RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini merupakan masa emas (golden age), karena pada usia ini anak mengalami masa peka dan kritis. Masa peka merupakan periode anak yang telah mencapai kesiapan untuk belajar. Walaupun banyaknya rangsangan yang diterima anak, mereka tidak dapat belajar sampai perkembangan mereka siap untuk melakukannya. Masa kritis karena dalam masa ini diletakkan dasar untuk perkembangan struktur kepribadian individu.
Pada hakikatnya masa anak usia dini adalah masa bernain. Bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain merupakan prinsip pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada anak usia dini. Anak dilibatkan dalam kegiatan bermain. Kegiatan bermain sebagai sarana sosialisasi, diharapkan melalui bermain dapat memberi kesempatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara menyenangkan (Masley, dalam Sudjiono, 2012:134)
Salah satu indikator perkembangan dalam keaksaraan anak usia dini umur 5-6 tahun adalah membaca nama sendiri. Mualler (dalam Novitasari, 2017:18) mengungkapkan bahwa mengajarkan anak membaca dibutuhkan strategi yang sesuai dengan dunia anak yaitu bermain, dengan kata lain belajar dengan suasana yang menyenangkan, yaitu guru dapat memberikan kegiatan yang menarik untuk anak dan tidak membosankan.
Menurut Piaget (dalam Pranata, 2017:17) permainan sebagai suatu media yang meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak. Permainan memungkinkan anak mempraktikkan kompetensi-kompetensi dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan dengan cara yang santai dan menyenangkan. Untuk meningkatkan perkembangan keaksaraan awal pada anak usia dini, guru perlu menggunakan media belajar yang kreativ dan inovatif sebagai penunjang proses belajar mengajar agar anak-anak lebih tertarik belajar dan paham saat proses pembelajaran. Agar proses pembelajaran keaksaraan awal efektif, dapat dilakukan dengan menyediakan media belajar yang dapat digunakan untuk anak yang sesuai dengan perkembangan serta karakteristik anak.
Salah satu media yang bisa digunakan adalah media permaian tutup botol aksara. Tutup botol bekas adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk mendukung permainan mengenal huruf pada anak usia dini. Permainan ini sengaja dibuat untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf. Setiap tutup botol dilapisi dengan kertas bufllow warna yang sudah tertulis huruf abjad “a-z” yang dapat menarik minat anak untuk mencoba memainkannya.
Alat dan bahan, antara lain : kardus bekas, kertas marmer warna warni, gambar sesuai tema, gunting, double tape, lem tembak, kretekan, print tulisan huruf, tutup botol bekas.
Cara membuatnya :
- Potong kardus dengan pola seperti papan
- Lapisi dengan kertas marmer menggunakan double tape dan beri hiasan gambar pada bagian tepi
- Pasang kretekan pada papan kardus yang sudah jadi menggunakan lem tembak
- Buat kotak dari kardus dan lapisi dengan kertas marmer
- Masukkan kardus yang berbentuk papan tadi dan rekatkan menggunakan lem tembak
- Print huruf abjad “a-z” dengan warna yang berbeda-beda
- Potong huruf berbentuk bulat (lingkaran)
- Tempelkan pada tutup botol yang bagian dalam
- Beri kretekan pada tutup botol bagian luar
- Permainan tutup botol aksara bisa dimainkan
Contoh kegiatannya : di sesuaikan dengan tema pada saat menggunakan permainan tutup botol aksara, misalkan tema : tanaman, sub tema : tanaman buah, sub-sub tema : buah pisang.
Guru bisa menyiapkan gambar tulisan bagian-bagian pohon pisang.
Cara penggunaan :
- Guru menempelkan semua huruf abjad pada papan permainan tutup botol aksara.
- Guru menyebutkan kartu gambar yang berisi tulisan bagian-bagian pohon pisang.
- Guru mengambil salah satu gambar tulisan bagian-bagian pisang, misalkan yang diambil gambar tulisan “buah pisang”.
- Guru mengambil huruf awal tutup botol aksara sesuai gambar.
- Guru menyusun huruf tutup botol aksara pada papan dan dilanjutkan mengambil huruf berikutnya sesuai gambar tulisan.
- Anak mempraktekkan permainan tutup botol aksara sesuai dengan gambar tulisan yang sudah diambil.
Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk meningkatkan perkembangan keaksaraan anak dalam mengenal huruf abjad “a-z” agar lebih optimal.
Semoga info diatas bisa bermanfaat bagi kita semua pendidik PAUD dan masyarakat umumnya. Terima kasih.
Penulis : Nur Samsiah, S. Pd, TK Pertiwi II Kalianyar, Dusun Kedung Bajul, Desa Kalianyar, Kec. Kertosono, Kab. Nganjuk – Jatim