RadarJateng.com, Pendidikan – Pembiasaan Guru adalah Cermin bagi Peserta Didik Menurut Ahmadi (2005:105-106), permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan dan dilakukan atas kehendak sendiri, bebas tanpa paksaan, dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangan pada waktu melakukan kegiatan tersebut. Jika anak melakukan kegiatan dengan asyik, bebas, dan menyenangkan, maka anak merasa sedang bermain-main. Dunia anak adalah dunia bermain, oleh karena itu melalui permainan anak tidak akan merasa terbebani untuk belajar. Melalui kegiatan bermain sambil belajar merupakan salah satu ciri khas dari kegiatan pembelajaran pada Anak Usia Dini. Pendidik merancang media pembelajaran untuk AUD berdasarkan teori bermain dan permainan dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak abad 21. Pendidik juga melaksanakan pembelajaran, memilih sumber dan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik perkembangan anak, membuat rancangan bermain dan model bermain yang disesuaikan dengan usia anak didik yang dilaksanakan dengan bermain.Kata pertama yang seringkali disandingkan dengan bermain adalah perasaan menyenangkan. Anak akan merasa bahagia ketika melakukan kegiatan main. Bermain justru akan mengurangi atau bahkan mengubah perasaan yang kurang nyaman menjadi kondisi yang membahagiakan pada anak. Proses pendidikan Anak Usia Dini mengembangakan 6 aspek perkembangan anak, yaitu aspek Nilai Agama dan Moral, Fisik Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial Emosional, dan Seni menjadi target yang sesuai dengan Permendikbud.
Dalam menstimulasi aspek kecerdasan Motorik halus pada anak penulis mengacu pada Permendikbud no. 137 Tahun 2014, dan penulis berupaya meningkatkan kecerdasan fisik motorik halus anak didik di TK Kusuma Mulya IV melalui kegiatan bermain membuat Play dough. membuat play dough akan melatih motorik halus anak karena memiliki banyak manfaat yaitu meningkatkan kreatifitas dan imajinasi anak, mengasah kemampuan motorik halus, memberikan wadah saat anak susah mengekspresikan emosinya, anak mampu mengembangkan koordinasi mata dan tanganya, anak juga mampu mengembangkan kemampuan berbahasa dan literasi . saat kita mengajak anak membuat play doug di rumah dan anak membuatnya dengan senang hati anak akan mampu membedakan antara bahan yang belum dibuat teksturnya seperti apa, dan setelah dibuat play dough teksturnya seperti apa. anak juga berkreasi akan membuat berbagai bentuk yang sesuai dengan keinginanya. anak akan meremas-remas, menggenggam, menggulung maupun membentuk benda sesuai keinginanya. bermain Playdough mengandung STEAM, yaitu acuan dalam mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah dan melakukan perilaku ilmiah. Science, Technology, Engeeneryng, Art dan Mathematic.
- Science, ketika tepung bisa berubah menjadi adonan playdough
- Teknology, penggunaan wadah untuk tempat adonan playdough
- Engineeryng, cara membuat play dough
- Art, ketika play dough bisa dibentuk benda dengan indah
- Mathematic, anak menakar tepung, garam, dan minyak menggunakan sendok.
Kegiatan membuat play dough dari rumah tentunya dilakukan dengan bimbingan orang tua.Penulis melakukan kerja sama dengan orang tua atau wali murid untuk merangsang motorik halus anak. dengan dibantu oleh orang tua atau wali murid anak menyiapkan alat dan bahanya, yaitu tepung terigu, garam, minyak goreng, pewarna makanan, dan mangkok untuk wadah, sendok untuk menakarPenulis mengarahkan agar anak agar menakar tepung, air, garam dan minyak yang di campur di dalam wadah mangkok. dan meremas-remas pakai tangan, dengan didampingi oleh orang tua, mereka mengamati ketika tepung diberi air, dan ketika adonan tepung diberi pewarna. anak-anak akan senang saat mereka merasa mampu dan berhasil membuat playdough sendiri dirumah, dan mereka bisa membuat berbagai bentuk benda yang diinginkan, misalnya membentuk kupu-kupu yang warna-warni, membentuk telur kupu-kupu dan lain sebagainya. Membuat play dough dan membentuknya menjadi benda sesuai yang diinginkan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan bagi anak usia dini, mereka tetap antusias dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Membuat Playdoug untuk meningkatkan ketrampilan motorik halus sangat cocok dan menyenangkan untuk Anak Usia Dini.
Penulis : Tri Kusna, S.Pd TK Kusuma Mulya IV, Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur.