Ikut “Flashmob” Jaranan, Cara Atikoh Ganjar Rayakan HUT Jateng Ke 72.

Atikoh turut serta pada flashmob yang diikuti oleh penari jaranan

Radarjateng.com,SEMARANG – Siti Atikoh, istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hanyut dalam liak-liuk dan enerjiknya gerakan penari kuda lumping di Lapangan Pancasila, Simpanglima, Minggu (14/8/2022). Atikoh turut serta pada flashmob yang diikuti oleh penari jaranan.

Mulai pukul 05.30 WIB dari rumah jabatan Gubernur Jateng, Atikoh menyelesaikan rute lari paginya di Lapangan Pancasila, Simpanglima. Sekitar pukul 07.00 WIB, Atikoh bergabung dengan para penari kuda lumping yang sudah bersiap di saat car free day itu.

Gamelan diiringi, Atikoh tampak semringah mengikuti gerak dari para penari. Tak tampak canggung, Atikoh menikmati momen flashmob yang digelar dalam rangka menarik Hari Jadi ke-72 Provinsi Jawa Tengah.

“Ini pertama kali saya ikut, waktu itu di Solo ikut tapi nggak pakai kuda lumpingnya. Ternyata lumayan berat ya,” tutur Atikoh di setiap seusai acara.

Ketua TP PKK Jawa Tengah merasa senang dan asyik bisa turut serta dalam kemeriahan HUT Jateng. Gerakan tari Jaranan, kepemimpinan, sederhana tapi bermanfaat.

“Tadi kan gerakan gerakannya terlihat sederhana, tapi kalau gerakan lari bisa bermanfaat untuk kekuatan, satu kaki, fleksibilitas, stabilitas atau keseimbangan. Itu luar biasa,” kata Atikoh.

Dia berharap di usia ke-72, masyarakat Jawa Tengah semakin tumbuh kecintaannya pada budaya. Acara ini, selain itu juga mengenalkan pada anak muda salah satu warisan budaya di Jawa Tengah.

Di momen ini, Atikoh juga mengajak masyarakat yang terlibat aktif dalam menghadapi krisis yang terjadi. Pandemi yang melanda-angsur melandai, katanya, jadi pengalaman untuk lebih baik lagi.

“Jawa Tengah bisa semakin mandiri, ke depan juga masyarakat bisa bergotong royong ikut (berpartisipasi) keluar dari krisis dan pandemi yang dua tahun ini merasa malas kita. Semua tentu harus mengantisipasi karena kondisinya memang harus tidak mau, dan tidak suka harus kerja keras dan tentu saja gotong royong,” tandasnya.

Salah satu penari asal Wonosobo, Anin merasa senang bisa berpartisipasi dalam acara ini. Rasa haru, bangga dan grogi bercampur dalam benak Anin yang mempersiapkan diri dalam dua hari.

“Rasanya senang, bangga, grogi juga tadi. Ini pengalaman baru,” kata Anin.

Anin yang menari bersama Siti Atikoh juga grogi. Menurutnya, Atikoh tampak luwes mengikuti gerakan tarian. Anin juga senang karena masyarakat yang datang di CFD sangat antusias.

“Ibu tadi luar biasa banget , bisa mengikuti. Terharu, bangga karena masyarakat awam bisa ikut serta,” ujarnya.

Senada juga menyampaikan Mirza dan Levi, penari asal Parakan, Temanggung. Usai acara keduanya juga jadi sasaran masyarakat untuk bisa berfoto bersama. Mirza senang bisa berpartisipasi dalam HUT ke-72 Jateng.

“Senang banget, semangat. Bangga bisa ikut main di sini, sama bareng-bareng semua rombongan kesenian dari berbagai daerah,” ujarnya.

Selain flashmob jaranan, acara HUT Jateng juga dimeriahkan dengan gamelan serta tari kuda lumping kolosal. Sebanyak 1.059 seniman desa berpartisipasi dalam acara itu.

Selain itu juga ditampilkan sejumlah tarian nusantara. Mulai dari Papua, Aceh hingga Sulawesi. Masyarakat pun hanyut dalam keseruan tari jaranan dan alunan musik gamelan yang memadati Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang.

Related posts