RadarJateng.com, Pendidikan – Matematika untuk anak usia dini merupakan sarana yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir serta mendorong anak untuk mengembangkan berbagai potensi intelektual yang dimilikinya. Ada beberapa kemampuan matematika yang harus dimiliki oleh anak, diantaranya yaitu mengenal lambang bilangan, konsep geometri, corespondesi satu-satu, pengukuran, pemecahan masalah, aljabar dan berhitung dan lain-lain.
Mengenal lambang bilangan menjadi salah satu dasar kemampuan matematika untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Orang tua ataupun pendidik anak usia dini memiliki tanggung jawab penting untuk membangun kemampuan ini.. Namun mengenalkan lambang bilangan pada anak haruslah dengan cara yang tepat dan sesuai dengan tahapan usia perkembangan anak.
Menurut Gessel dan Amatruda (dalam Susanto, 2011:50) anak usia 4-5 tahun merupakan masa belajar matematika. Anak usia dini mulai belajar matematika sederhana dengan menunjukkan proses berfikir yang jelas, dan mengenali beberapa simbol misalnya menyebutkan urutan lambang bilangan, menunjukkan lambang bilangan meskipun masih ada beberapa anak yang keliru dalam urutannya. Ketika kegiatan pembelajaran mengenal lambang bilangan seringnya guru menggunakan buku tulis atau menuliskannya di papan tulis.
Seorang guru harus menggunakan metode yang tepat dan media yang sesuai dalam mengenalkan lambang bilangan kepada anak. Metode yang tepat yaitu metode yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak sehingga memperoleh penguasaan materi yang lebih baik sedangkan media pembelajaran yang digunakan dapat menarik perhatian, serta menyenangkan bagi anak. Media tersebut adalah media kartu angka.
Media kartu angka merupakan salah satu contoh media sederhana. Media kartu angka ini dapat dirancang, dikembangkan dan dibuat sendiri oleh guru. Media pembelajaran untuk anak usia dini harus dirancang dan direncanakan dengan baik sehingga dengan adanya media pembelajaran dapat memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Dwina (dalam Yutiastini dkk, 2014) menyatakan media kartu angka dapat mengarahkan perhatian anak sehingga memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan anak.
Kartu angka adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang, bujur sangkar, dan kotak yang berisi tanda atau lambang sebagai ganti bilangan. Kartu angka dapat dibuat dari kertas manila atau kertas karton yang minimal berukuran 7×10 cm dan maksimal 10×17 cm dan setiap kartu ditulis satu lambang bilangan. Membuat kartu angka tidak lebih dari 10 kartu. Setiap satu kartu angka berisi bilangan 1-10. Media kartu angka harus dibuat berwarna-warni agar dapat menarik perhatian anak. Alat dan bahan yang akan digunakan dalam media kartu angka meliputi: gunting, penggaris, kertas manila atau kertas karton, spidol, dan laminating.
Cara membuatnya kartu angka yaitu
- gunting kertas dengan ukuran 10×17 cm sejumlah 10 lembar
- menulis lambang bilangan 1-10 dengan spidol
- kartu yang sudah ditulis lambang bilangan 1-10, kemudian dilaminating agar kartu tidak mudah rusak
cara penggunaaannya :
- Menunjukkan media kartu angka kepada anak dan mengenalkan lambang bilangan yang ada pada kartu angka
- Bertanya kepada anak mengenai lambang bilangan yang terdapat pada kartu tersebut untuk mengetahui kemampuan kognitif dalam mengenal lambang bilangan
- Mengajak anak untuk menyebutkan dan menunjukkan lambang bilangan satu persatu dengan media kartu angka tersebut
Tujuan dari penggunaan media kartu angka bagi anak yaitu meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal lambang bilangan, memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak, meningkatkan hasil belajar anak disekolah.
Penulis : Mela Wahyunita, S.Pd, TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal 3 “Ketangi” Lumbang, Kab. Probolinggo , Jatim