Menstimulus Keterampilan Motorik Halus Anak Pada Kegiatan Kolase.

Kegiatan Kolase di TK Negeri Pembina Kubu, Kabupaten Kubu Raya- Kalimantan Barat

RadarJateng.com, Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Undang-Undang Pendidikan Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 ).

Menurut Yuliani (2011:6) Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap perilaku dan agama), bahasa, dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini, untuk itu tugas guru di sekolah adalah untuk memberikan stimulus stimulus yang tepat untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki anak diantaranya adalah kemampuan motoric halus anak melalui berbagai macam kegiatan yaitu salah satunya adalah kolase. Kemampuan motorik halus perlu dikembangkan di TK untuk melatih kekuatan tangan dan melatih koordinasi otot tangan dan mata. Apabila perkembangan motorik halus anak jelek, anak akan mengalami kesulitan untuk mengendalikan tangan-tangannya. Hal inilah yang menyebabkan ada anak yang kalau memegang sesuatu mudah untuk jatuh karena tangannya kaku dan tidak luwes. Mengasah keterampilan motorik halus sangat penting untuk meningkatkan  Kemampuan motorik halus seperti dapat menyikat giginya, menyisir, membuka dan menutup retsleting, memakai sepatu sendiri, mengancingkan pakaian menulis, serta makan sendiri menggunakan sendok dan garpu.

Motorik halus menurut Junita dan Tri (2010:29) adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Gerakan Motorik halus menurut Bambang (2010:1.14) adalah gerakan hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Dapat disimpulkan kemampuan motorik halus anak adalah gerakan atau ketrampilan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, mengkoordinasikan antara gerakan mata dan tangan yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.

Read More
Kegiatan Kolase Dapat Menstimulasi Motorik Halus Anak

Menurut Sumanto (2005:93-94) memberikan penjelasan bahwa kolase berasal dari bahasa Perancis (Collage) yang berarti merekat. Kolase adalah kreasi aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu. Kreativitas kolase bagi anak TK adalah kemampuan berolah seni rupa yang diwujudkan dengan keterampilan menyusun dan merekatkan bagian-bagian bahan alam, bahan buatan, dan bahan bekas pada kertas gambar / bidang dasaran yang digunakan, sampai dihasilkan tatanan yang unik dan menarik. Oleh karenanya Keterampilan motorik halus adalah keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil yang mana gerakan lebih menuntut koordinasi mata dan tangan. Individu yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat mempelajari sesuatu karena lebih cepat berkembang dibandingkan individu yang tidak banyak mendapatkan stimulasi ( Rita eka izzaty,2008)

keterampilan motorik halus merupakan aktivitas motorik yang melibatkan otot-otot kecil atau halus yang gerakannya lebih menuntut koordinasi tangan dan mata serta melibatkan koordinasi syaraf otot. Kelompok otot dan syaraf inilah yang nantinya mampu mengembangkan gerak motorik halus seperti meremas kertas, menyobek kertas, menggambar, menempel, menganyam dan sebagainya. Pada kegiatan olase anak dapat melakukan kegiatan merobek dan menempel sekaligus sehinga dalam kegiatan kolase ini sangat menstimulus motoric halus anak

Sumantri mengemukakan pendekatan pengembangan motorik halus anak usia Taman Kanak-Kanak hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Berorientasi pada kebutuhan anak

Kegitan pengemangan anak usia dini  harus senangtiasa beroriantasi pada kebutuhan anak. Anak Usia dini adalah masa yang sedang membutuhkan stimulasi secara tepat untuk mencapai optimalisasi seluh aspek pengembangan baik fisik maupun psikis

  1. Belajar sambil bermain

Upaya stimlasi yang diberikan pendidik terhadap anak usia dini (4-6 tahun) hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan. dengan bermain maka anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan beenda- benda yang ada disekitarnya agar pembelajaran lebih bermakna.

  1. Kreatif dan inovatif

Aktivitas kreatif dan inovatif dapat dilkukan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, mengembangkan rasa ingin tahu pada anak , memotivasi anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal yang baru.

  1. Lingkungan kondusif

Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik agar anak  lebih betah. Lingkungan fisik juga harus diperhtikan kenyamanan dan keamanan agar anak  mudah berinteraksi dengan pendidik atau temannya.

  1. Tema

Pemilihan tema hendaknya disesuaikan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, dan menarik minat anak. Penggunaan tema ini dimaksudkan agar anak mampu mengenali berbagai konsep secara mudah dan jelas.

  1. Mengembangkan keterampilan hidup

Proses pembelajaran perlu diarahkan untuk pengembangan keterampilan hidup. Pengembangan keterampilan hidup didasarkan dua tujuan yaitu : (1) memiliki kemampuan untuk menolong diri sendiri (self help), disiplin dan bersosialisasi (2) memiliki bekal keterampilan dasar untuk melanjutkan pada jenjang berikutnya.

  1. Menggunakan kegiatan terpadu

Kegiatan perkembangan hendaknya dirancang dengan menggunakan model pembelajaran terpadu dan beranjak dari tema yang menarik minat anak (center of interst) (Sumantri,2005)

Kegiatan Kolase

Kegiatan motorik halus ini dilakukan sambil bermain agar pembelajaran pada anak lebih menyenangkan dan bermakna bagi anakAnak  membutuhkan stimulasi yang tepat agar dapat berkembang secara optimal. Stimulasi tersebut dapat berupa bimbingan . namun bimbingan tersebut jangan sampai mengabaikan kebutuhan anak.

Saat kegiatan disekolah guru sering memberikan anak kegiatan kolae yaitu menempel dengan berbagai media misalnya media alam dan media buatan. media alam contohnya seperti : biji – bijian, daun kering, ranting – ranting, serbuk gergaji, ampas kelapa, kulit telur dll. Dan media buatan seperti : kertas warna, plastik berwarna, kain perca, dll.

Kegiatan bermain kolase  berfungsi untuk meningkatkan kreatifitas anak dan mengembangkan motorik halus anak serta melatih koordinasi mata dan tangan anak agar lebih berfungsi dengan baik.      Dengan demikian untuk meningkatkan perkembangan 6 aspek perkembangan anak pada anak usia dini kita sebagai guru harus bisa menstimulasi dengan kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada pembelajaran sehari – hari dengan pembelajaran yang kreatif, inovatif, yang bermanfaat bagi perkembangan anak usia dini dimasa yang akan datang.

Penulis : Tafik Oktavia, S. Pd TK Negeri Pembina Kubu, Kabupaten Kubu Raya- Kalimantan Barat

Related posts