RadarJateng.com, Pendidikan – Kesehatan mental adalah keadaan ketika individu merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional, ataupun secara social dengan kata lain Kesehatan Mental adalah kondisi ketika batin dan watak manusia dalam keadaan normal, tenteram, dan tenang, sehingga dapat menjalankan aktivitas dan menikmati kehidupan sehari-hari. Menurut Word Health Organization, (WHO) sehat adalah kondisi fisik, mental, dan sosial yang lengkap, bukan sekedar tidak adanya penyakit dan kelemahan. Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan 2018, sehat adalah sehat fisik, sehat sosial, dan sehat jiwa. Sesorang akan dikatakan sehat jika ia sehat fisik, sehat sosial, dan sehat jiwa. Ciri-ciri sehat fisik adalah memiliki badan yang sehat dan bugar, sehat sosial adalah mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain.Sedangkan sehat jiwa adalah merasa sehat dan bahagia serta mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari serta melakukan kegiatan yang bermanfaat.
Dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari peran orang tua dalam menjaga kesehatan mental anak sangatlah penting, karena kesehatan mental bisa memengaruhi cara anak berpikir, merasakan, dan bertindak. Jadi, meskipun anak seringkali terlihat ceria dan gembira, Orang tua tetap tidak boleh mengabaikan kesehatan mental mereka. Di satu waktu, mungkin saja anak merasa cemas secara berlebihan, depresi, gangguan ketika makan, atau masalah dalam belajar apa lagi pada masa pandemi Covid-19 ini, pertumbuhan anak yang sehat tidak hanya ditandai perubahan fisik namun juga disertai dengan perkembangan mental. Baik kesehatan fisik dan mental diperlukan anak untuk menjalani kehidupan remaja hingga dewasa. Meskipun demikian, kebutuhan kesehatan mental anak cenderung sulit dipahami dan sangat mungkin terlewatkan oleh orangtua dalam mengasuh anak. Oleh sebab itu, anak-anak sebagai aset masa depan perlu pendampingan yang serius dari orangtua.
Investasi orangtua yang terbaik dalam merancang kesehatan mental anak erat kaitannya dengan pondasi dasar kepribadian dari orang tuanya dan membangun kemampuan dasar yang diperlukan anak. Kesehatan mental anak tidak hanya diartikan sebagai kondisi mental anak yang tidak mengalami penyakit mental, namun juga mencakup kemampuan untuk berpikir secara jernih, mengendalikan emosi, dan bersosialisai dengan anak seusianya. Anak yang memiliki kesehatan mental yang baik akan memiliki beberapa karakter positif, misalnya dapat beradaptasi dengan keadaan, menghadapi stress, menjaga hubungan baik dan bangkit dari keadaan sulit. Sementara faktor-faktor penentu yang mempengaruhi kualitas mental emosional anak, antara lain sikap orang tua, pola asuh orang tua dalam keluarga, karakteristik social dan pendidikan orang tua.
Orangtua akan sangat mempengaruhi kesehatan mental anak oleh sebab itu peran orang tua untuk mewujudkan kesehatan mental anak di masa pandemi Covid-19 diantaranya yaitu:
- Bicara dengan anak tentang Covid-19 dan pada saat bersamaan yakinkan bahwa mereka aman dan terlindungi.
- Melakukan peningkatan imunitas fisik anak, melalui makanan gizi seimbang, minum yang cukup, olahraga, melakukan peningkatan kesehatan jiwa dan psikososial melalui penumbuhan emosi positif, berfikir positif dan hubungan sosial yang positif, serta taat beribadah dan berdoa.
- Menciptakan suasana agar anak senang dan bahagia di rumah. Melalui lingkungan yang aman, merasa diperhatikan, disayang, dihargai, dipercaya.
- Orang tua tetap tenang, anak pun akan ikut tenang, Anak belajar dengan meniru orang terdekatnya, terutama orangtua dan berkata jujur, tapi jangan memberi informasi lebih dari yang anak-anak butuhkan
- Membangun kepercayaan diri anak serta membangun hubungan baik dan kuat dengan anak untuk membantu perkembangan karakter pada anak.
- Ajari anak untuk menikmati proses serta membantu anak ketika mengalami kesulitan dan membantu mencarikan solusi.
Penting untuk diingat oleh orangtua, kesehatan mental anak merupakan hal yang tidak boleh diabaikan dan harus dipelihara sebaik mungkin. Lakukan cara menjaga kesehatan mental yang telah dipaparkan di atas agar kesehtan mental anak senantiasa dalam kondisi yang baik.
Ditulis Oleh: Dewi Amanah, S.Pd., TK ABA Pagejugan Brebes