RadarJateng.com, Pendidikan – Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi dengan orang lain di mana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. Kemampuan berbahasa anak tidak hanya mengarah pada kemampuan membaca saja, namun didukung oleh kemampuan menguasai kosakata, pemahaman sertakemampuan berkomunikasi. (Yanti Sukaesi, Leli Halimah. 2018). Perkembangan bahasa adalah perubahan yang dialami seseorang dalam hal menyampaikan buah pikiran melalui perbendaharaan kata dan perubahan kosa kata konkret. ( Dhieni et al, 2006, hlm. 120)
Membaca adalah mereaksi yaitu memberikan reaksi karena dalam membaca seseorang terlebih dahulu melaksanakan pengamatan terhadap huruf sebagai representasi bunyi ujaran maupun tanda penulisan lain. (Aminudin 1987 : dalam Abidin, 2010, hlm. 6). Membaca merupakan sebuah proses untuk memahami memahami makna tulisan. Dalam kegiatan membaca, proses yang dialami bagi pemula dalam memulai belajar membaca adalah dari mereka mengenal huruf satu persatu, kemudian suku kata, lalu mengenal kata, ungkapan, frasa, hingga kalimat, bahkan tingkat selanjutnya adalah menghubungkan antara bunyi dan maknanya. (Menurut Anderson :Dhiena, 2013:73). Membaca permulaan menurut Slamet Suyanto (2005: 165) ialah mulai dari tulisan yang anak lihat di sekitar lingkungannya, lalu anak mulai mengidentifikasi berbagai jenihuruf. Selanjutnya anak mulai menghubungkan huruf-huruf tersebut dengan huruf-huruf yang ada di media cetak lainnya. Anak mulai memahami bahwa huruf-huruf tersebut memiliki fungsi dan makna. Kemudian anak akan belajar merangkai dan menggunakan huruf-huruf tersebut ketika akan belajar alfabet.
Menurut Helman ( dalam Siantiyani, y, 2011, hlm. 25 ) tahapan membaca adalah:
- Tahap pramembaca( pra reading ) usia 6 bulan sampai 6 tahun.
- Tahap membaca awal dan memecahkan sandi ( initial reading dan docoding ) usia 6-7
- Tahap penegasan dan fasih ( confirmation and fluency ) usia 7-8 tahun.
- Tahap membaca untuk belajar sesuatu yang baru ( reading for learning the new ) usia 9 – 13 tahun.
Menurut Aulia ( 2011, hlm. 42) menyatakan bahwa kesiapan anak dalam membaca secara garis besar memiliki cir – ciri sebagai berikut:
- Anak memiliki ketertarikan dengan buku dan aktifitas membaca.
- Anak sudah memiliki kemampuan memahami , anak sudah berbicara jelas dan dapat dimengerti oleh orang lain, mampu membuat kalimat seperti rata – rata anak seusianya yaitu membuat kalimat yang terdiri dari 5-8 kata, dan memiliki perbendaharaan kata sesuai dengan rata – rata teman seusianya.
Manfaat media pembelajaran menurut Muhyidin, dkk (2014: 108) yaitu menghindari terjadinya verbalisme, membangkitkan motivasi belajar, menarik perhatian murid, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan ukuran, serta mengaktifkan murid dalam kegiatan belajar untuk mengeksplorasi suatu objek. Berdasarkan hasil dari beberapa peneliti di atas , maka dapat disimpulkan bahwa meningkatkan kemampuan membaca pada anak usia dini dapat dilakukan menggunakan berbagai macam media pembelajaran yang menarik, karena media pembelajaran sangat bermanfaat untuk mendukung proses pembelajaran baik untuk guru maupun peserta didik. Media memberikan kemudahan bagi guru saat menyampaikan materi dengan bervariasi dan menarik sehingga memunculkan keaktifan anak dalam mengikuti proses pembelajaran.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak adalah Media Kotak Kata. Media Kotak Kata adalah sebuah media yang berbentuk kotak dialasi kain flannel dengan beberapa hiasan yang menarik serta di dalamnya terdapat bentuk- bentuk huruf vocal mau pun huruf konsonan dengan diberi perekat pada bagian belakang huruf agar dapat di tempelkan pada media Kotak. Media ini dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan minat anak saat anak belajar membaca
Untuk membuat Media Kotak Kata kita pelu menyiapkan alat dan bahan antara lain gunting , lem tembak, pensil, kardus bekas, kain flanel , perekat.
Langkah – langkah pembuatan:
- Rekatkan kain flanel pada kardus dengan menggunakan lem tembak
- Buat hiasan dari kain flanel dan tempelkan pada bagian atas kardus
- Buat huruf a- z dari kardus bekas , gunting dan tempelkan flanel warna warni dengan menggunaka lem tembak dan pasangkan perekat pada bagian belakang huruf
- Kotak kata siap digunakan dengan memasangkan huruf – huruf pada kotak
Detail pembuatan Media Kotak Kata : https://www.youtube.com/watch?v=OYRUrGuSSQQ
Cara Menggunakan Media Kotak Kata
- Dalam menggunakan Media Kotak Kata ini, dapat dilakukan dengan menggunakan metode bermain
- Media Kotak Kata bisa di isi dengan macam – macam benda yang menarik selain huruf , bisa berupa gambar gambar benda atau media lainnya untuk bermain menebak benda yang ada di dalam kotak kata lalu anak mengambil benda di dalam kotak kata, setelah itu anak mengambil macam – macam huruf sesuai dengan benda yang diambil anak. Misalkan benda yang diambil apel, maka anak mengambil huruf dan merangkainya menjadi kata apel pada kotak kata. Selesai anak – anak melakukan kegiatan, guru memberikan penghargaan (reward) kepada anak.
Mengajarkan membaca pada anak usia dini sangat penting karena dalam pengembangan bahasa salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak usia TK adalah pra membaca, karena pra membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam perkembangan anak dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan pra membaca. Maria Montessori (dalam Budiasih, 1996/1997, hlm.35) menyatakan di usia 4-5 tahun anak lebih mudah membaca dan mengerti angka. Sependapat dengan pendapat Maria Montessori, menurut Elizabet G Hainstock (dalam Budiasih, 1996/1997, hlm.36) menyatakan bahwa anak TK tidak hanya dapat diajarkan membaca tetapi bahwa inilah masa puncak anak secara alamiah dan antusias menyerap kecakapan-kecakapan membaca. Sejalan dengan pentingnya kemampuan pra-membaca pada anak.
Penulis: Wulandari Veridiana Maria, S.Pd. Blitar – Jawa Timur
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y, (2010). Strategi Membaca Teori dan Pembelajarannya. Bandung : Rizji Press
Laily Maya Sari, (2016). Pengaruh Media Kotak Kata Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak. Surakarta
Nining Handayani. (2017). Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Permainan Kartu Kata di TK Al- Fauzan Desa Ciharashas Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. Empowerment: Jurnal Ilmiah Program Stidi Pendidikan Luar Sekolah, 6 (1) https://doi.org/10.22460/empowerment.v6i1p%p.370
Syari’ati Masyithoh, (2016). Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Balok Huruf Pada Kelompok B TK Negeri Pembina Bantul. Bantul
Siantiyani Y, (2011). Persiapan Membaca Bagi Balita. Yogyakarta: Krizter Publisher.
Yanti Sukaesi, Leli Halimah. Metode Bermain Kartu Kata Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Pra Membaca Pada Anak Taman Kanak – kanak . Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 2018;7(1). Accessed August 6, 2022. https://ejournal.upi.edu/index.php/cakrawaladini/article/view/10548/6512