RadarJateng.com, Pendidikan – Matematika merupakan pelajaran yang masih dianggap sulit oleh peserta didik (Husna, 2021). Diperlukan strategi pembelajaran matematika yang baik, terutama bagi Anak Usia Dini. Banyak anak yang menganggap berhitung merupakan hal yang membosankan dan tidak mau berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, karena tidak menyajikan pengalaman konret untuk anak (Norita & Hadiyanto, 2019: 562). Sehingga dibutuhkan kondisi kelas yang menyenangkan agar proses pembelajaran berlangsung kondusif (Helsa & Hadiyanto, 2019: 393). Menurut Schwartz (2005) aturan menangani pembelajaran matematika untuk anak, yaitu (1) anak belajar dari konkret ke representasional, hingga pemikiran abstrak; (2) pemahaman awal anak terhadap matematika tumbuh melalui pengalaman-pengalaman dalam membuat kumpulan objek-objek konkret; (3) kemajuan awal anak dimulai dari yang sudah diketahui menuju yang tidak diketahui; (4) anak belajar matematika dari pengetahuan yang sederhana ke kompleks.
Sedangkan menurut Pound (2008) beberapa prinsip mengajarkan matematika agar lebih mudah adalah (1) mengajarkan matematika sejak dini; (2) menggunakan lagu-lagu atau irama yang menarik; (3) membuatnya nyata, atau mengaitkannya dengan benda-benda atau permasalah-permasalahan atau dalam kegitan-kegiatan sehari-hari (Ulfah & Felicia, 2019: 132-133). Pembelajaran matematika bagi anak adalah sebagai upaya dalam mengembangkan serta menumbuhkan kemampuan anak dalam berfikir, menumbuhkan kemampuan intelektual yang baik, menjadi pribadi yang memilki sikap kritis, ulet, ilmiah, mandiri dan rasional (Syafdaningsih, dkk, 2020: 87). Definisi angka adalah beberapa digit yang berguna untuk menyatakan sebuah bilangan. Bilangan dapat diartikan sebagai penjelasan ekspresi matematika yang berguna dalam proses hitung menghitung (Eka nur amin:2022).
Adapun strategi-strategi yang bisa digunakan dalam mengenalkan anak angka melalui bermain dan benda-benda konkret adalah dengan: (1) Bernyanyi; (2) Media Papan Flanel; (3) Permainan Kalender; (4) Kartu Angka; (5) Menghitung Benda-Benda dalam Kehidupan Sehari-hari; (6) Dadu; (7) Menulis Angka; (8) Media Memancing Angka (9) Permainan Ular Tangga; (10); Permainan Congklak; (11) Metode Jari Tangan (Amalia Husna, Nurhaliza:2022).Perlu diketahui, mengenal angka menjadi salah satu dasar kemampuan matematika untuk jenjang selanjutnya. Orang tua ataupun pendidik anak usia dini memiliki tanggung jawab penting untuk membangun kemampuan ini. (Kompas:2020). Konsep angka nol mulai di kenal oleh orang banyak di daratan eropa berasal dari kitab yang di tulis oleh Muhammad ibn musa Al-Khawarizmi yang berjudul Al-Jami wa Al Tafriq bi Hisab al-Hind
Bilangan perlu di kenalkan sejak awal pada anak sejak usia dini terutama pada anak usia 4-6 tahun untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan untuk memasuki Pendidikan lebih lanjut.(Veryawan:2020). Saat anak berusia 4 hingga 6 tahun, ia sudah memasuki sekolah Taman Kanak-kanak (TK). Inilah usia yang dianggap baik bagi anak untuk mempelajari dasar-dasar dari baca dan tulis, termasuk didalamnya adalah belajar mengenal huruf dan angka, mendengarkan sajak berima, dan mencocokkan kata-kata yang memiliki bunyi awal atau akhir yang serupa (main dan makan, buka dan suka). Jika anak sudah mengeja suku kata, maka sebentar lagi ia akan membaca kata-kata yang sederhana, seperti mama, papa, atau buku. Untuk kemampuan berhitung, anak sudah mengenali angka dari 1 sampai 20. Selain itu ia juga sudah dapat menghitung benda yang berjumlah kurang dari 20 serta mengelompokkan benda menjadi tiga kelompok hingga lebih berdasarkan lebih dari satu sifat dari benda tersebut. Misalnya seperti balon kuning atau balon hijau kecil.(Wahyuni:2018)
Perkembangan kognitif anak usia dini berada pada fase Pra-operasianal(2-7 tahun), yang pada tahap ini anak belum mampu berpikir abstrak sehingga dalam mengenalkan suatu benda atau pembelajaran harus dengan menggunakan benda-benda yang bersifat konkret atau nyata, termasuk dalam kegiatan pengenalan angka (Hartati,2005). Memperkenalkan bilangan pada anak usia dini melalui aktivitas bermain dalam kehidupan sehari hari yang bersifat alamiah. Bermain merupakan dunia anak-anak tempat dengan siapa mereka bertemu, beraktivitas dan berkreativitas (Abidin:2009).
Pembelajaran dalam mengenal bilangan 1-10 dapat melalui mengelompokkan benda berdasar ukuran. Pengenalan lambing bilangan dapat dilakukan dengan memasangkan benda dengan pasangannya 1-10. Pengenalan bilangan juga dapat dilakukan dengan mengenal konsep tinggi rendah dengan cara membandingkan 1-10. Pembelajaran dalam mengenal lambang bilangan 1-10 melalui menghubungkan benda konkret dengan lambang bilangan. Mengenalkan nilai dan angka pada anak harus secara bertahap, bisa dimulai dengan memperkenalkan pada anak angka melalui membilang (Komariah, 2013). Berhitung merupakan bagian penting bagi anak. Apabila kegiatan berhitung dapat di lakukan dengan berbagai macam kegiatan dengan menggunakan media yang lebih menarik atau menggunakan permainan yang dapat mempengaruhi minat belajar dan berhitung(Irawati,2019).
Pada kegiatan ini anak akan belajar mengenal angka dengan menggunakan plastisin dan benda konkrit. Plastisin adalah salah satu bahan kerajinan yang bertekstur lunak dan berwarna warni. Tekstur plastisin seperti tanah liat, sehingga sering di jadikan berbagai macam kerajinan yang popular di kalangan seniman dan pematung.
Alat : Sendok dan wadah
Bahan : Tepung terigu, garam halus, air, minyak, pewarna
Prosedur Pembuatan :
Langkah-langkah
1. Siapkan wadah dan sendok
2. Ambil terigu dua sendok, garam satu sendok, air, minya setengah sendok, kemudian beri pewarna secukupnya.
3. Campurkan semua bahan kemudian uleni hingga rata
4. Ssetelah jadi plastisin, bentuklah menjadi angka 1 – 10
Prosedur Penggunaan :
Jelaskan langkah-langkah menggunakan media pada :
- Guru mempraktekkan dan menjelaskan kepada anak proses membuat plastisin.
- Anak membuat plastisin bersama dengan guru
- Anak membentuk angka secara urut dari angka 1 sampai 10
- Anak memasangkan angka dengan peralatan makan
- Anak bermain tebak angka
DAFTAR PUSTAKA
(Veryana, Masliyah Hasibuan:2020) Penggunaan media kartu angka dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenal angka
(Wahyuni:2018) Peningkatan kemampuan mengenal bilangan dengan bermain tutup botol angka
(Amalia Husna, Nurhaliza:2022) Strategi pembelajaran matematika mengenal nilai dan angka melalui bermain dan benda-benda konkret pada anak usia dini.
(Kompas:2020) Cara kenalkan angka pada anak usia dini
(Ibu dan balita) Usia tepat bagi anak mengenal huruf dan angka.
(Gramedia) Penemu angka nol
