RadarJateng.com, Pendidikan – Anak usia dini menurut Undang-undang Nomor 20 TAhun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ialah anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Sementara itu, Program Studi Anak Usia Dini menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini mengacu pada pendidikan yang diberikan kepada anak usia 0-6 tahun atau sampai dengan 8 tahun ( soegong santoso, 2009:1.3). Pendidikan anak usia dini penting sekali sebab perkembangan mental yang meliputi inteligensi, kepribadian dan tingkah laku sosial berlangsung cepat pada usia dini.
Dalam pendidikana anak usia dini, pendidikan ditekankan pada pemberian materi berdasakan sesuatu yang nyata dan pendidikan yang layak bagi anak prasekolah. Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak ( Mashitoh, dkk, 2009: 1.8). Anderson ( dalam Mashitoh, dkk, 2009: 1.8) menyatakan, pendidikan anak usia dini perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembanagn yang meliputi kognitif, bahasa, social, emosi, fisik dan motorik. Metode perkembangan yang diberikan penuh dengan inspirasi sehingga memperkenalkan anak terhadap suatu dimensi yang baru dengan menyenangkan dalam pendidikan.
Salah satu aspek perkembangan yang sangat penting pada anak usia dini adalah perkembangan kognitif. Kognitif berhubungan dengan intelegensi, yaitu suatu proses berpikir atau kemampuan indivudu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan yang mencirikan seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar ( yuliani nuraini sujiono, dkk, 2009: 1.7). Perkembangan kognitif diperlukan oleh anak dalam rangka mengembangkan pengetahuannya tentang apa yang ia lihat, dengar, rasa, raba ataupun ia cium melalui pancaindra yang dimilikinya.
Salah satu karakteristik perkembangan kognitif anak usia 3-4 tahun sampai usia 5-6 tahun menurut pendapat para ahli adalah mengenali dan menghitung angka 1-20 ( yuliani nuraini sujiono, dkk, (2009: 2.8). Mengenal angka sangat perlu diajarkan pada anak, sebab hal tersebut berkaitan dengan kegiatan anak sehari-hari. Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan di TK harus dilakukan dengan cara bermain sambil belajar. Bermain bagi anak adalah mutlak dilakukan untuk mengembangkan daya cipta, imajinasi, perasaaan kemauan, motivasi dalam suasana riang dan gembira. Pada anak usia TK atau usia 5-6 tahun pengenalan angka dapat dilakukan dengan berbagai media, salah satunya adalah menggunaka puzzle angka.
Menurut piaget ( dalam soegeng santoso, 2009; 4.6) anak belajar mengkonstruksi pengetahuan dengan berinteraksi dengan objek yang ada disekitarnya, melalui bermain anak memiliki kesempatan berinterasi dengan objek, dengan menggunakan indranya, seperti menyentuh, mencium, melihat dan mendengarkan untuk mengetahui sifat objeknya. Dari pengalaman tersebut akan menjadi pengaman bagi anak untuk memperoleh fakta dan informasi yang akan membantu anak dari berfikir konkrit ke berpikir abstrak.
Media atau sumber belajar sangat diperlukan pada pembelajaran di Taman Kanak-Kanak, karena sumber belajar dapat memberi kesempatan pada anak untuk mendapat pengetahuan, dapat menumbuhkan motivasi belajar anak, dan dapat memungkinkan anak untuk tujuan pembelajaran dengan lebih baik (Badruzaman, dkk, 2009: 1.27-1.29). Pada pembelajaran di Tk perlu menggunaka bahan ajar atau media yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Bahan ajar yang digunakan adalah yang sederhana, konkrit dan sesuai dengan kehidupana anak, terkait dengan situasi pengalaman langsung, berwarna ,mengundang rasa ingin tahu, bermanfaat dan terkait dengan kegiatan bermain anak.
Proses pembelajaran dapat optimal jika guru menggunakan media atau sumber ajar yang dapat meransang semua aspek perkembangan anak. Selain itu pembelajaran juga harus dilakukan dengan cara bermain. Salah satu media yang dapat digunakan adalah Alat permaianan edukatif (APE). Mayke sugianto ( dalam Badru Zaman, Asep hery Hernawan dan Cucu Eliyawati, 2009: 6.3) menyatakn alat permaian edukatif (APE) adalah alat permaian yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Jadi APE untuk anak TK adalah alat permainan yang dirancang untuk tujuan meningkatkan aspek perkembangan anak TK. Salah satu APE yang dapat digunakan untuk meransang perkembangan kognitif anak dalam mengenal angka adalah Puzzle Angka Bergambar.
Puzzle angka bergambar ini sangat mudah dibuat, jadi guru atau orang tua tidak harus membeli APE yang bisa digunakan untuk mengenalkan angka pada anak. Alat dan bahan yang digunakan antara lain; cutter, kardus bekas, kertas origami, gunting, spidol, dan lem. Cara membuatnya:
- Buat pola pada kardus berbentuk persegi sesuai dengan ukuran pada kertas origami yang akan digunakan
- Lapisi kedua sisi kardus dengan kertas origami
- Tempelkan angka pada bagian bawah, missal angka 1. Lalu tempelkan pada bagian atas gambar atau pola yang kita inginkan sesuai dengan jumlah angka pada bagian bawah.
- Disini saya mengggunakan tema pisang maka saya menempel gambar pisang
- Potong bagian tengah puzzle sesuai dengan keinginan, boleh garis lurus, zigzag, atau melengkung
- Buat pola puzzle sampai angka 10/20
Kegiatan yang bisa dilakukan, missal guru mengambil tema pisang maka gambar yang ditempel adalah gambar pisang.
Cara penggunaan :
- Guru memberikan 20 potongan puzzle
- Anak diminta untuk menemukan pasangan pada setiap potongan puzzle angka dengan potongan puzzle gambar pisang sesuai dengan jumlah angka.
- Anak menyusun sampai ditemukan 10 pasang puzzle
- Guru meminta anak menyebutkan angka yang telah disusun, sehingga bisa diketahui apakah anak sudah menemukan pasangan angka yang sesuai
Tujuan dari media ini adalah untuk perkembangan kognitif anak dalam mengenal angka. Sehingga diharapkan kegiatan dalam mengenal angka bagi anak bisa menyenangkan.
Semoga apa yang disampaikan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Lestari, S. Pd. TK Negeri Pembina Kecamatan Subah, Desa Balai Gemuruh,Kecamatan Subah, Kab. Sambas, Kalbar