RadarJateng.com, Pendidikan – Apa itu Literasi ? Istilah literasi tidak lagi asing bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, memang secara umum literasi merujuk kepada seperangkat kemampuan dan ketrampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun sebenarnya literasi ini tidak hanya berkaitan dengan kemampuan baca, tulis, hitung (calistung) anak, tetapi mencakup seluruh kemampuan yang ada dalam diri anak itu sendiri, kemampuan ini perlu dikembangkan sedini mungkin yang menjadi pondasi kemampuan literasi anak pada usia selanjutnya.
Namun yang perlu digarisbawahi adalah bahwa mengembangkan kemampuan literasi bukan berarti anak secara intens dan penuh kedisiplinan untuk belajar membaca, menulis dan berhitung layaknya orang dewasa sehingga mereka merasa terpaksa. Metode belajar yang seperti itu justru dikhawatirkan dapat membuat anak stress dan membahayakan perkembangannya, perlu memperhatikan strategi pembelajaran literasi yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak usia dini,dimana terdapat beberapa elemen/komponen yang mencakup : pemahaman bahasa lisan (berbicara dan mendengarkan), pemahaman/pengenalan buku, pemahaman kata dan bunyi, pengenalan/pemahaman huruf atau alfabet, dan pemahaman/pengenalan tulisan.
Pentingnya Literasi
Literasi untuk anak usia dini adalah suatu cara membuat kepandaian seorang anak dalam berbahasa, menulis, membaca, menghitung, dan berbicara serta menemukan solusi atas setiap masalahnya. Kemampuan literasi seorang anak akan berbeda-beda, semakin baik literasi seorang anak maka semakin baik pula seorang anak tumbuh dan berkembang di masyarakat.
Pemberian materi literasi pada anak usia dini akan membuat lahirnya anak-anak yang cerdas membaca dan menulis, tapi juga cerdas dalam akademik, intelegensi, dan emosional serta spiritual. Seorang anak yang terbiasa menulis dan membaca akan membuat dirinya lebih kreatif dan berpikir sangat logis dan kritis serta dapat memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya.
Literasi sejak AUD
Pendidikan literasi untuk anak usia dini menjadi sangat penting dilakukan sekarang ini, apalagi di jaman yang semakin kompetitif dengan segala persaingan. Seorang anak usia dini yang tidak mendapatkan pendidikan literasi dengan baik maka akan tertinggal jauh dengan anak-anak yang lain.
Guna meningkatkan serta membangun budaya literasi pada anak, perlu ditanamkan sejak dini pengenalan aksara dengan cara bermain serta menyenangkan. Hal ini yang harus dilakukan karenaseseorang harus memiliki budaya literasi sejak dini, namun tentunya belajar literasi atau pengenalan aksara tetap harus disesuaikan dengan tumbuh kembang anak.
Pendidikan literasi anak tentunya akan berbeda sejak dini, pada usia dini anak tidak bisa langsung diajari membaca huruf atau teks. Kita perlu menegaskan bahwa pendidikan literasi anak usia dini harus memperhatikan prinsip pertumbuhan anak, dimana anak tumbuh berkembang dan bermain. Selama ini pendidikan literasi pada anak usia dini masih sering salah kaprah, dimana salah satu alasan penyebab pendidikan literasi yang salah adalah ekosistem pendidikan yang tidak mendukung sesuainya pendidikan literasi pada anak usia dini.
Pendidikan literasi yang diberikan pada anak usia dini akan memberikan banyak manfaat bagi anak yng meliputi :
- Membuat anak usia dini lebih pandai menulis
- Menjadikan anak lebih pandai membaca
- Menjadikan anak pandai berhitung
- Anak lebih pintar memecahkan masalahnya sendiri
- Anak akan lebh siap ketika ia akan memasuki bangku TK atau SD
Saat ini masih terdapat perbedaan persepsi antara guru PAUD dan guru SD mengenai pengertian literasi pada anak yang masih perlu disamakan. Di satu sisi, guru PAUD mengajarkan literasi secara bermain, sementara di SD kemampuan literasi dituntut secara paripurna. Selain itu, kehadiran pojok baca itu diharapkan mampu mengurangi penggunaan gadget atau gawai yang berlebihan pada anak.
Selain perpustakaan di sekolah, pojok baca juga mampu menarik anak usia dini dalam hal literasi. Anak akan terdorong dengan sendirinya untuk memilih dan membuka buku satu demi satu untuk melihat isi buku yang dipilihnya. Anak juga akan tertarik melihat buku-buku cerita yang ada di tempat pojok baca tersebut. Pojok baca merupakan salah satu cara dalam meningkatkan budaya literasi anak usia dini.
Penulis : Anis Chotimah, S.Pd TK Desa Gonilan, Gonilan Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo