dan kognitif tersebut sehingga mengembangkan logika, fisik serta sikap sosial pada anak. Sedangkan permainan modern di dalam gadget/handphone mengurangi gerakan dan kelincahan anak.
Dalam permainan Engklek, aspek kognitif yang dilatih pada anak adalah kemampuan untuk fokus, menghitung jumlah langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan permainan, menganalisa jarak lempar ucak ke dalam kotak yang telah disediakan serta anak juga dilatih untuk menghitung jumlah pemain. Sedangkan pada aspek motorik, anak dilatih untuk menggerakkan seluruh tubuhnya hingga mencapai kotak terakhir, melatih keseimbangan untuk bertahan di dalam kotak dengan satu kaki serta melenturkan otot-otot anak sehingga meningkatkan kekuatan pada anak.
Melihat manfaat permainan Engklek, permainan tradisional ini sangat perlu dipertahankan dan dikenalkan kepada anak-anak zaman sekarang. Karena dalam proses tumbuh kembangnya, anak-anak membutuhkan gerakan-gerakan yang dilakukan dengan hati senang sehingga secara tidak langsung, anak-anak sedang melatih kemampuan motorik dan kognitif mereka. Engklek bukan hanya sebatas permainan, tetapi memiliki banyak manfaat dan nilai yang relevan dengan zaman sekarang. Perlu adanya keseimbangan antara permainan modern yang mengenalkan teknologi pada anak dengan permainan tradisional yang dapat melatih kemampuan motorik dan kognitif anak.
Penulis : Marcelina Sari, S.Pd. TK Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru