RadarJateng.com, Pendidikan – Huruf merupakan simbol-simbol dalam anggota abjad yang melambangkan bunyi. Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, perkembangan mengenal huruf merupakan bagian dari lingkup perkembangan bahasa anak, dengan tingkat pencapaian perkembangan sebagai berikut: menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya, menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi huruf awal yang sama, dan memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Pengenalan huruf dapat dilakukan oleh siapa saja pada anak, baik guru ataupun orang tuanya dengan menggunakan berbagai media.. Semakin banyaknya guru membentuk konsep mengenalkan semakin banyak anak merangkai huruf menjadi kata dan dapat memfasilitasi kemampuan anak dalam membaca kata ataupun kalimat.
Masa usia dini merupakan usia yang paling tepat untuk mengembangkan bahasa utamanya kemampuan anak dalam mengenal huruf. Karena pada masa ini sering disebut masa “Golden Age” dimana anak sangat peka mendapatkan rangsangan-rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek fisik motorik, intelektual, sosial, emosi maupun bahasa. Masa peka merupakan masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon rangsangan yang diberikan oleh lingkungan termasuk kemampuan mengenal huruf.
Pengenalan huruf pada anak sejak usia dini sangat penting dilakukan agar anak dapat mengenal huruf-huruf untuk persiapan membaca dan menulis. Menurut Bond dan Dykstra dalam Slamet Suyanto 2005:165 anak yang dapat mengenal huruf dengan baik cenderung memiliki kemampuan membaca dengan lebih baik. Kemudian menurut Maimunah Hasan 2009:314 “Pengenalan huruf sejak usia TK yang penting adalah metode pengajarannya melalui proses sosialisasi, dan metode pengajaran membaca tanpa membebani dengan kegiatan belajar yang menyenangkan. Sedangkan menurut Agus Hariyanto dalam penelitian Trisniwati 2014: 14 “bahwa dengan setrategi pengenalan huruf sejak usia dini sangat bermanfaat bagi perkembangan bahasa anak, karena membantu mempersiapkan anak untuk dapat membaca dengan mudah ”. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa mengenalkan huruf pada anak sejak dini dapat memberikan manfaat bagi anak-anak untuk mempersiapkan diri dalam belajar membaca dan menulis dengan baik pada saat anak memasuki sekolah selanjutnya yang lebih tinggi.
Pada kenyataannya banyak orang tua atau guru mengajarkan anak huruf sebatas menulis dan membaca tanpa menggunakan media atau alat peraga sederhana sebagai pendukung pembelajaran yang menarik bagi anak.
Seperti media “CETAR” (Celemek Pintar) berikut ini yang sangat mudah dibuat. Alat dan Bahan antara lain: Kain Flanel,gunting,benang,jarum,perekat,kertas origami,spidol,dobletip
Cara membuat Celemek Pintar :
- Menggunting kain flannel menjadi pola celemek
- Menjahit pengait pada celemek
- Menjahit saku pada celemek
- Menggunting kertas origami menjadi bentuk bunga
- Menempel perekat pada bentuk bunga
- Menulis huruf K-a-m-b-o-j-a pada bentuk bunga
Cara membuat huruf-huruf dengan stik es krim
- Gunting kertas origami menjadi pola bunga
- Tulis huruf k-a-m-b-o-j-a pada pola bunga
- Tempelkan pola bunga tersebut pada stik es krim
Contoh kegiatan adalah guru mengambil huruf pada saku celemek lalu meminta anak melihat huruf apa yang di ambil guru kemudian anak mengambil huruf yang di tempel pada stik es krim yang sudah di buat lalu berlari memasukkan pada kantong celemek yang dipakai guru.
Cara penggunaan :
- Guru memakai celemek pintar
- Anak- anak di bagi menjadi beberapa kelompok
- Di dalam 1 kelompok terdiri dari 3-5 orang anak
- Huruf-huruf yang sudah dibuat dan di tempel pada stik es krim disusun di depan anak yang akan bermain
- Guru berdiri di depan lalu mengambil huruf yang ada pada kantong celemek
- Anak-anak melihat huruf apa yang di ambil guru
- Kemudian anak-anak mengambil huruf pada stik es krim lalu berlari untuk memasukkan duluan huruf tersebut pada kantong celemek yang dipakai guru
Tujuan dari pengguanaan media ini adalah untuk pengembangan bahasa anak yang mengarah pada tahap keaksaraan awal anak. Sehingga anak-anak merasa senang dan tidak terbebani dengan belajar yang mengharus kan dengan buku dan pensil saja. Seyogianya pembelajaran bagi anak paud adalah bermain sambil belajar.
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Hermine Tamu Rambu Kahi Leba, S. Pd, TK Negeri Tunas Harapan, Desa Tana Tuku, kecamatan Nggaha Ori Angu – Nusa Tenggara Timur.
