RadarJateng.com, Pendidikan – Anak perlu mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan literasinya sejak dini. Keterampilan ini, akan membantu anak belajar baik di jenjang sekolah selanjutnya dan kehidupan seharihari.
Pada awal kehidupan anak, keluargalah yang menjadi guru utama dan tempat belajar pertama bagi anak-anak. Cara Ayah-Bunda menyapa dan mengajak berbicara, adalah bekal yang bermakna untuk mengembangkan kemampuan literasi awal anak.
Apa itu Literasi?
Literasi adalah kemampuan seseorang memahami informasi guna mengembangkan kecakapan hidupnya.
Anak yang memiliki kecakapan literasi yang baik akan:
- Memahami bahasa lisan dengan baik
- Berbicara dengan jelas dan runtut, dan
- Memahami isi bacaan dengan baik
Kecakapan literasi awal bukan sekadar kemampuan merangkai huruf dan suku kata tetapi perlu mengingat bahwa Pengembangan literasi menggabungkan pengenalan terhadap bentuk tulisan dan bunyi. Setiap bahasa memiliki aturan bunyi yang khas.
Pada usia 3 – 6 tahun, kemampuan literasi awal anak berkembang dengan pesat apabila diberikan stimulasi yang baik. Pada usia ini, anak dapat mengenali bunyi huruf dari kata yang didengar. Misalnya anak dapat menyebutkan ada bunyi a pada kata kuda.
Anak disiapkan dari pendidikan nonformal ke formal. Anak mulai dikenalkan kepada teks bacaan dan cara membacanya melalui kegiatan membaca bersama agar anak terlatih berbicara dengan pelafalan yang tetap dan nada yang sesuai.
Bagaimana proses perkembangan kemampuan literasi anak ?
Perkembangan literasi anak berproses beriringan antara pengetahuan keaksaraan dan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa secara berurutan berkembang dari menyimak, berbicara, menulis dan membaca. Keterampilan membaca yang baik terjadi jika keterampilan sebelumnya dikembangkan dengan tepat.
- Keterampilan menyimak anak perlu dilatih agar mampu mendengarkan bahasa lisan dengan penuh perhatian untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami yang disampaikan oleh pembicara
- Keterampilan berbicara anak perlu dilatih agar mampu menyampaikan pesan lisan dengan jelas agar dapat diterima oleh mitra bicara
- Keterampilan menulis terjadi secara bertahap mulai dari cara memegang pensil, menyalin huruf dan kata, hingga anak mampu menyampaikan ide dalam bentuk tulisan.
- Keterampilan membaca terjadi secara bertahap mulai dari membaca gambar, membunyikan huruf, membaca kata dan kalimat, dan mendapatkan informasi dari isi bacaan
Contoh Kegiatan Melatih Kemampuan literasi awal anak usia dini
- Unjuk Cerita ( usia 3-6 tahun )
Sediakan 3 mainan yang disukai anak, misalnya bola, balon, dan mobil-mobilan. Mintalah anak untuk memilih salah satu. Tanyakan kepada anak nama benda yang dipilih. Tanyakan kepada anak untuk apa saja mainan yang dipilihnya. Jika anak mengucapan satu kata kata misalnya ‘bola’, bisa melanjutkan bertanya, bola untuk apa? Setelah anak memberikan jawaban, selanjutnya membimbing dengan kalimat yang tepat, misalnya bola untuk bermain dengan teman-teman
- Mendongeng
Untuk melatih anak menyimak dan berbicara, bisa dilakukannya dengan mendongeng. Mendongeng bisa dilakukan dengan beragam media, misalnya boneka
- Membaca Lantang
membaca buku dengan intonasi yang tepat juga bisa melatih anak menyimak dan berbicara. Setiap dua halaman bisa bertanya tentang yang baru dibaca. Setelah anak menjawab tanyakan: apakah kamu tahu artinya? Jika anak belum tahu silakan jelaskan dengan contoh.
Tips Mengembangkan Literasi awal pada anak usia dini
- Sediakan waktu yang cukup untuk bercakap- cakap dengan anak.
- Gunakan alat-alat yang ada sebagai media pada kegiatan pembelajaran literasi .
- Ciptakan suasana yang menyenangkan ketika melakukan kegiatan bersama
Penulis : Hasni, S.Pd Guru TK Negeri Pembina Lampasio Kec. Lampasio Kab. Tolitoli Sulawesi Tengah