RadarJateng.com, Pendidikan – Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di PAUD, penting bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran. Media sangat penting sekali bagi anak usia dini, karena mereka belum mampu mehamami sesuatu yang bersifat abstrak atau sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera mereka. Kehadiran media dapat membantu menghadirkan pembelajaran tersebut lebih nyata sehingga lebih mudah dicerna oleh anak. Selain itu, dengan adanya media pembelajaran mampu mengalihkan perhatian anak untuk tidak cepat bosan atau mampu konsentrasi dalam suatu kegiatan dengan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan tidak menggunakan media.
Dalam penggunaan media pembelajaran yang efektif maka disarankan untuk menggunakan media konkrit dalam kegiatan pembelajaran. Media konkret berfungsi sebagai
(a) Alat bantu untuk mewujudkan situasi bejar mengajar yang efektif,
(b) Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar,
(c) Meletakkan dasar-dasar yang konkret dan konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme,
(d) Mengembangkan motivasi belajar peserta didik,
(e) Mempertinggi mutu belajar mengajar
Seperti salah satu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di TK Raudhatul Jannah Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya, guru melaksanakan pembelajaran terkait tema Tanaman dan mengangkat subtema tanaman kelapa karena sesuai dengan prinsip pemilihan tema yaitu memilih hal yang paling dekat dengan anak. Tanaman kelapa sendiri adalah tanaman yang umumnya sering dilihat anak di lingkungan tempat tinggalnya. Dalam Kegiatan pembelajaran ini, guru menerapkan pendekatan saintifik dalam mengupas tema tanaman kelapa. Pendekatan saitifik sendiri terdiri dari lima proses yaitu : mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar serta mengkomunikasikan.
Di awal kegiatan guru mengajak anak mengamati bagian tanaman kelapa berupa media konkrit bagian asli tanaman kelapa yang terdiri dari daun, bunga, buah, sabut, tempurung hingga daging buah kelapa. Dengan mengamati media langsung (Konkrit) anak dapat mengamati dengan seksama warna, bentuk, merasakan tekstur dan lain sebagainya.
Selain berbasis saintifik guru juga menggali HOTS anak dengan pertanya bagaimana kelapa bisa menjadi santan? Kembali menggunakan media konkrit, anak diberi pengalaman langsung ikut terlibat dalam kegiatan proses menghasilkan santan kelapa. Dari daging kelapa yang utuh, daging kelapa yang telah di parut, kemudian diremas hingga menghasilkan santan, sehingga diharapkan tergambarkan tahapan proses tersebut dalam pikiran anak dan pembelajaran menjadi bermakna. Tentu guru bisa saja menerangkan bagaimana tahapan proses menghasilkan santan kelapa melalui video atau secara verbal, tapi dengan menggunakan media konkrit anak mengalami langsung proses tersebut dan hasilnya tentu berbeda bagi anak daripada sekedar menonton video atau mendengarkan penjelasan guru.
Namun satu hal yang perlu digarisbawahi, tidak semua media konkrit atau benda langsung bisa dihadirkan didalam pembelajaran , misalnya saja dalam kegiatan pengenalan tema gunung merapi atau hal hal yang bersifat massive dan tidak aman bagi anak. Semua itu perlu disesuaikan dengan kegiatan dan konteks pembelajaran.
Terimakasih, semoga bermanfaat.
Penulis : Maretya Sarilia S.Pd, Plt.Kepala Sekolah TK Raudhatul Jannah Kabupaten Aceh Jaya
