RadarJateng.com, Pendidikan – Anak adalah anugrah dari Allah SWT, untuk disayangi, dikasihi, dan dijaga, dididik, dibimbing agar kelak besar anak mengetahui siapa Tuhannya, dari mana ia berasal dan untuk apa ia dibesarkan. Anak juga adalah asset masa depan untuk bangsa dan Negara, karena seorang anak akan jadi penerus bangsa yang akan datang, seperti yang sudah dikatakan oleh presiden Republik Indonesia pertama,dalam pidatonya beliau mengatakan, beri aku 10 pemuda niscaya akan aku guncangkan dunia.oleh sebab itu, kita mempunyai kewajiban untuk memberikan pendidikan yang baik sedini mungkin.
Pada masa ini anak akan berkembang sangat kritis dan cepat menyerap apapun yang anak dapat dari lingkungannya., Pengalaman yang didapat oleh anak akan berpengaruh dan menentukan kemampuan anak dalam menghadapi tantangan hidup yang akan datang, maka dibangunlah kesadaran akan pentingnya pendidikan anak usia dini yang dimulai pada usia 0-8 tahun dengan tujuan untuk mempersiapkan mereka menerima pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan pra sekolah, tugas utama Taman Kanak-Kanak adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap, perilaku, keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dan sosialisasi dengan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar.
Perlu kita ketahui bahwa karakteristik materi tahap membaca awal yaitu pendek dan dapat diperkirakan, berulang-ulang, menggunakan bahasa yang sederhana, menggunakan irama, teksnya sederhana, mudah diingat, gambar dan teks sesuai, serta gambar sangat dominan (Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Formal dan Non Formal, 2010: 24) agar anak-anak tertarik untuk kegiatan keaksaraan mengenal huruf dan membaca suku kata, maka sangat perlu adanya media pembelajaran atau media permainan yang menarik.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru ke murid sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, dkk, 1996: 6).
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan, 2008: 7). Dari proses pembelajaran yang sudah kita lakukan di belakangan ini, sering sekali guru atau orang tua mengajarkan pengenalan huruf atau mengajarkan membaca awal dengan lembar kerja, buku baca, dan pensil saja, sungguh mungkin terlalu monoton untuk anak yang karakteristik belajarnya adalah dengan bermain, seperti dengan media kartu huruf dan barang bekas lainnya yang dapat dimanfaaatkan, Seperti media celengan kata berikut ini yang sangat mudah dibuat.
Alat dan bahan: kardus bekas kok, lem, kertas polos, lem, gunting, kertas origami, spidol.
Cara membuatnya :
- Tempelkan origami lalu tulis huruf abjad atau kata sesuai dengan tema yang diinginkan
- Lalu bungkus dengan kartas coklat pada celengan yang mau digunakan (saya menggunakan tempat bekas badminton shuttlecoocks)
- Media sudah bisa digunakan
Contoh kegiatannya guru atau orangtua mengambil barang atau media, anak diminta menyebutkan huruf apa saja yang ada pada barang itu, lalu anak mengambil hurufnya dan dimasukkan ke dalam celengan.
Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk mengembangkan kemampuan bahasa yang menyenangkan khususnya membaca tahapan awal.
Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.
Penulis Maisaroh, S.Pd, TKI Bintang Al-Amanah, Kec. Sawangan Kota Depok – Jawa barat
