RadarJateng.com, Religi – Dunia ini tidak lain adalah tempat ujian bagi kita, tempat perjuangan kita untuk mendapatkan Ridho-Nya dan tempat yang terbaik di sisi Nya di akhirat nanti. Akhir- akhir ini banyak sekali musibah, bencana alam yang terus melanda bumi kita , negeri tercinta kita ini, Seperti adanya pandemi virus corona selama dua tahun terakhir ini, seringnya terjadi gempa , erupsi gunung berapi, dan yang lainnya. Di samping itu akhir-akhir ini banyak berita yang mengabarkan kemaksiatan banyak terjadi, banyaknya pelecehan seksual di lingkup kampus maupun di lingkup sekolah.
Beberapa waktu lalu saya sowan kyai saya di kota santri , juga menceritakan dua pelajar smp (laki-laki dan perempuan) yang katanya belajar online Bersama di rumah, ternyata seiring berjalannya waktu si perempuan hamil 5 bulan, naudzubillah min dzalik. Memang hidup ini adalah ujian tetapi musibah dan bencana yang terus datang dan silih berganti bisa jadi karena perbuatan atau ulah manusia itu sendiri , manusia lupa dengan tugas dan fitrahnya di muka bumi ini , bukannya sebagai ‘muslih ‘ di muka bumi ini justru manusia menjadi ‘mufsid’ di bumi ini dengan tingkah lakunya, dengan kebijakan yang ia perbuat sehingga daratan dan lautan pun berjalan tidak sebagaimana mestinya . Allah SWT berfirman di dalam surat Ar-rum ayat 41 :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ٤١
Artinya : Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Menurut tafsir kemenag RI ayat-ayat sebelumnya membahas tentang kebiasaan buruk musyrik Mekkah yang menuhankan hawa nafsu, mereka menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhan. Di ayat ini menunjukkan terjadinya kerusakan di daratan dan di bumi , di desa maupun di kota di sebabkan oleh perbuatan tangan manusia yang di kendalikan oleh hawa nafsu dan tidak sesuai dengan tuntunan fitrah manusia. Allah SWT menghendaki agar mereka merasakan sebagian akibat dari perbuatan buruk yang mereka perbuat agar mereka kembali ke jalan yang benar dengan menjaga kesesuaian perilakunya dengan fitrah sebagai manusia.
Kemudian, bagaimana solusi dan hal yang harus kita lakukan sebagai seorang muslim? Disini saya akan menyebutkan dan menjelaskan beberapa hal yang harus kita lakukan terhadap ujian, tempaan hidup, musibah dan cobaan yang kita alami :
Pertama, Kita jadikan sabar dan shalat sebagai penolong dalam kehidupan ini .
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.( Qs Al Baqarah : 153)
Sabar secara bahasa adalah (حبس) yang artinya adalah menahan , sedangkan menurut istilah sabar adalah (Menurut Ibnu Qayyim) menahan diri terhadap apa yang di haramkan Allah SWT, sabar/ menahan diri terhadap perintah, kewajiban Allah SWT kepada kita, dan menahan diri terhadap ketidakpuasan dan ketidaksesuaian takdir yang menimpa kita atau musibah yang menimpa kita , di dalam surat Ali Imron ayat 142 pun di katakan bahwasanya tidak akan masuk surga sebelum Allah mengetahui seberapa besar perjuangan dan rasa sabar manusia di jalan Allah dan terhadap kehidupan ini .
Kemudian shalat , kenapa shalat? Karena shalat ini merupakan cerminan kehidupan kita ini , jika shalat kita baik, kita jaga shalat wajib 5 waktu, di tambah dengan shalat sunnah yang lainnya, niatnya lillahi ta’ala dan sesuai tuntunan nabi Muhammad SAW , insyaallah kehidupan kita juga akan baik. Shalat juga merupakan amalan yang pertama kali di hisab di Yaumil akhir nanti. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman di dalam surat Al ankabut ayat 45 :
“….اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ …..”
Yang artinya : “Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar”
Kedua, kita harus bersegera dalam kebaikan, berdoa kepada Allah dengan penuh harapan dan rasa takut , dan juga beribadah dengan penuh kekhusyukan
Allah SWT menceritakan perjuang beberapa nabi di dalam surat Al anbiya’ ayat 83-90 , ada nabi Ayyub, nabi dzu nun( nabi Yunus), nabi zakariya mereka semua di uji dengan ujian yang sangat luar biasa , tetapi mereka lolos dan sukses atas ujian yang di berikan kepada mereka, apa resep yang mereka lakukan untuk bisa lolos dari semua ujian?
Di dalam ayat paling bawah di halaman tersebut yaitu ayat 90, resep mereka adalah mereka selalu menyegerakan dalam berbuat kebaikan, mereka bersegera dalam ketaatan , tidak menunda ketaatan , bahasa Al-Qur’an pun untuk akhirat adalah ( و سارعوا)، (ففروا إلى الله ) kita di suruh untuk bersegera bahkan kita di suruh lari kepada Allah SWT , sedangkan bahasa Al-Qur’an untuk dunia adalah ( مشي-يمشي)، yakni kita hanya di suruh berjalan saja . Kemudian mereka berdoa kepada kepada Tuhan dengan penuh harapan dan penuh rasa takut , seimbang antara harapan dan rasa takut mereka, di akhir ayat 90 di ceritakan bahwasannya mereka khusyuk dalam beribadah kepada Allah, fokus terhadap tujuan mereka di ciptakan di muka bumi ini untuk apa, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT
Ketiga , Selalu berhusnudzan / berbaik sangka kepada Allah SWT , Di dalam hadist Qudsi di katakan :
عن أبي هريرة – رضي الله عنه – قال : قال النبي – صلى الله عليه وسلم – : يقول الله تعالى : أنا عند ظن عبدي بي ، وأنا معه إذا ذكرني
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata,”Rasulullah SAW bersabda,’ Sesungguhnya Allah berkata: “Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku” (HR Muslim)
Allah SWT sesuai prasangka hamba-Nya , maka mulai dari sekarang marilah kita berbaik sangka kepada Allah SWT, marilah kita rubah pola pikir kita dengan berpikir yang baik dan menjauhi pikiran yang keji dan buruk karena apa yang kita ucapkan, apa yang kita lakukan merupakan isi dari pikiran kita. Marilah Kita berpikir yang baik agar apa yang kita peroleh juga yang baik-baik .
Marilah kita bersama-sama dan merapatkan barisan untuk menjaga bumi, menjaga ekosistem alam ini dengan sekuat tenaga dan semampu kita, menjadi manusia yang benar-benar berperilaku manusia dengan memperbaiki dan menjaga bumi ini, bukan menjadi manusia yang merusak dan mengotori alam semesta ini dan marilah kita menjaga anak-anak kita , mendidik generasi kita agar menjadi lebih baik. Semoga sedikit bekal di atas bermanfaat bagi kita semua, semoga juga kita di mudahkan untuk Istiqomah di jalan Allah SWT dan semoga kita bisa mendapatkan Ridho-Nya di akhirat nanti .
آمين يارب العالمين
Keterangan : Isi Khutbah shalat Jumat oleh saudara Rozan Avif , Jum’at 17 Desember 2021 / 12 Jumadal Awwal 1443 H