Stimulasi Motorik Halus Anak Dengan Menyusun Kepingan Puzzle.

Kegiatan Menyusun Puzzle di TK ISLAM SYU'AIBIYYAH Desa Karangmangu Kec. Sarang Kab. Rembang – Jawa Tengah.

RadarJateng.com, Pendidikan Anak Usia Dini adalah anak dengan rentang usia 0-6 tahun (Permendiknas, 2010). Anak merupakan generasi penerus serta investasi bagi masa depan bangsa sehingga pendidikan untuk anak usia dini sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap Negara.

Menurut Harun Rasyid (2009:64) anak usia dini merupakan usia emas atau the golden age yang sangat potensial untuk melatih dan mengembangkan berbagai potensi multi kecerdasan yang dimiliki anak. Multi kecerdasan tersebut dapat dikembangkan dengan adanya pendidikan anak usia dini. Salah satu aspek perkembangan anak usia dini adalah aspek perkembangan fisik motorik. perkembangan motorik sangat berkaitan erat dengan kegiatan fisik.

Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Motorik halus dapat dirangsang dengan menggunakan alat permainan edukatif.

Read More

Alat permainan edukatif ialah alat permainan yang dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan yang ditujukan untuk merangsang perkembangan anak. Salah satu alat permainan edukatif yang dapat digunakan untuk menunjang perkembangan motorik halus anak yaitu puzzle.

Permainan puzzle adalah permainan yang ramah anak, bahkan puzzle dipercaya memiliki banyak nilai edukatif. Tingkat kesulitan puzzle juga bisa dimodifikasi menyesuaikan perkembangan psikologi dan kecerdasan anak (tentu saja sesuai dengan perkembangan usia anak) kata puzzle berasal dari bahasa inggris yang berarti teka-teki atau bongkar pasang, media puzzle merupakan media sederhana yang dimainkan dengan bongkar pasang.

Alat permainan edukatif puzzle adalah alat permainan yang dapat melatih anak mengenal bentuk, dan mengenal ruang kosong di aman potongan tersebut dibutuhkan. Puzzle juga membantu anak mengenal persamaan, seperti warna atau garis tebal dalam suatu potongan sesuai dengan corak dalam potongan lain. Melalui bermain puzzle anak dapat belajar suatu benda atau objek tersusun dari bagian-bagian kecil. Permainan ini merangsang anak menyatukan unsur-unsur yang berbeda .

Menurut (Fadillah, 2017) puzzle merupakan alat permainan edukatif yang dimainkan dengan cara menyusun potongan-potongan gambar menjadi satu.

Penggunaan APE puzzle dalam upaya meningkatkan perkembangan anak sesuai dengan tingkat perkembangannya sudah banyak dilakukan, salah satu perkembangan yang dirangsang dengan penggunaan APE puzzle yang banyak diteliti adalah motorik halus anak.

Tujuan dari penggunaan Media puzzle adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan APE puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak usia dini dan Menganalisa tentang pentingnya stimulasi untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak.

Alat dan Bahan :

  • Kertas karton
  • Gambar pohon apel
  • Lem
  • Cutter

Cara membuatnya :

  • Potong Karton berukuran 25 cm2 sebanyak 2 lembar
  • Tempel gambar kesalah satu karton
  • Karton yang sudah ditempel gambar dipotong bagian tengahnya berukuran 22 cm2
  • Potongan Karton berukuran 22 cm2 dipotong lagi menjadi 4 bagian (masing-masing berukuran 11 cm2)
  • Bagian tepi karton yang dpotong tengahnya tadi ditempel dikarton yang satunya

Contoh kegiatannya : Anak-anak menyusun kepingan puzzle yang sudah di acak menjadi bentuk yang utuh

Cara Penggunaan : Guru mengacak kepingan puzzle, kemudian anak-anak menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk yang utuh.

Tujuan dari Penggunaan APE Puzzle adalah untuk mengembangkan ketrampilan motorik halus (Fine motor skill) dan untuk memperkuat otot-otot jari.

Gerakan motorik halus seperti ini akan membantu meningkatkan ketrampilan anak yang lainnya, seperti kemampuan dalam hal menulis.

Semoga Info diatas bermanfaat bagi kita semua.

Penulis : Nurul Afifah, S. Pd TK ISLAM SYU’AIBIYYAH Desa Karangmangu Kec. Sarang Kab. Rembang – Jawa Tengah

Related posts