RadarJateng.com, Pendidikan – Pembelajaran STEAM (Scientific Technologi, Engineering, Art and Mathematics) merupakan salah satu inovasi pembelajaran di Indonesia. Pembelajaran STEAM diterapkan pada berbagai jenjang pendidikan. Anak usia dini membutuhkan stimulus agar dapat menggunakan operasi mental dan logika berpikir yang baik. Kegiatan membuat miniatur aquarium dapat mengembangkan teknologi sederhana berbasis keterampilan psikomotor.
Pada fase ini, anak dilatih untuk dapat memperhitungkan secara matematis bentuk dan ukuran alat agar tampilan hastakarya terlihat presisi dan estetik. Proses pembuatannya bertujuan untuk melatih anak mengembangkan berpikir ilmiah dasar yang merupakan inti dari kemampuannya dalam mengumpulkan berbagai informasi. Pembelajaran STEAM juga bertujuan agar pembelajaran berlangsung menyenangkan dan interaktif. Hal ini sesuai filosofi pembelajaran di PAUD berdasar atas kegiatan bermain dan berinteraksi dengan lingkungan sekolah. Pengumpulan data ini menggunakan metode literature dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder kemudian dengan menganalisis data, membaca buku sumber yang berkaitan dengan penelitian dan menggunakan pendekatan kualitatif yang berupaya mendeskripsikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas oleh peneliti. Hasil akhir penelitian akan menghasilkan sebuah perangkat pembelajaran STEAM tentang pembuatan miniature aquarium dapat mengaktivasi kreativitas anak.
Kegiatan Pembelajaran memuat STEAM membuat miniatur aquarium sangat disenangi anak anak karena sangat menstimulus aspek kreativitas nya .
Dalam kegiatan pembuatan miniature tersebut memuat STEAM , yaitu :
Science: perbedaan batu apung yang mengambang dan batu biasa, Tecnologi : Galon, Rumput hiasan, Serokan ikan, Enginering : Proses / cara membuat aquarium, Art : Menghias aquarium, Matematic : Menghitung batu batuan yang dimasukkan ke dalam galon, Menghitung ikan yang dimasukkan ke dalam miniature aquarium.
Dalam kegiatan membuat aquarium ini pun memuat pendekatan Saintifik :
- Mengamati (Observing)
Melalui pengamatan, peserta didik dapat menemukan fakta bahwa terdapat hubungan antara objek pengamatan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari bersama guru.
2. Menanya (Questioning)
Kegiatan ini memiliki kaitan dengan diskusi yerkait informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diperoleh, ataupun bentuk klarifikasi dari informasi yang belum jelas.
3. Mengumpulkan Informasi atau Mencoba (Experimenting)
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggali atau mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dengan berbagai cara.
4. Menalar (Assosiating)
Tahapan penalaran merupakan suatu proses berpikir yang logis dan sistematis terhadap fakta yang dapat diamati guna memperoleh simpulan dalam bentuk pengetahuan.
5. Mengomunikasikan (Communicating)
Pada tahap akhir, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan hasil dari proses belajar yang telah dilakukan.
Tahun Pembuatan Tulisan 2019
Penulis : Tatin Priantini S.Pd, Tk Islam Al-Badru Telagasari Karawang Jawa barat