RadarJateng.com, Pendidikan – Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini diarahkan untuk membantu meletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan anak lebih lanjut baik aspek sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan, daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Bahkan secara khusus, Grace (2013: 2) menekankan pada masa “usia emas” merupakan masa penentuan proses pembentukan pertumbuhan fisik dan perkembangan potensi anak, yaitu perkembangan motorik (pembentukan keterampilan anak), mental dan panca indera, afeksi dan pengembangan daya pikir anak. Salah satu aspek perkembangan yang perlu mendapat perhatian pendidik atau guru pada anak usia dini adalah aspek perkembangan bahasa. Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak, sesuai dengan tahapan usia dan karakteristik perkembangannya.
Beracuan pada PP No. 58 Tahun 2009 perkembangan bahasa untuk anak usia dini dengan mengembangkan tiga aspek yaitu: menerima bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Menurut Piaget dalam Desy Aprisa (http://desyaprisa.blogspot.co.id) Perkembangan bahasa berlangsung dengan cepat dan membantu anak untuk mengemukakan pikiranya. Kosa kata anak meningkat sampai 8000-14000 kata pada usia 6 tahun. Kata Tanya (kenapa, siapa, dimana, dan kapan) lebih banyak digunakan sehingga anak pada usia ini cenderung banyak bertanya.
Berdasarkan hal tersebut, guna mengembangkan kemampuan bahasa pada anak dapat dimulai dengan melakukan permainan-permainan yang memberdayakan kemampuan kedua belah otak kiri dan otak kanan. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan bagi anak dari mereka bangun tidur hingga tidur lagi, namur bermain bagi anak bukanlah tanpa tujuan dan tanpa makna. Bermain merupakan cara efektif bagi anak untuk menghadapi masa depannya, bermain bagi anak identik dengan alat main yang biasa disebut media, media yang dipakai tidak harus menggunakan media yang mahal , dapat juga dibuat dari benda-benda yang sudah tidak dipakai dan yang mudah didapat di sekitar kita, media juga merupakan salah satu dari alat bantu perkembangan anak.
Adapun media yang telah di gunakan adalah KOTAK AJAIB. Media KOTAK AJAIB ini dibuat oleh salah satu guru di TK Al Hidayah II Gumelar, kecamatan Balung, kabupaten Jember jawa timur yang Bernama ibu Sri wahyuni, S.Pd untuk melatih anak usia dini dalam mengembangkan kemampuan konsentrasi pada anak, mengembangkan kemampuan dalam mengenal huruf, mengembangkan kemampuan Bahasa anak dalam menyusun huruf yang didapatnya, mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal warna dan bentuk geometri, serta mengembangkan kemampuan motorik halus dengan menggunakan jari-jarinya dalam memasangkan tutup botol pada leher/mulut botol
Menyusun huruf merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak dibantu oleh pendidik atau orang tua. Begitu pentingnya menyusun dalam aktivitas setiap belajar anak, sehingga kemampuan menyusun huruf ini perlu dikuasai anak secara maksimal. Menurut Wahya (2006: 6) mengemukakan bahwa kemampuan anak dalam menyusun huruf-huruf tertentu menjadi modal produktif bagi anak dalam menyusun huruf dengan baik. Oleh karena itu, pembelajaran menyusun huruf di Taman Kanak-Kanak biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu mengenalkan bentuk dari setiap huruf kepada anak.
CARA MEMBUAT KOTAK AJAIB
- Siapkan alat dan bahan ( kardus sepatu, botol bekas, tutup botol, kertas sukun, kertas origami, gunting, cutter, lem,)
- Sampuli kardus menggunakan kertas sukun agar terlihat indah dan rapi
- Potong botol bekas pada bagian leher botol, kemudian tempelkan menggunakan lem, tempelkan didalam kardus pada bagian atas kardusnya.
- Buatlah pola lingkaran pada kertas origami sesuai ukuran tutup botol lalu tempelkan pada tutup botol dan tulis huruf a-z difungsikan sebagai kartu huruf
- Siapkan gambar dan tulisan dibawah gambar
- Kotak Ajaib siap digunakan
CARA PENGGUNAAN
- Guru menempelkan gambar pada tempat yang sudah disediakan
- Guru memberikan contoh cara mencari huruf dan menempelkannya pada leher/ mulut botol
- Anak melakukan seperti yang guru contohkan
- Pertama Anak menyebutkan gambar apa yang ditempelkan guru
- Anak mencari huruf pada tutup botol kemudian menyusunnya menjadi kata seperti yang ada pada gambar,susun pada leher/mulut botol yang sudah disediakan.
Penulis : Sri Wahyuni, S. Pd, TK Al Hidayah II Gumelar, Kec. Balung, Kab. Jember – Jawa Timur
