RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini memiliki masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat sehingga masa ini di sebut Golden Age (Masa Emas), masa ini merupakan masa dasar pertama dalam mengembangkan berbagai kegiatan dalam rangka perkembangan potensi anak usia dini. Potensi yang tidak kalah pentingnya bagi perkembangan kecerdasan anak yaitu kemampuan membaca. Baca atau membaca dapat diartikan sebagai kegiatan menelusuri, memahami, hingga mengeksplorasi berbagai symbol, symbol dapat berupa rangkaian huruf –_huruf, dalam suatu tulisan atau bacaan, bahkan gambar, pelajaran di TK sejak awal tahun pertama.
Anak – anak diberi stimulasi berupa pengenalan huruf – huruf dalam Alfabet dan kemudian merangkai huruf – huruf tersebut menjadi suku kata, kata di rangkai menjadi kalimat ( Abdurrahman, 2002 :214 )
Kemampuan membaca pada anak berkembang dalam beberapa tahap menurut Cochrane Efal Sebagai mana dikutip Brewer ( 1992 :260 ) perkembangan dasar kemampuan membaca pada Anak usia 4- 6 tahun berlangsung dalam 5 tahap yaitu :
- Tahap fantasi ( Magical / stage ), Anak mulai belajar menggunakan buku, berfikir bahwa buku itu penting, dengan cara membolak – balik buku berulang kali, dan suka membawah buku kemana – mana.
- Tahap pembentukan konsep diri ( self Concept stage ) Anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan dirinya dalam kegiatan membaca, pura -pura membaca
- Tahap membaca gambar ( Bridging Reading Stage ) Anak menyadari cetakan yang tampak, mulai dapat menemukan kata yang sudah di kenal, dapat mengulang kalimat cerita yang tertulis, dan sudah mengenal
- Tahap pengenalan bacaan (Take – off Reading Stage ), Anak mulai tertarik pada bacaan dan mulai membaca tanda -tanda yang ada di lingkungan ( membaca kardus susu, bungkus makanan dan lain- lain )
- Tahap membaca lancer ( Independent Reader Stage ), Anak dapat membaca berbagai jenis buku secara bebas, orang tua dan guru masih tetap membacakan buku ke pada
Adapun pembelajaran yang dapat menstimulasi kemampuan membaca permulaan adalah dengan pembelajaran yang menarik perhatian anak seperti belajar sambil bermain dan pembelajaran menggunakan media. Pemilihan media dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak, oleh karena itu guru perlu cermat dan kreatif dalam memilih serta meman faatkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk membantu meningkatkan minat belajar anak dan mencapai hasil belajar.
Seperti MEDIA BUNTAR ( BUNGA PUTAR ) berikut ini yang sangat mudah dibuat, ALAT DAN BAHAN YANG DI GUNAKAN antara lain : Penggaris, lem tembak, gunting, spidol, kretekan, mainan bekas, spiner, silat, kardus bekas, dakron, kain flannel, sedotan minuman mineral, kertas, karton yang di beri tulisan suku kata .
Cara pembuatan :
- Gambar sketsa pada kardus, lalu potong menggunakan gunting sesuai dengan sketsa gambar bunga dan pohon
- Rekatkan potongan kardus satu persatu menggunakan lem tembak sehinggah menjadi bentuk
- Potong kain flannel untuk menghiasi sketsa gambar Bungan, lalu tembel kain flannel menggunakan lem tembah kemudian isi dengan dakron
- Potong sedotan air menjadi dua lalu tempel di tepi gambar bunga menggunakan lem tembak
- pasang spiner di belakang gambar bunga, dan tempel pada kardus yang sudah berbentuk pohon, fungsi spiner untuk memutar Bungan ,dan di bawah bung akita beri sedotan sebagai jarum jam.
- Pada kelopak bunga beri kretekan untuk menempelkan suku kata awal ,lalu kita buat tulisan suku kata awal yang sama pada kertas karton
Cara penggunaanya:
- Putar buntar (bunga putar) lalu perhatikan dimana jarum jamnya berhenti di suku awal apa?
- Kalau jarum jamnya berhenti di suku kata MA, maka anak akan mencari kata yang di awali dengan suku kata awalan ma (mama, matahari,mawar), begitu seterusnya.
Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk perkembangan Bahasa anak yang mengarah pada perkembangan awal membaca anak , sehingga anak tidak terbebani dalam belajar yang menggunakan buku dan pensil.
Penulis : Eni Faridah, S. Pd Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 12 Pantenan Panceng Gresik – Jatim