RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap orang. Sejak lahir seorang anak sudah mulai dikenalkan berbagai macam Pendidikan. Sebagai landasan dalam kehidupan, dalam memberikan Pendidikan pada anak haruslah secara maksimal. Agar kelak masa depan anak bisa terarah pada jalur yang tidak menyimpang.
Pada usia 3-6 tahun merupakan tahap awal anak dalam mengenyam pendidikan di sekolah. Pada fase ini anak sangat rentan menerima segala pengaruh yang dihadapkan pada mereka. Maka sudah selayaknya sebagai orang tua menanamkan nilai agama sejak dini kepada anak sebagai fondasi atau bekal anak menuju masa depan pendidikan selanjutnya. Di masa golden age inilah waktu yang paling tepat untuk anak mendapatkan pendidikan religious, karena kita ketahui bersama zaman sekarang ini kita berada pada zaman tehnologi sebagai tolok ukur segala bentuk pelaksanaan kehidupan, dimana anak bisa menerima pengaruh apapun melalui gadget, yang tidak bisa kita hindari keberadaannya. Anak usia 3-6 tahun bagaikan selembar kertas putih yang masih bersih. Mereka belum mengetahui banyak hal dan masih membutuhkan bimbingan khusus dari orang tua. Pendidikan apa yang kita berikan kepada anak, itulah yang akan di terima anak. seperti peribahasa “Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, Belajar sesudah besar bagai mengukir di atas air” peribahasa ini berarti bahwa pelajaran yang diberikan pada anak usia dini akan melekat dalam benak mereka sampai usia dewasa. Maka sudah seyogyanya pendidikan pada anak usia dini harus sangat diperhatikan. Khususnya penanaman nilai agama pada anak dimana agama sebagai fondasi anak menuju masa depan anak.
Pada Zaman sekarang, sudah banyak sekali Lembaga Pendidikan usia dini yang memfokuskan Pendidikan karakter dan Pendidikan agama pada anak, seperti di Lembaga kami sangat memperhatikan Pendidikan agama pada anak, ini bukan berarti kami mengesampingkan Pendidikan aspek pengembangan yang lain, tetapi lebih pada menambah waktu belajar anak, sehingga porsi pendidikan yang di terima anak bisa seimbang antara pendidikan agama dengan pendidikan aspek pengembangan yang lain. Agama sebagai fondasi dalam kehidupan masa depan anak sangat berpengaruh besar, karena fondasi inilah yang akan menjadi filter dalam kesiapan anak menerima pendidikan selanjutnya. Selain itu lingkungan anak juga sangat berpengaruh besar dalam proses pendidikan, selain dari guru di sekolah, orang tua lah tauladan pertama bagi anak, sehingga orang tua wajib memberikan dorongan dan dukungan pada pembelajaran anak.
Pendidikan agama mengajarkan banyak hal, yang didalamnya menyangkut berbagai pembelajaran bisa melalui pembiasaan-pembiasaan seperti pertama pembiasaan menyapa dan bersalaman ketika bertemu guru, orang tua, teman atau orang lain, membiasakan anak untuk berperilaku santun merupakan hal yang membawa pengaruh besar bagi keberlangsungan hidup anak. sehingga anak lebih bisa membawakan dirinya agar bisa diterima di lingkungannya. Kedua pembiasaan beribadah sehari-hari pada pelaksanaan sholat. Sholat merupakan kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk beribadah pada Allah SWT., pembelajaran sholat wajib kita berikan sejak usia dini. Bagi anak usia dini pembiasaan sholat bisa di berikan setiap pagi dengan kegiatan sholat dhuha di sekolah, mungkin bagi sebagian orang masih banyak yang beranggapan bahwa pembiasaan sholat pada anak usia dini masih belum begitu penting bagi anak, padahal sebenarnya pembiasaan sholat ini sangat berpengaruh besar pada pembiasaan dan karakter anak. karena ketika anak sudah terbiasa melakukan sholat anak bisa memancing orang tua untuk lebih memperbaiki ibadahnya, seperti ketika waktu sholat tiba, bagi anak yang terbiasa sholat pasti akan mengajak ayah atau ibunya untuk segera melaksanakan sholat. Ketiga, pembiasaan membaca surat pendek dan Iqro’, merupakan pembiasaan yang tidak kalah penting bagi anak, meski anak masih dalam fase pra sekolah, pengenalan pembelajaran Al-Qur’an dapat kita berikan dengan tehnik mendengarkan, anak usia dini merupakan anak istimewa dimana daya ingat anak sangat tajam, dengan mendengarkan anak bisa hafal asma’ul husna, surat-surat pendek, do’a-do’a harian dan lain sebagainya. Termasuk pengenalan huruf hijaiyyah melalui buku Iqro, sangat perlu kita berikan pada anak. Meski dengan porsi kecil sesuai kemampuan anak.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa agama sangat membawa pengaruh besar bagi keberlangungan kehidupan, mengingat kita sebagai seorang muslim memiliki kewajiban dan aturan-aturan dalam kehidupan bahkan agama sudah menjadi bagian dari kehidupan. Sehingga pembelajaran pembiasaan-pembiasaan dalam penanaman nilai agama sangat penting kita berikan pada anak sejak usia dini, agar agama bisa merasuk pada diri anak menjadi satu kesatuan dalam pelaksanaan kehidupan. Pembelajaran pembiasaan dalam aspek agama memberikan banyak pengalaman berharga bagi anak, mulai dari pembiasaan perilaku yang akan membawa anak pada keberlangsungan anak di lingkungannya, pembiasaan beribadah sehari-hari yang juga termasuk suatu kewajiban sebagai seorang muslim. Selain itu agama sebagai fondasi yang akan memberikan anak pengalaman tentang batasan-batasan dalam kehidupan di masa depannya. Begitu pentingnya menanamkan nilai agama pada anak usia dini, sehingga diharapkan suatu Lembaga pendidikan memberikan perhatian lebih pada pembelajaran yang berfokus pada penanaman nilai agama pada anak. Mengingat pentingnya agama pada keberlangsungan kehidupan masa depan anak.
Penulis : Elvi Virdaningrum, S.Pd, Tk Islamiyah Al-Fatah, Kecamatan Gondang kabupaten Tulungagung– Jatim.