RadarJateng.com, Pendidikan – Menurut Wikipedia, pola adalah bentuk atau model yang didesain secara beraturan. Pola pada anak usia dini usia 5-6 tahun biasanya seputar pola empat sampai lima seriasi berdasarkan bentuk, warna, maupun ukuran sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Adapaun pola yang biasa disusun anak adalah berkisar pada pola abc, abcd, dan abcde. Kenapa tidak kita bebaskan saja ia membuat pola sendiri sesuai dengan kreativitasnya? Agar ia leluasa berkreasi menurut ide dan imajinasinya sendiri. Yang biasa terjadi adalah anak hanya menyusun/memperkirakan pola selanjutnya yang telah disediakan guru.
Tentu saja kreativitas anak dalam membuat pola sendiri tidaklah terjadi begitu saja. Untuk langkah awal, mulailah terlebih dahulu dengan cara biasa, yaitu menyusun pola yang sudah ditentukan, oleh guru misalnya. Saat anak sudah mulai mengerti. Baru minta mereka untuk membuat pola sendiri. Itupun anak masih takut-takut dan kurang kreatif karena merupakan hal baru bagi mereka karena selama ini hanya menyusun, meneruskan, dan memperkirakan pola yang sudah ada saja.
Menjelaskan kepada anak tentang cara menyusun dan membuat pola ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara dan juga media. Untuk cara atau teknik yang paling mudah dan dekat dengan anak terlebih dahulu adalah dengan menggunakan diri anak sendiri sebagai sumber belajar. Menganalogikan anak laki-laki (a) dan perempuan (b) atau sebaliknya, yang akan dibuat barisan memanjang ke samping maupun ke belakang. Mintalah anak menyusun sesuai dengan keinginan mereka, misalnya pola ab, maka disusunlah “anak laki-laki – anak perempuan – anak laki-laki – anak perempuan” dan seterusnya sampai semua anak yang terlibat ikut ke dalam barisan.
Bahan atau media yang menarik juga sangat membantu kreativitas anak. Dalam hal ini, penulis memakain berbagai macam biji-bijian (loose parts bahan alam). Biji-bijian yang dimaksud adalah biji kacang hijau, biji kacang tanah, biji jagung yang sudah dikeringkan, biji kopi, dan biji jali atau jelai. Tentu saja bahan atau biji-bijian ini adalah biji-bijian yang mudah ditemukan di sekitar anak.
Video-video dari Youtube tentang cara menyusun pola, misalnya, juga sangat membantu untuk memperjelas serta memperkaya pengetahuan anak tentang pola.
Selain itu, bisa juga dilengkapi dengan media papan pola dari berbagai bahan untuk anak berlatih membuat pola sendiri. Jadi, anak berlatih membuat pola sendiri dan memasukkan biji-biji sesuai dengan polanya pada ruang-ruang yang tersedia pada papan pola sederhana dari kardus.
Menyusun dan membuat pola ini pertama-tama dilakukan dengan cara individual. Agar lebih menarik, tidak harus dibuat lurus atau datar saja membuat dan menyusun polanya, tapi juga bisa dibentuk menjadi berbagai macam bentuk dua dimensi, seperti bentuk-bentuk geometri, bentuk wajah, manusia, dan lainnya.
Agar kegiatan lebih variatif, bagilah anak menjadi berpasangan untuk membuat dan membentuk pola agar gabungan ide mereka diharapkan bisa menciptakan karya yang lebih kreatif. Hal ini juga berguna untuk melatih kerja sama anak.
Untuk pengembangan bahasa anak, setelah anak selesai dengan kreativitasnya, mintalah juga ia meneritakan tentang apa yang telah dibuatnya atau hasil karyanya tersebut.
Tulisan ini Saya buat berdasarkan pengalaman Saya sendiri di TK Negeri Bangun Rumbia Kecamatan Bintang Ara Kabupaten Tabalong, dimana Saya adalah guru di Lembaga tersebut.
Semoga informasi di atas berguna bagi kita semua terutama pendidik dan orang tua.
Salam hangat Penulis Nurul Hidayah, S. Pd, TK Negeri Bangun Rumbia, Desa Bumi Makmur Kec. Bintang Ara Kab. Tabalong Prov. Kalimantan Selatan