RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini. Awal kehidupan anak merupakan masa yang tepat untuk memberikan dorongan atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal. Masa usia dini adalah masa emas perkembangan anak dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah distimulasi. Periode emas ini hanya berlangsung sekalisepanjang rentang kehidupan manusia. Oleh karena itu, pada masa usia dini perlu dilakukan upaya pengembangan menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan.
Pemberian rangsangan pendidikan dapat dilakukan sejak anak dilahirkan yang dimulai dari lingkungan kelurga. Rangsangan pendidikan ini hendaknyadilakukan secara bertahap, berulang, konsisten, dan tuntas, sehingga memiliki manfaat bagi anak. Salah satu dari jenis potensi kecerdasan yang dimiliki oleh anak adalah kecerdasan logis-matematis, yaitu kecerdasan yang melibatkan kemampuan untuk menganalisis masalah secara logis, menemukan rumus dan pola tertentu, serta menyelidiki sesuatu secara ilmiah. Kecerdasan ini juga berkaitan dengan aktivitas berpikir dan berargumentasi, baik secara induktif(umum ke khusus) maupun deduktif(khusus ke umum).
Menurut Gardner, kecerdasan logis-matematis mencakup tiga bidang yang saling berhubungan yaitu matematika, ilmu pengetahuan (sains) dan logika. Itulah sebabnya, kecerdasan logis-matematis tidak hanya terkait dengan bilangan tetapi juga pada huruf. Anak yang mempunyai kecerdasan logis matematis, selain senang mengutak-atik bilangan, juga senang dengan permainan bahasa yang melibatkan konsep berpikir sebab-akibat, bertentangan, maupun pola-pola logika lainnya. Kecerdasan logis-matematis bisa juga mengembangkan kecerdasan yang lain pada anak, diantaranya kecerdasan bahasa anak, kecerdasan naturalis anak, kecerdasan musik anak, kecerdasan kinestik anak, kecerdasan visual spasial anak, kecerdasan interpersonal anak, dan juga kecerdasan intrapersonal anak.
Pada umumnya anak-anak dengan kecerdasan logis-matematis menunjukkan minat yanng besar pada aktivitas eksplorasi. Ia juga aktif bertanya tentang berbagai hal yang dilihatnya dan menuntut adanya penjelasan rasional yang masuk akal dari setiap pertanyaan yang ia ajukan.
Berikut diantaranya adalah ciri-ciri anak dengan kecerdasan logis-matematis :
- Senang dengan angka-angka
- Menyukai ilmu pengetahuan
- Senang menghitung, misalnya ia senang menghitung mainannya
- Mudah memahami pola-pola dan hubungan-hubungan
- Senang memecahkan misteri
- Mudah mengerjakan hitungan
- Mudah memahami konsep waktu
- Senang menggunakan teknologi untuk memecahkan masalah matematis
- Senang memperhatikan hubungan antara perbuatan dengan akibatnya
- Senang dan tertarik dengan komputer atau benda-benda IT lainnya
Pada usia 4 sampai 5 tahun, tingkat kecerdasan logis-matematis yang dimiliki sudah semakin meningkat sehingga ragam permainan yang bisa diberikan semakin banyak. Adapun parameter kemampuannya antara lain :
- Mampu menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 10
- Mampu membedakan objek
- Mampu menghitung benda hingga 10 benda
- Mengenal lambang bilangan 1 sampai 10
- Mampu menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan 1 sampai 10
- Mampu mengukur dan membandingkan
- Mampu menggolongkan/mengelompokkan
- Mengenal penjumlahan dan pengurangan dengan benda-benda yang berkisar antara 1 sampai 10
- Senang melakukan permainan yang menggunakan strategi seperti catur, monopoli, kartu, dan sejenisnya
- Mudah mengingat angka-angka serta statistik
- Senang bermain dengan penalaran sederhana, misalnya senang menuang air dalam gelas, dan berhenti menuang sebelum gelasnya penuh
- Senang menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menunjukkan objek maupun konsep secara nyata(konkret)
- Senang menggambarkan informasi visual dalam bentuk grafik(gambar)
Permainan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan logis-matematis diantaranya adalah bermain kotak angka berkelok. Permainan ini bertujuan untuk menambah kosakata anak terkait dengan bilangan sebanyak jumlah kotak yang dibuat.
Alat dan bahan yang digunakan :
- Kertas kosong/kardus bekas
- Spidol aneka warna
- Kotak untuk pengundian
- 2 buah tutup botol beda warna
- Kertas lipat
- Gunting
- Double tape
- Crayon
- Penggaris
- Kertas emas
Cara membuat :
- Buat garis sejajar berkelok-kelok tetapi jangan ada garis yang bersinggungan atau memotong
- Kemudian buat garis yang memotong kedua garis yang sejajar tersebut sehingga membentuk kotak-kotak bujur sangkar
- Tulis angka ditiap kotak secara berurutan, dimulai dari angka 1
- Pada bujur sangkar pertama tulis kata “awal” dan pada bujur sangkar terakhir tulis kata “akhir”
- Gunakan spidol aneka warna sehingga hasilnya lebih menarik
- Potong kardus bentuk kotak ukuran 4cm beberapa biji, kemudian rangkai menjadi seperti kotak dadu
- Tempelkan kertas lipat supaya lebih menarik, kemudian beri gambar sesuai keinginan dengan jumlah yang berbeda ditiap sisinya
Cara menggunakannya :
- Silahkan anak untuk memilih tutup botol warna apa yang mau digunakan sebagai keping bermainnya
- Secara bergiliran lemparkan kotak undian
- Gerakkan keping melewati kotak-kotak di depannya sesuai dengan jumlah gambar yang ditunjukkan pada kotak undian
- Lakukan secara bergantian
- Pemilik keping yang lebih dahulu mencapai kotak terakhir maka dialah pemenangnya
Demikian artikel ini dibuat semoga bermanfaat,
Penulis Sustatik, S. Pd, TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL, Tegaldlimo – Banyuwangi – Jatim